CHANGSUB'S STORY 2

124 17 2
                                    

Saat ini Changsub nampak menikmati santapan malamnya dengan perlahan-lahan. Namun pada suapan, ke empat, matanya tertuju pada sapu tangan biru muda di atas meja.

“Haruskah aku mencarinya?” Gumam Changsub sambil tersenyum.

Ia kemudian melanjutkan makannya kembali hingga selesai. Setelah itu ia bereskan semuanya yang berantakan di meja makan.

Beberapa saat kemudian, ia sudah memegang secangkir americano ice dan membawanya ke balkon rumahnya.

Yups, minum americano ice dan melihat pemandangan malam dari atas balkon adalah rutinitas malam yang sering dilakukan Changsub.

“Ini adalah jam pulang kerja. Tapi kebanyakan dari mereka nampak teburu-buru saat pulang ke rumah. Mengapa begitu?” Tanya Changsub pada diri sendiri. Ia mengamati dengan saksama keadaan yang ada di jalanan.

“Ah iya aku lupa! Aku harus menyiapkan semuanya!” Changsub buru-buru masuk ke dalam rumahnya saat teringat ia harus pergi esok harinya. Tak lupa, sebelumnya ia menutup jendela kamarnya.

Changsub nampak mengeluarkan beberapa pakaian dari lemarinya dan menyusunnya ke dalam koper sedang miliknya. Ia juga memasukkan barang-barang yang ia perlukan ke koper itu.

“Finish!” Teriak Changsub.

Ia kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah cukup lelah seharian ini. Selesai mandi, ia pun bergegas untuk pergi tidur.

Sebenarnya, orang tua Changsub sudah menawarkan beberapa asisten rumah tangga untuk mengurusnya, namun Changsub menolak dengan alasan bahwa ia sudah besar dan bisa mengurus semuanya sendiri.
27 Februari 2018

07:25 KST

Brak brukkk gubrakkk

Suara Changsub sedang tergesa-gesa untuk bersiap pergi ke bandara. Kebiasaan suka tidurnya, membuatnya selalu bangun kesiangan. Hal ini tentu saja membuatnya terlambat pergi ke bandara.

“Andwae andwae andwae! Mengapa aku suka tidur!” Gerutu Changsub. Changsub pun langsung mengendarai mobilnya menuju bandara. 

Bandara Incheon

Dengan kecepatan tinggi, waktu tempuh yang seharusnya satu jam, dapat dipersingkat menjadi 20 menit. Ketika sampai di bandara, Changsub langsung menuju tempat pemesanan tiket. Setelah itu ia langsung duduk di kursi tunggu sama seperti calon penumpang lainnya.

Kring!

Changsub mengangkat telponnya.

*Via telepon

“Halo!”


(...)

“Kau bercanda?”


(...)

“Aku sudah memesan tiket ke Australia dan kau membantalkannya begitu saja! Sudahlah aku tetap pergi!” Changsub menutup teleponnya. Kekecewaan terpancar dari wajahnya.

Di pesawat

Setelah menemukan kursinya, Changsub langsung duduk dan melihat ke jendela.

“Permisi tuan, ada yang bisa saya bantu?” Tanya seorang pramugari.

“Aku ingin minum kopi panas.” Jawab Changsub.

“Baiklah tuan, ini kopinya.” Pramugari tersebut memberikan pesanan Changsub.

“Ada lagi yang bisa saya bantu, tuan!” Tanya pramugari itu lagi.

BTOB'S ROMANCE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang