ILHOON'S STORY 3

21 5 0
                                    

......

“Aku tahu kok.” Jawab In Ha sambil meneruskan makannya.
“Lalu kenapa kau malah kesini dan makan dengan enaknya?” Tanya Ilhoon.
“Jika kita sedang dihukum. Apakah kita tidak boleh makan sama sekali? Apakah kita pantas kelaparan?” Ucap In Ha.
“Bukan begitu maksudku. Hanya saja waktu makanmu tidak tepat. Mungkin kita akan menerima hukuman ekstra.” Ucap Ilhoon.
“Kalau begitu duduklah!” Pinta In Ha.
“Huh?” Ucap Ilhoon tidak mengerti maksudnya.
“Kau bilang kita mungkin akan menerima hukuman ekstra kan? Jadi duduk dan pesanlah makanan.” Ucap In Ha.
“Heh?” Ucap Ilhoon semakin bingung.
“Itu artinya kita butuh tenaga ekstra juga kan? Palli, duduklah disampingku!” Ucap In Ha sambil menepuk-nepuk kursi disampingnya.

Ilhoon pun duduk disamping In Ha. Ia memperhatikan In Ha makan dan geleng-geleng kepala melihat tingkah laku In Ha.

“Mengapa kau melihatku seperti itu?” Tanya In Ha.
“Apakah kau selalu seperti ini?” Ucap Ilhoon sambil membenarkan posisi duduknya.
“Seperti apa maksudmu?” Ucap In Ha tidak mengerti.
“Jika dihukum guru kau malah pergi ke kantin.” Ucap Ilhoon.
“Hahahaha hahahhaa Hahahaha hahaha ehemm haha hemm” Seketika itu meledak tawa In Ha.
“Mengapa kau tertawa?” Tanya Ilhoon bingung.
“Aku ke kantin bukan karena itu. Walaupun tidak dihukum juga aku akan tetap ke kantin. Ini karena aku lapar.” Jawab In Ha.
“Sepuluh menit lagi istirahat. Cepatlah pesan sesuatu? Kalau pun kita akan mendapat hukuman ekstra karena pergi ke kantin, setidaknya kita juga sudah mendapat tenaga ekstra.” Ucap In Ha.
“Baiklah. Aku akan pesan sesuatu.” Ucap Ilhoon sambil tersenyum diam-diam melihat orang yang mirip Sunny sedang asyik makan di sampingnya.

****

Sepuluh menit kemudian

Ilhoon dan In Ha sudah selesai makan. Mereka ingin kembali ke perpustakaan, namun tubuhnya nampak enggan beranjak dan ingin berlama-lama duduk di kantin.

“Bagaimana?” Tanya In Ha.
“Aku kenyang.” Jawab Ilhoon sambil mengelus-elus perutnya.
“Baguslah.” Ucap In Ha.
“Astaga!” Ucap In Ha spontan menutup mulutnya.
“Kenapa? Oh..” Ucap Ilhoon saat tahu siapa yang datang.
“Kalian suka makan disini? Suka?” Tanya wali kelas.
“Iya.” Jawab mereka berdua pelan.
“Aku tak habis pikir mengapa aku harus punya dua murid seperti kalian.” Ucap wali kelas.
“Mungkin karena takdir.” Sahut In Ha.
“Kau ini... Ya! Bukankah baru sebulan yang lalu kau jadi siswa disini? Mengapa kau sudah berulah, huh?” Ucap wali kelas sambil memukulnya beberapa kali.
“Hentikan!!! Katakan saja hukuman yang harus kami terima!” Ucap Ilhoon dengan keras membuat semua pengunjung kantin melihat mereka.
“Baiklah. Kalian suka di kantin, kan? Maka untuk hari ini cuci piring kotor disini.” Ucap wali kelas berhenti memukul In Ha setelah merasa banyak yang memperhatikannya karena marah-marah.
“Oh cuman itu.” Ucap Ilhoon dan In Ha lega.
“Tapi bukan hari ini saja, tapi seminggu full. Kalian juga harus membuat tugas dan PR dua kali lipat.” Ucap wali kelas.
“Apa???” Ucap Ilhoon dan In Ha bersamaan. Mereka nampak kaget dan syok mendengarnya.
“Cuci piringnya bisa nanti sepulang sekolah. Sekarang ikutlah denganku ke ruanganku.” Ucap wali kelas sambil berjalan keluar dan diikuti mereka.
Setelah sampai di ruangannya, wali kelas mereka memberi selembar kertas soal dan menyuruh mereka duduk untuk mengerjakannya.

****

Selasa, 30 April 2019
19 : 34 KST

Ilhoon baru tiba di rumahnya. Semenjak menjalani masa hukuman, ia memang sering pulang agak telat ke rumahnya. Badannya terasa pegal semua. Namun ia lega karena ini adalah hari terakhir masa hukumannya dan juga In Ha. Ia melempar tasnya ke sembarang arah dan langsung merebahkan diri di sofa ruang tamu. Ia memejamkan matanya sejenak. Wajah tampannya nampak sedang memikirkan sesuatu.

BTOB'S ROMANCE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang