HYUNSIK'S STORY 1

119 8 1
                                    

27 Maret 2019

Malam hari, udara terasa menusuk hingga ke tulang. Menunjukkan bahwa malam itu benar-benar larut. Seorang gadis usia SMA, berjalan hendak pulang ke rumahnya. Karena hari itu ada acara di sekolahnya, gadis itu terpaksa pulang larut malam. Walaupun demikian dia sangatlah pemberani. Ia tidak akan ketakutan saat pulang malam seperti saat ini, bahkan selarut apapun.

“Ah, eomma pasti akan memarahiku lagi. Babo. Ahn Min Ju, kau bodoh.” Gumam gadis itu, memaki dirinya sendiri.

Gadis bernama Min Ju itu terus berjalan menelusuri sudut kota. Tak ada siapapun di jalanan yang nampak sepi, sunyi itu. Hanya ada sorot lampu jalan yang menemani setiap langkah kaki kecilnya.

“Ya!!! Cepat serahkan itu jika kau tidak mau celaka!” Teriak seorang pria dari arah persimpangan jalan.

“Kaget aku!” Gumam Min Ju. Karena terkejut, ia pun menjatuhkan barang-barangnya di jalan. 
“Siapa yang teriak malam-malam seperti ini? Ah, yang benar saja. Kata Min Ju kesal.”

Min Ju membereskan barang-barangnya yang terjatuh di jalanan. Setelah itu, ia membenarkan maskernya dan berjalan dengan sangat hati-hati menuju tempat teriakan pria tersebut.

Dia mengendap-endap hingga sampai ke sebuah semak-semak. Dari balik semak, ia melihat ada lima pria sedang mengintrogasi seorang pria. Ia pun menajamkan pendengaran dan matanya.

“Kau pikir kami bodoh? Kau pikir kami percaya bahwa ia kabur bersama dengan itu? Kami tahu kalau kau yang memiliki barangnya. Jadi cepat serahkan!” Bentak pria 1.
“Bahkan jika kau membunuhku, kau tidak akan menemukan apapun.” Respon pria yang sedang dihajar tersebut.
“Baiklah. Kau ingin mati? Kami akan mengabulkannya!” Timpal pria 2.

Pria ke-2 bersiap-siap akan menghajar pria yaang lebih muda tersebut.

Jiiiiiaaaaaaaaaatttttt

Brukkkk

Ketika hendak melayangkan tinjunya, pria tersebut tiba-tiba jatuh tersungkur. Rupanya saat itu Min Ju bersiap untuk melakukan serangan dari belakang.

“Ya! Anak kecil, mengapa kau menendangku?” Tanya pria yang jatuh itu.
“Aku hanya tidak suka permainan yang tidak fair. Kalian berlima, sedangkan dia sendiri.” Ucap Min Ju.
“Kali ini kami akan mengampunimu. Tapi sebaiknya cepat pulang dan jangan bilang apapun kepada siapapun. Jika tidak, kau akan tahu akibatnya!” Gertak pria 3.
“Cepat-cepat pulang juga percuma. Toh ini sudah terlambat. Eomma tetap akan memarahiku.” Celoteh Min Ju.
“Baiklah akan aku buat ibumu tidak memarahimu lagi.” Kata pria 5.

Pria tersebut bersiap hendak menghajar Min Ju. Min Ju pun dengan sigap menghindar dan seketika langsung menendang ke dada lawannya hingga lawannya jatuh tersungkur. Dengan sigap yang lain pun membantu pria tersebut berdiri. Mereka siap melakukan serangan bersama-sama. Namun dengan sekali tendangan, mereka jatuh.

“Apa harus aku sebutkan sabuk apa yang aku miliki, hmmm.” Celoteh Min Ju.

Lima pria tersebut akhirnya kabur meninggalkan Min Ju dan pria yang menjadi korban tersebut.

“Gwaenchanha?” Tanya Min Ju sambil membantu pria itu berdiri.
“Iya. Terima kasih sudah menolongku.” Jawab pria tersebut.
“Jika terima kasih saja aku tidak akan menerimanya. Kau harus mentraktirku suatu saat nanti.” Celoteh Min Ju yang membuat pria itu terdiam.
“Ah, um. Aku agak berlebihan ya? Aku tadi hanya bercanda.” Kata Min Ju yang merasa kikuk sendiri. Sedangkan pria itu masih terdiam.
“Tapi siapa kau? Mengapa kau menolongku?” Tanya pria tersebut. Ia bertanya karena saat itu Min Ju memakai masker dan dia tidak menggunakan kartu identitas di seragamnya.
“Oh, kau pasti terkejutnya mengapa anak SMA pulang selarut ini. Aku akan memberitahumu suatu saat nanti.” Jawab Min Ju.

BTOB'S ROMANCE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang