MINHYUK'S STORY 3

156 20 0
                                    

Apartemen Minhyuk

Minhyuk membuka apartemennya kemudian menutupnya. Ia melepas sepatunya dan menaruhnya di rak sepatu. Ketika akan memasuki kamarnya ia dikejutkan dengan suara seseorang.

“Ah, kau sudah pulang?” Sapa seseorang yang masuk ke apartemennya.

“Hyung, sejak kapan kau disini?” Tanya Minhyuk yang terkejut ada orang di rumahnya sudah duduk santai di ruang tv.

“Aku kesini untuk memberimu info penting.” Kata orang tersebut.

“Ohh, hmmm.” Sahut Minhyuk.

Minhyuk nampak tidak memperdulikan sahabat yang sudah seperti kakaknya itu. Ia hanya asyik menarikan jari-jarinya di atas poselnya. 

“Ya, aku sedang bicara padamu! Dasar kunyuk!” Kata orang itu kesal.

“Yoshi hyung, apa yang mau kau katakan? Katakan saja!” Kata Minhyuk dengan rasa malas.

“Gadis dari Busan itu sekarang tinggal di rumah mu.” Kata Yoshi.

“Apa katamu?” Tanya Minhyuk kurang yakin. Minhyuk berhenti bermain ponsel dan meletakkannya di atas meja.

“Ini benar. Aku melihatnya kemarin.” Jawab orang yang bernama Yoshi itu.

“Ah, jadi begitu.” Kata Minhyuk seperti mengerti akan sesuatu.

“Mengapa ekspresimu seperti itu?” Tanya Yoshi heran.

“Aku sudah menduganya sejak pertama kali bertemu dengannya di sekolah tadi.” Jawab Minhyuk.

“Apa? Jadi dia bersekolah di sekolah yang sama denganmu?” Tanya Yoshi.

“Hmm. Iya. Bahkan dia sekelas denganku.” Jawab Minhyuk.

“Woah daebak!” Kata Yoshi dengan ekspressi kagumnya.

“Hyung, kau ini kenapa?” Tanya Minhyuk.

“Apakah dia mengenalimu?” Yoshi bertanya balik.

“Tidak. Aku rasa karena itu terjadi sepuluh tahun lalu. Mungkin dia lupa.” Jawab Minhyuk

“Ah hyung aku akan ke klub. Kau mau ikut?” Tawar Minhyuk.

“Ya bocah tengil! Sudah ku bilang jangan ke klub dan minum-minum dengan para gadis disana! Negara melarangmu karena kau masih belum cukup umur untuk itu!” Kata Yoshi memperingati.

“Hanya negara yang melarang, bukan? Jadi tidak masalah.” Sela Minhyuk santai.

“Apa maksudmu? Tanya Yoshi yang saat ini memainkan ponselnya.

“Orang-orang yang bilang bahwa mereka adalah keluargaku, atau orang-orang yang aku cintai, tidak pernah melarangku atau memarahiku untuk ini. Bahkan satu satunya keluargaku yang tersisa tak pernah mengunjungi ku  walau dia tahu aku dimana. ” Jawab Minhyuk datar.

“Ya, kau anggap apa aku ini? Kau sendiri sering bilang kalau aku ini kakakmu. Sebagai kakak aku akan melarangmu!” Kata Yoshi dengan tegasnya.

“Hyung... hehe...” Minhyuk mendekatkan dirinya kepada Yoshi dengan wajah merajuk sambil menggandeng tangan Yoshi dan tersenyum hingga memperlihatkan gigi kelincinya.

“Sekali saja! Hmmm? Setelah itu aku tidak akan pernah melakukannya lagi. Aku berjanji!" Minhyuk mengangkat satu tangannya tanda sedang bersumpah.

“Aish ya sudah terserah kau! Aku akan ikut untuk mengawasimu! Jangan sampai kau minum!” Kata Yoshi menyerah dengan rayuan sahabat yang sudah seperti adiknya itu.

“Ne, aku tidak akan melakukannya.” Kata Minhyuk senang.
 
Mereka berdua pun pergi ke klubbing sekitar jam 10 malam.

Yoshi Takeshi, atau Yoshi adalah kakak kelas sekaligus sahabat dekat Minhyuk. Dialah orang yang membantu Minhyuk menghadapi kesulitan saat ibunya meninggal dan dia meninggalkan rumahnya hingga akhirnya hidup sendiri. Semua fasilitas yang Minhyuk punya saat ini memang bukan dari ayahnya, tapi dari Yoshi. Maka dari itu tidak heran jika Minhyuk menganggapnya seperti kakak sendiri. Yoshi sendiri sudah biasa hidup mandiri karena orang tuanya sibuk bisnis di luar negeri, sehingga untuk mengusir kesepian ia biasa bekerja sepulang sekolah. Ia bekerja bukan untuk uang karena orang tuanya selalu mengiriminya lebih dan juga banyak fasilitas yang di dapatnya, tapi hanya untuk mencari keramaian. Minhyuk dan Yoshi, mereka berdua berteman saat mereka berziarah di tempat yang sama ketika Minhyuk di pemakaman ibunya dan Yoshi di pemakaman kakeknya. 

Di klubbing

Minhyuk segera duduk di tempat favoritnya yang tentu saja diikuti oleh Yoshi. Tak berapa lama mereka duduk, tiga orang gadis menghampiri mereka dengan baju mini. Minhyuk tersenyum melihat mereka. Tapi tidak dengan Yoshi yang terlihat kesal.

“Oppa, kau datang lagi?” Sapa gadis 1.

“Woah, kali ini siapa pria tampan yang kau bawa?” Tanya gadis 2. Sementara gadis 3 hanya memainkan rambutnya saja dengan genitnya.

“Dia kakakku.” Jawab Minhyuk dengan senyumnya.

“Ah, pantas saja dia tampan sepertimu.” Puji gadis 3.

“Kalau begitu, bolehkah kami duduk dan menemani kalian disini untuk minum?” tawar gadis 2.

“Hari ini kami tidak akan minum dan tidak ingin ditemani. Jadi berhentilah mengusik kami dan silahkan cari tempat lain!” kata Yoshi dengan kesalnya.

“Omo, Oppa kau kasar sekali!” Kata gadis 1. Ketiga gadis itu pun akhirnya pergi meninggalkan mereka berdua.

“Hyung, kau ini kenapa?” Tanya Minhyuk.

“Aku kan sudah bilang aku akan mengawasimu agar kau tidak minum dengan para gadis itu!” Jawab Yoshi.

“Hyung, tapi tidak seperti ini. Kau benar-benar memuatku malu.” Protes Minhyuk.

“Kau malu? Kalau begitu berhentilah bersikap seperti anak nakal dan sok playboy.” Kata Yoshi.

“Ne ne, arasseo! Lebih baik kita pulang sekarang!” Kata Minhyuk pasrah. Sementara kakak kelas sekaligus sahabatnya itu tersenyum penuh kemenangan. Mereka pun kembali ke apartemen sekitar jam 12:31 KST.

*NOTE : bang Minhyuk rada gitu deh. Suka ke klubing padahal belum boleh. Ya... Bad boy bad boy tapi kiyowo gitu deh dia ini.

Btw, udah dapet belum feel nya? Belum ya? Baca aja terus. Kalo gk dapet berarti gk peka *plakkk (timpukin author) komennya jangan lupa ya hahahha. See you chingudeul 😍😍😍

BTOB'S ROMANCE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang