JAMES

1.7K 88 0
                                    

Jangan lupa vote and comment nya ya~

Setelah aku membeli makanan, tidak sengaja aku bertemu dengan dokter yang menangani Viola kemarin saat sedang berjalan ke kamar rawat Viola.

Ia mengatakan bahwa Viola besok sudah boleh pulang karena keadaanya yang sudah membaik dengan cepat -ralat, sangat cepat-.

Dengan senyuman lebar diwajah dan langkah cepat aku pun akhirnya sampai didepan kamar rawat Viola.

Tidak sabar untuk memberitahu berita bagus ini.

Saat aku ingin membuka pintu, aku mendengar Viola seperti sedang berbicara dengan seseorang. Dari suaranya, aku mengetahui jika 'seseorang' itu adalah seorang pria.

'Apakah teman nya?'

Tanpa membuang waktu lagi, akupun masuk dan kulihat mereka menoleh kearahku.

"Baiklah, kalau begitu aku keluar dulu, aku harus mencari kamar rawat temanku. Senang berkanalan denganmu Viola. Semoga kita bisa bertemu lagi di lain waktu." Ucap seorang pria itu seraya berjalan kearahku.

Saat berpapasan denganku didepan pintu, aku melihat ia menatapku dengan menyeringai.

Aku balas menatapnya tajam sampai sosoknya hilang dibalik pintu.

Dan seketika itu juga aku merasakan perasaan tidak enak.

Firasat buruk.

Lalu ditambah dengan satu fakta yang membuatku semakin merasakan perasaan tidak enak.

Bahwa pria itu adalah seorang Vampire.

Aku menoleh menatap Viola yang juga sedang menatapku. Kemudian aku tersenyum dan menghampirinya.

"Temanmu ya?" Tanyaku pura-pura tidak tahu.

"Em..bukan. Tadi, dia tiba-tiba membuka pintu dan meminta maaf bahwa ia ternyata salah masuk. Ia berkata sedang mencari temannya yang juga dirawat disini. Lalu ia juga berkata jika aku mirip dengan seseorang yang dikenalnya. Dan kami pun mengobrol. Namanya Alex..dan aku pikir mungkin ia orang yang baik." Ucapnya panjang menjelaskan sambil tersenyum.

"Begitu..oh ya, tadi aku bertemu dengan dokter dan ia berkata bahwa kau sudah boleh pulang besok. Sekarang, kau makan dulu, oke?" Ucapku tersenyum sambil menyuapi nya.

Awalnya ia menolak dan ingin makan sendiri, tetapi setelah kubujuk sedikit, akhirnya ia pun mau -dengan wajah yang memerah lucu tentunya-.

Jauh didalam pikiran dan hatiku, aku merasakan sebuah tanda bahaya yang seolah mengatakan bahwa jangan sampai Viola bertemu dengan pria itu lagi.

Josh pun setuju dengan tanda bahaya yang kurasakan ini.

'Alex. Menarik. Aku harus mencari tahu semua tentang dirinya.'

VIOLA THE CHOSEN ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang