VIOLA

2.1K 108 2
                                    

Jangan lupa vote and comment nya ya~

Aku terbangun dan mengerjapkan mata.

'Ini masih didaerah kampus, daerah belakang kampus tepatnya' pikirku.

'Oh, jangan bilang aku tertidur karena lelah menangis? Dan jangan bilang juga..' Aku langsung melihat jam tangan ku yang menunjukan pukul 17:25.

Aku membelalakan mata.

Oh god, sudah jam segini dan aku masih dikampus! Bahkan belum mandi! Aku akan terlambat!.

Dengan cepat aku berdiri dan berlari keluar kampus menuju flat -tempat dimana aku tinggal sekarang- yang kebetulan sedang dikontrakan dengan harga yang menurutku sangat terjangkau.

Aku tidak menghiraukan tatapan aneh orang-orang yang melihatku berlari seperti orang gila dengan rambut kusut, baju basah dan sangat bau -sampai ada yang menutup hidungnya bahkan mengataiku secara terang-terangan didepanku-.

Yang kupikirkan sekarang adalah aku harus secepatnya sampai flat ku.

Memang sih jarak antara kampus dengan flat ku tidak jauh -sekitar 5 sampai 10 menit jika berjalan kaki-, tetapi tetap saja aku akan terlambat jika tidak buru-buru karena tempat ku bekerja lumayan jauh sehingga aku harus menunggu bus yang kadang sangat lama datangnya itu.

Saat sampai flat, aku langsung buru-buru membuka pintu -yang karena terlalu paniknya sampai kunci nya jatuh berkali-kali- lalu masuk dan mandi.

Setelah selesai, dengan segera aku langsung menyambar tas kecilku, berlari keluar, mengunci pintu lalu berlari menuju halte bus.

Tanpa kusadari ternyata aku lupa memakai softlens biruku untuk menutupi kedua bola mata asliku yang berbeda warna ini karena saking terburunya.

Aku melihat jam tanganku yang menunjukan pukul 17:39.

"Ayolah, kau kuat Viola! Sebentar lagi sampai, semangat!" Ucapku menyemangati diri sendiri.

Saat sedang asyik-asyiknya menyemangati diri sendiri, mataku tak sengaja melihat ada seekor anak kucing yang seperti sedang memainkan sesuatu ditengah jalan juga sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melaju menuju anak kucing tersebut.

'Oh god, jangan..jangan binatang...jangan kucing... '

Ucapku dalam hati -asal kalian tau saja, aku sangat lemah (sangat tidak tegaan maksudku) terhadap binatang apapun- dan tanpa berfikir panjang, aku langsung berlari menuju anak kucing tersebut.

Saat berhasil mencapai tempat dimana anak kucing itu berada, aku langsung memeluknya dan seketika itu juga aku mendengar suara klakson mobil berkali-kali.

Sesaat itu pulalah, aku merasakan tubuhku melayang, yang tiba-tiba saja terjatuh dan kepalaku seperti membentur sesuatu yang sangat keras dengan seluruh badan yang terasa amat sangat sakit -seperti mati rasa- terutama dibagian kepala.

Dan aku merasakan ada cairan yang seperti mengalir mengelilingi seluruh tubuhku.

Aku sempat memeriksa -walau pandanganku sedikit buram- kucing kecil itu yang untunglah tidak apa-apa.

Akupun tersenyum dan melepaskan nya.

Lalu aku melihat orang-orang berkerumun mengelilingiku. Tetapi aku tidak bisa mendengar apa yang mereka berbicarakan. Aku hanya melihat mulut mereka yang sedang bergerak-gerak.

Diantara mereka aku melihat seseorang mendekat kearahku dengan cepat seraya mengulurkan kedua tangan nya kearahku. Dan seketika aku merasa ringan.

Aku menatapnya sesaat dengan pandangan buram sebelum aku merasakan jika mataku sangat berat.

Walaupun pandanganku buram, aku mengetahui jika ia seorang laki-laki. Karena tidak mungkin seorang wanita rambutnya sangat cepak. Yah, walaupun ada sih.

'Terima kasih..tuan..' ucapku dalam hati.

Dan semuanya menjadi gelap.

VIOLA THE CHOSEN ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang