Jangan lupa vote and comment nya ya~
Aku sedang mencuci tangan di dalam toilet saat merasakan segerombol perempuan -yah walau sebenarnya hanya 3 orang sih- masuk dan menatapku tajam.
Firasatku buruk.
"Heh Sarah!"
Bentaknya seraya berjalan kearahku. Aku mengetahui siapa dia. Susan. Ketua dari segerombol perempuan ini.
Juga teman dari majikan ku.
"Gamau tau gimana caranya, pokoknya lo harus bikin Viola buat ke taman belakang kampus! Sekarang!"
Tuhkan.
Aku hanya bisa mengangguk pasrah -karena kalau aku berani-beraninya melawan, aku sudah tahu apa yang akan terjadi.
Dan akibat yang terburuk, mungkin saja ia mengadu kepada tuanku dan aku akan dikeluarkan atau yang lebih parah..dibunuhnya-.
'Maaf, Viola..'
"Kenapa masih disini hah?! Cepet keluar!"
Dengan cepat aku pun keluar dari toilet menuju kelas.
Saat sampai didepan kelas, aku menatap Viola sendu. 'Kau cantik, pintar, sangat baik pula, tetapi..kenapa dunia seperti tidak adil untukmu?'
Dengan berat hati akupun berjalan mendekatinya.
"Viola".
Aku melihatnya terhenti dari kegiatannya memasukan buku-buku ke dalam tas ranselnya.
Seketika aku menunduk, meremas tanganku gelisah. Merasa sangat bersalah.
Aku terus merapalkan ucapan permohanan maaf kepadanya yang tentu saja, tidak bisa didengar olehnya karena aku berkata didalam hati.
"Iya? Ada apa?"
'Oh god..maafkan aku..Viola, maaf..'
Tanpa kusadari tubuhku sampai gemetar saat akan berkata "Um..Nami bilang, dia ingin bicara sesuatu di belakang kampus sekarang. Dia juga bilang kalau ini penting banget" ucapku.
"Oh, oke baiklah. Terima kasih ya"
Dengan cepat aku berbalik. Meninggalkan kelas. Meninggalkan kampus.
Berjalan pelan seraya terisak.
Aku tidak peduli jika orang menganggapku aneh. Yang kurasakan saat ini hanyalah aku yang merasa sangat bersalah kepada Viola.
○○○
○○
○"Hei, kau tau tidak? Aku dengar tuan sedang mengincar seseorang! Dan yang lebih menghebohkan nya lagi, tuan akan langsung menjadikan nya Ratu!"
"Hah?! Seriuosly?! Kau tidak mengada-ngada kan?"
"Kau pikir ekspresiku ini terlihat seperti sedang mengada-ngada hah?!"
"Hm..tidak sih..tapi darimana kau mengetahuinya?"
"Aku mengetahuinya saat aku tidak sengaja mendengar obrolan tuan dengan teman perempuanya yang sok itu! Siapa namanya? Susi? Susu? Suram? Ya pokoknya itulah!"
"Hush! Jangan berbicara seperti itu! Ingat, tembok juga bisa mendengar dan berbicara loh! Hih!"
Aku hanya diam berpura-pura tidak peduli dan tetap mencuci piring. Yah, padahal aku menguping juga sih hehe.
'Wah..ternyata tuan sedang mengincar seseorang ya..kasihan sekali..andai ia tau jika tuan itu sangat mengerikan..'
Asal kalian tau saja, sebenarnya aku sudah sangat muak disini. Rasanya aku ingin mengendap lalu pergi ketempat yang sangat jauh dari sini.
Tetapi aku tidak bisa!
Karena kuakui jika tempat ini memang sangat aneh, misterius, juga mengerikan.
Pernah suatu ketika, seorang pelayan kabur dari istana ini. Tapi belum sampai didepan pintu keluar, ia sudah tertangkap basah oleh tuan. Kemudian pelayan itu diminta untuk mengikuti tuan kesebuah ruangan.
Kami semua tidak tau pelayan tersebut akan diapakan.
Tetapi yang kami tau, tepat setelah hari itu, pelayan tersebut tidak muncul lagi batang hidungnya.
Asal kalian tau saja, bukan hanya sekali-dua kali kejadian seperti ini terjadi.
Kami yang pada awalnya hanya berpikiran jika mungkin saja mereka yang tertangkap basah sedang mencoba kabur hanya sekedar dipecat, seketika merubah pikiran tersebut menjadi pikiran yang mengerikan saat ada yang bercerita jika pada suatu saat salah seorang pelayan tidak sengaja melihat tuan dan seseorang pelayan lainnya masuk kedalam sebuah ruangan. Dan ketika ia melewati ruangan itu, ia mendengar seperti suara orang yang berteriak kesakitan dan memohon ampun.
Hih! Membayangkan nya saja membuatku merinding!
Aku menghela nafas. Tidak disini, tidak dikampus, sama saja. Kalian tau kenapa?
Yap. Karena disini pun aku tidak memiliki teman. Dan juga, aku dianggap 'berbeda' oleh yang lain nya. Karena apa? Karena hanya akulah satu-satunya dari keturunan peri.
Oh, asal kalian tau saja. Disini kami semua sudah mengetahui rahasia terbesar tuan.
Yang merupakan seorang Vampire.
Sebenarnya akupun heran, apa sih yang disepakati oleh leluhurku dengan tuan sehingga sampai harus mengabdi kepadanya?
Andai saja orang tuaku masih hidup, mungkin aku tidak akan capek-capek memikirkan apa alasan nya. Kalian tidak salah baca tenang saja. Aku memang terlahir tanpa orang tua -maksudku, saat aku lahir, aku sudah tidak memiliki orang tua. Atau yang lebih jelasnya, orang tua ku sudah meninggal saat aku masih bayi-.
○○○
○○
○Aku sedang akan mengantarkan makanan untuk 'tamu' yang akan menjadi seorang Ratu kami di lantai 2 saat aku tidak sengaja melihat tuan sedang berbicara dengan seseorang yang seperti sangat familiar dimataku.
Melangkah pelan, aku maju menuju sebuah celah kecil yang berada di antara dua ruangan sambil tetap berpura-pura seperti sedang mencari ruangan.
-
"Wah, ada perlu apa sampai kau repot-repot datang menemuiku kemari big boss? Apakah tidak apa jika meninggalkan 'kekasihmu' sendirian hm? Kalau dia kabur bagaimana??"
"Aku hanya ingin memberitahumu, bahwa ini sudah saatnya. Persiapkan dirimu dan ikuti rencana yang sudah dibuat."
-
'Sudah waktunya? Apa maksudnya ya..??'
Aku masih mencoba untuk mengingat saat aku mendengar suara tuan yang menjawab singkat disertai langkah kakinya yang mendekat.
'Gawat!'
Dengan cepat aku merapalkan sebuah mantra yang seketika membuat diriku menjadi tidak terlihat. Tak lama kemudian aku melihat tuan berjalan melewatiku begitu saja.
Aku bernafas lega.
'Hah..Untung saja aku cepat-cepat merapalkan mantra. Kalau telat sedetik saja tadi, mungkin aku sudah the end! Hih!'
Saat sudah cukup tenang, aku keluar dari tempat persembunyian dan berjalan menuju tempat tamu tersebut berada.
Yang ternyata adalah kamar tuan.
'Ini..tidak salah kan..??'
Dengan cepat aku pun membaca kertas kecil yang berada di kantongku. Dan aku memang tidak salah.
Meneguk ludah gugup, aku menenangkan diriku sejenak sebelum mengetuk pintu.
Kudengar suara langkah kaki mendekat dan pada saat pintu terbuka, mataku membelalak.
“Ya? Ada ap—Sarah?!”
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLA THE CHOSEN ONE
Loup-garouViola Vender. Gadis berumur 19 tahun dengan penampilan yang bisa dibilang cupu, sehingga ia selalu ditindas. Gadis yang dulunya tumbuh disebuah panti asuhan. Sampai ia bertemu dengan Nami dan Steven, dan menjadi sahabat mereka. Tidak ada yang tau, b...