Jangan lupa vote and comment nya ya~
Aku membuka mata, mengerjapkan nya pelan.
Hal yang pertama kali kulihat adalah langit-langit yang berwarna putih.
deja vu.
Aku berusaha untuk duduk sambil mengedarkan pandangan.
‘Aku...dirumah sakit?’ batinku.
Kemudian sekelebat ingatan dalam otakku mucul. Dan seketika itu pula kepalaku berdenyut sakit. Aku memegangi kepalaku dengan kedua tangan seraya merintih pelan.
Namun, beberapa saat setelah ingatan itu menghilang, sakit dikepalaku pun juga menghilang perlahan-lahan.
TOK
TOK
Aku menoleh kearah pintu sesaat setelah mendengar suara ketukan. Dan aku melihat pintu itu terbuka dengan seseorang yang kuketahui bernama James masuk.
Ia menatapku dan tersenyum, menghampiriku lalu duduk di kursi sebelah ranjangku.
“Bagaimana keadaanmu?” Ia bertanya seraya mengelus lembut rambutku.
“Baik” Jawabku sambil menunduk malu.
“Kau lapar? Ingin kubelikan sesuatu?”
“T-tidak usah..aku tidak lap--” belum selesai aku berbicara, tiba-tiba perutku bunyi. Wajahku memerah dan aku menutup mata.
‘Huh! Memalukan! Dasar tidak bisa diajak bekerja sama!’
“Tidak lapar hm? Tetapi kurasa barusan aku seperti mendengar sesuatu”
Aku mendegarnya tertawa dan kemudian aku merasakan elusan pada rambutku.
“Baiklah, tunggu disini. Aku akan membelikan mu makanan”
Aku masih menunduk saat tak lama kudengar suara pintu tertutup. Barulah aku mengangkat kepalaku dan tersenyum.
‘Sepertinya dia orang yang baik. Dan aku merasa percaya padanya.'
Entahlah, biasanya aku tidak cepat mempercayai orang lain. Tetapi dia berbeda. Seperti ada sesuatu didalam diriku yang mendorongku untuk percaya padanya.
Dan aku berharap bahwa semoga saja perasaanku kali ini benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLA THE CHOSEN ONE
WerewolfViola Vender. Gadis berumur 19 tahun dengan penampilan yang bisa dibilang cupu, sehingga ia selalu ditindas. Gadis yang dulunya tumbuh disebuah panti asuhan. Sampai ia bertemu dengan Nami dan Steven, dan menjadi sahabat mereka. Tidak ada yang tau, b...