Chapter 14

20.8K 1.6K 171
                                    

Malam 🎊🎊🎊

Doakan ya cerita Florist ABC selesai sebelum bulan Juni.

Kenapa?

Karena aku udah mulai Training 😂😂😂

Training sambil ngerjaiin Tugas Akhir itu berat, lebih berat dari rindu 😒😒😅😅😅

Jadi aku minta kerja sama kalian, Kalau respon kalian bagus, aku usahiin nyelesaiinnya cepet. Kalau nggak nunggu sampai aku selesai training 😂😂😂

Jadi semua ada di tangan kalian, mau cepat atau lambat.

Makasi yang udah ngucapan kemarin 😂😂😂

Part ini rada-rada 😂😂😅😅😒😒😒

Jadi baca aja
Jangan lupa komen dan Votmen

Awas nggak komen 👊👊👊

Chapter 14

Ketemu Mantan eaa 😂😂😂😒😒😅😅😌😌😌😍😍😍
















"Ma, kita jadi ke apartemen papa?" Bagas bertanya pada ibunya, yang sedang mengoleskan lipstik soft pink.

"Jadi, emang Bagas kenapa?" tanya Dira.

"Bagas takut nggak di ijinin tinggal sama mama lagi." Dira tersenyum lembut.

"Nggak akan mama biarin, udah waktunya Bagas tinggal sama mama."

"Jadi mama sama papa balikan lagi?" tubuh Dira membatu.

Dia dan Gibran balikan? Dalam mimpi aja Bagas

"Kamu udah catetkan semua barang yang akan kamu bawa ke mari?"

"Udah mah, maunya Bagas bawa semua barang di apartemen." Bagas terkekeh, membuat Dira mengacak rambutnya.

"Yuk berangkat, nanti ke siangan. Ai sama Cancan bisa curiga." Ya Dira sudah memutuskan, setelah tadi pagi dia menghubungi Rara untuk menjelaskan pokok masalah kemarin.

Gibran dan nenek sihir itu sudah mengetahui kalau dia melahirkan bayi kembar, aah ini permaian yanh sangat bagus. Biarkan mereka tau tapi jangan sampai mereka melihat wajah Ai dan Cancan. Kedua anaknya itu adalah kejutan luar biasa bagi keluarga Alexander.

...

"Jadi di lantai berapa kalian tinggal?" Tanya Dira saat mereka sampai di gedung apartemen yang mewah di pusat kota.

"Lantai 18, nomor 135..." Dira menganggukan kepalanya.

"Ehh Nak Bagas, tumben kelihat." salah satu satpam menyapa mereka.

"he iya pak."

"Nak Bagas sama siapa? Kok mirip? Kakaknya ya?"

Dira mencoba menahan tawanya, sialan sekali ini pria paruh baya di depannya? Apa dia terlihat muda? Padahal udah emak-emak dengan tiga ekor di belakangnya.

"Hahaha... Bapak biasa aja. Ini Bagas kenalin, dia mamanya Bagas," ucap Bagas yang mampu membuat Satpam itu melongo.

"Jangan gitu pak, nanti mulutnya kemasukan lalat." Dira terkikik geli, Bagas bisa jahil juga.

"Nak Bagas bisa aja. Jadi ini mamanya? Cantik bener ya. Ehh udah punyanya pak Gibran." Satpam itu berbicara sendiri, membuat Bagas terkekeh.

"Pak, Bagas naik dulu ya." Satpam itu menganggukan kepala.

Florist ABC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang