Adapted from The Maze Runner by amazing author James Dashner
.
.
.
."Kapan kita akan keluar dari sini? Aku lelah. Mereka selalu menyuntikkan sesuatu ke tubuhku" aku merengek pada lelaki berambut brunette didepanku.
"Sabarlah, aku berjanji. Suatu saat akan kubebaskan kau dari tempat ini dan memberikan masa depan yang cerah untukmu, kujamin itu, Annelise" kupeluk erat dirinya. Seakan saat itu juga adalah hari terakhir kami bertemu.
Mataku membelalak. Memasang wajah seperti memenangkan lotre.
"Itu dia! Namaku Annelise! Akhirnya aku mengingatnya!" aku melompat dari ranjang dan berjingkrak kegirangan.
Aku mendekati daun pintu. Akan kuberitahu matahari dan dinding raksasa itu, bahwa aku telah mengingat namaku.
Hei langit masih gelap! Kukira matahari sudah muncul. Aku mendengus pelan dan berbaring kembali di ranjang.
"Annelise, Annelise, Annelise" ucapku berulang. Terlihat seperti orang sinting jika aku mengucapkannya berulang.
Sebentar lagi aku bisa memberitahu namaku pada Ne.. maksudku semua orang, dan mereka tidak lagi memanggilku dengan sebutan greenie.
★★★
Bias cahaya menyelinap masuk ke jendela. Terdengar suara riuh para pekerja.
Sesegera mungkin aku berdiri, membereskan ranjang, mencuci muka dan menuju dapur.
Kurasa para gladers telah selesai sarapan. Karena meja telah kosong.
"Pagi Frypan" sapaku
"Oh greenie. Selamat pagi, kebetulan sekali, lihatlah apa yang kubuat hari ini" ia membawa bungkusan kecil ditangannya dan menarikku untuk duduk.
"Nah, ini dia" ia memberi makanan. Yang disebutnya sandwich.
"Aku diam-diam menyisakannya untukmu. Ayo makanlah!" ia sedikit berbisik saat mengatakan kalimat pertama.
Kugigit sandwich pelan-pelan. "Terimakasih, umm..lezat, ini enak Frypan"
"Sekali lagi kau membuatku terharu karena memuji masakanku" diusapnya sepasang mata sambil tertawa. Aku pun ikut tertawa kecil. Dan menyelesaikan makan.
"Apa kau melihat Newt?" tanyaku tiba-tiba.
"Newt? Kuarasa ia pergi gathering bersama Alby dan para keepers. Oh, itu dia orangnya!" ia menunjuk kearah kiriku. Aku menoleh. Ia baru saja keluar dari ruang pertemuan.
"Ah iya, sudah ya aku menemuinya dulu. Terimakasih makanannya" aku berlari secepat kilat menuju Newt.
"Newt!" panggilku sambil berlari mendekatinya.
"Hei! Pelan-pelan jangan lari, nanti kau ja.."
Dug..
Hap.."Hati-hati, baru saja aku bicara"
Sebuah batu menghalangi jalurku. Aku tersandung. Kukira aku akan jatuh. Tapi Newt, dia menangkapku.
"Kau tak apa?" tanyanya sedikit cemas.
Aku menggeleng cepat disusul senyum kecil. "Aku tak apa, tak ada yang sakit" Aku segera berdiri dibantu oleh Newt. Memalukan sekali.
"Syukurlah, hal penting apa yang membuatmu berlarian?" ia memandangku yang sedang menepuk-nepuk celanaku. Aku segera sadar pandangannya. Lalu mengubah ekspresiku.