Adapted from The Maze Runner by amazing author James Dashner
.
.
.
."Baiklah kita mulai gathering-nya" Gally menatap gladers yang berkumpul.
Jantungku berdetak kencang saat dia mulai menyampaikan pendapatnya.
"Gadis ini! telah melanggar peraturan ketiga. Sudah lama kita menegakkan peraturan itu, tak mudah melakukannya. Dan hari ini, dia masuk begitu saja kedalam, membunuh griever yang telah hidup berdampingan dengan kita selama tiga tahun. Kau pasti ingat peristiwa sebulan silam kan? Tepat setelah Thomas membunuh griever. Makhluk itu masuk kemari, memporak-porandakan glade dan membunuh kawan kita. Bagaimana jika hal tersebut terulang lagi? Dan itu disebabkan ulah bodoh gadis ini" gladers terdiam. Sebagian mengangguk setuju. Aku menelan ludah, harus kuakui aku agak gugup.
"Lalu, menurutmu hukuman apa yang pantas untuknya?" Newt melipat kedua tangannya didepan dada.
"Banish"
Oh ayolah yang benar saja. Aku hanya melewati celah itu dan aku harus dihukum banish. Si sinting ini benar-benar membuatku kesal.
"Ayolah Gale! Itu terlalu berat untuknya" sergah Thomas.
"Diamlah kau! Jangan coba membelanya. Kau tak berhak untuk-"
"Lalu apakah kau berhak untuk itu juga?" timpal Newt. Gally mati kutu. Dia terdiam sambil mengeraskan rahangnya.
"Sekarang aku akan bertanya pada Minho. Kau yang berada didalam bersama Anne. Bagaimana menurutmu?"
Minho melirikku sinis. Apa dia akan menyetujui Gally untuk hukuman banish?
"Aku tak tahu shank ini bodoh atau berani. Tapi dia telah membunuh griever, bisa kukatakan ini sebuah kemajuan lagi setelah Thomas yang dulu melakukannya. Jadi, ia tak perlu dihukum dan kurasa ia bisa menjadi runners" Minho berbalik. Meninggalkan ruang yang dipenuhi ungkapan tak setuju.
"Ayolah, jangan terburu-buru Minho" tutur Newt.
Benarkah? Dia membebaskan hukuman dan mendukungku menjadi runners? Sulit dipercaya. Tapi ini benar-benar membuatku senang.
Gathering telah diputuskan. Aku tidak di banish melainkan tidur di slammer dua malam dan turun pangkat menjadi slopper. Setidaknya bukan hukuman mati yang kudapat. Dan soal menjadi runners? Bisa kau tebak sendiri, mereka tak setuju meskipun aku bilang aku sanggup melakukannya. Namun, aku tak akan membiarkan keinginanku menjadi runners pupus.
"Newt!"
"Ya" dia berbalik
"Izinkan aku menjadi runners, aku bisa melakukannya. Kau hanya perlu menunggu kakiku membaik"
"Tidak" jawabnya singkat lalu berbalik pergi.
"Oh ayolah Newt, apa kau tak percaya padaku? Aku bisa melakukannya" pintaku sambil memegang lengannya.
"Tak bisa, Anne. Lagipula kau-"
"Perempuan? Apa hanya karena aku perempuan aku tak bisa menjadi runners?" sergahku cepat.
"B-bukan begitu"
"Lalu apa?"
"Kau bisa melihat sendiri keganasan makhluk itu dia akan membunuh siapa saja yang ada didepannya. Apa kau tak mengerti?" nadanya sedikit membentak. Aku mundur selangkah dalam diam. Newt mengeluarkan nafas beratnya lalu pergi. Aku membeku menatap punggungnya yang perlahan menjauh.
"Aku mendukungmu Anne" seseorang menepuk pundakku
"Thomas? benarkah?" tanyaku dengan mata berbinar. Thomas mengangguk "Ya. Aku tahu kau bisa melakukannya. Ini hanya soal menunggu kakimu pulih saja. Selain itu, aku tahu rasanya saat keinginanmu tak didukung"