Anne POV
"Thomas" desisku saat ia berlari dan hampir menerobos penjaga.
"Ayo jalan" perintah seseorang yang ada di sampingku. Aku segera melangkahkan kakiku, meninggalkan teman-temanku yang ada disana, dan orang yang kucintai. Memangnya aku mencintai siapa? Aku sendiri bingung dengan perasaanku sendiri. Perasaanku tak penting sekarang, yang penting adalah aku segera ditempatkan di tempat aman dan mereka segera menyusul. Dan kami akan hidup bersama-sama. Sudah itu yang kuinginkan.
Aku dibawa ke sebuah ruangan, aku diminta untuk menunduk. Mereka memeriksa sesuatu disana. Aku bisa merasakan hangatnya laser yang menyinari tengkuk.
"Tidak ada"
"Sungguh? Bagaimana bisa?" tanya temannya.
Klek
Pintu didepan kami terbuka. Janson masuk kedalam.
"Dia tidak memiliki implan"
"Benarkah?"
"Kami tidak mendeteksi adanya implan"
Implan? Apa maksudnya? Ah semua ini membuatku pusing.
"Lalu bagaimana Tuan?"
"Suruh dia istirahat dulu, lalu periksa lagi. Mungkin saja karena salah posisi saat tidur, implannya jadi tergeser masuk" pria itu melangkah keluar.
"Baik"
Salah seorang mengambil sebuah suntikan dan hendak menyuntikannya padaku.
"Tunggu, apa ini?"
"Hanya vitamin untuk memulihkan kondisimu" aku mengangguk dan ia langsung menyuntikkan isi cairan itu ke lenganku.
"Istirahatlah" dia berbalik, hendak pergi.
"Tunggu"
"Ada apa?"
"Bisakah aku menemui temanku sebentar. Sepertinya mereka khawatir padaku"
"Tidak, kau harus tetap disini hingga kau ditempatkan di ladang. Tak usah khawatir, mereka akan segera menyusulmu, kalian akan bertemu disana" petugas itu menunjukkan senyuman aneh padaku. Aku tak tahu artinya tapi firasatku tidak enak. Aku segera menganggukinya supaya mereka cepat keluar.
Thomas POV
"Come on, Aris" aku meminta Aris yang masih bergelayutan untuk segera turun.Kami memeriksa sekitar setelah dirasa aman, aku menggesekkan kartu yang kucuri.
Terdengar bunyi kecil dan lampu indikator berubah menjadi hijau. Pertanda akses diberikan. Kami segera masuk kedalam. Pintu otomatis tertutup kembali.
Aku menerawang ke sekitar dan yang membuatku kaget, aku menemukan sebuah makhluk ameh didalam tabung, yang kupikir itu adalah Griever.
"Wait wait, apa maksudnya ini?" monologku.
Aris berjalan memimpin, kami tiba di ruang berikutnya. Disana terdapat pemandangan yang mengerikan bagiku. Laki-laki dan perempuan digantung dengan mesin. Aku memperhatikan selang yang menjalar dari lengan mereka dan berakhir di sebuah tabung kecil. Sepertinya mereka mengekstrak sesuatu dari tubuh mereka.
"Apa maksud semua ini? Siapa mereka?"
"Rachel" pekik Aris tertahan. Ia berjalan mendekati seorang gadis yang tergantung lemah.
"Apa yang terjadi?"
"Dia dipanggil malam sebelum kau datang, kukira dia dikirim ke ladang, tapi kenapa dia ada disini?"