Prolog

547 66 52
                                    

Boom! Darrr! Dorrr! BOOM!!!

Hanya dengungan bom yang terdengar oleh ku. Aku merangkak tertatih-tatih menginjaki lumpur yang mencipratkan air kotornya menghiasi bajuku. Apalagi aku hanya memakai kaos. Orang-orang sibuk berperang, memamerkan senjata nya masing-masing, tidak peduli mereka menginjak seorang gadis kecil yang tidak mengerti dan hanya sendirian disini. Aku tidak merasa kesakitan, tidak, inilah anugerah ku.

Aku berjalan 50 langkah kemudian, kutemukan sebuah benda silver berbentuk bola kasti terdampar, memancarkan manik-maniknya tanpa diketahui pemiliknya. Aku mengambil nya dengan telapak tanganku yang sudah kotor, bau, aku mengeluskan permukaannya, dan timbullah suatu layar yang mengambang di atasnya. Sebuah kode dengan angka 1 sampai 9, dan aku memencet nya dengan asal. 777.

Terbentuklah sebuah rumah berbentuk setengah lingkaran, yang awalnya memancar dari layar, kemudian benar-benar membentuk di tempat aku merangkak sekarang. Untuk ukuran anak kecil seperti aku, bisa dibilang terlalu lebar, karena penghuni nya hanyalah aku. Kemudian, wujud setengah lingkaran putih ini berubah menjadi wujud transparan, tetapi aku masih dapat melihatnya. Orang-orang berlarian dan menembakkan peluru senjata mereka, mereka tidak tahu keberadaan aku beserta rumah ini karena benda silver tadi mungkin adalah sebuah teknologi. Aku dapat melihat mereka, sedangkan mereka tidak.

Aku duduk santai, menonton mereka yang menembus rumah ini dengan sedikit gelembung yang ditimbulkan oleh efek teknologi ini. Dengan tenang aku berdiam diri, dan tidak memikirkan kemungkinan buruk ke depan. Jangankan itu, memikirkan orangtuaku kemana pun tidak.

Intinya aku merasa lega. Sangat lega.

Otakku, tingkah ku, sifat ku yang tenang...

Aku aman. Aku bebas sekarang.

***

Next.

Sky Will EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang