Betrayal

46 8 10
                                    

Aku mengernyit bingung. Kemudian, aku mengerti maksudnya.

Gerak-gerik pepohonan terlihat mencurigakan. Seolah ada badai besar yang mengamuk; dengan segera mencabut akar pepohonan satu per satu lalu melayang di udara.

Tapi, memang ada badai besar yang menyerangnya.
Mera.

Dia punya kekuatan.
Kinestetik!

Orang-orang berlarian sembari panik melihat apa yang terjadi. Begitu juga denganku; dugaan buruk ternyata memang fakta pada akhirnya. Tak sempat menghindar, salah satu pohon berhasil menubruk punggungku secara kasar! Aku berteriak, kurasakan tulang-tulangku remuk dalam sekejap dan suaraku nyaris melolong bak serigala di malam bulan purnama. Sakit! Tidak pernah kusangka bahwa Mera mempunyai kekuatan, mengingatkanku pada Hexa dimana ia pernah menyerangku kemarin.

Apa mungkin Mera melewati 'masa' eksperimennya juga?

Suasana berubah mencekam. Bola mataku menghitam, menatap Mera dengan tatapan membunuh, sekalipun aku tidak akan melepaskannya!

Aku begitu marah.
Sangat marah!

Bila kalian berada di posisiku, apa yang akan kalian lakukan?

Dia menunjukkan layar handphone nya, jaraknya sedikit mendekat kepadaku sembari was-was. Ditampilkan sebuah halaman e-newspaper; Attention of Germany Disclaimer---berisikan foto sekaligus identitas diriku....

What the hell?
Aku dijadikan buronan??

Disana tertuliskan bahwa barang siapa yang berhasil melumpuhkan bahkan membunuhku, maka akan mendapatkan penghargaan, penghormatan, sekaligus tahta dan kekayaan terhadap orang tersebut, dengan syarat....Rela menjadi label eksperimen!

Label eksperimen!
Kalian tahu?
Mereka juga menawarkan seluruh manusia untuk dieksperimen, demi melawanku.

Melawan kekuatanku.
Agar mereka setara denganku.
Dan memang harus setara dengan diriku!

Mataku beralih ke pojok kanan bawah lembaran layar. Tertera bagian sumber disana.

Parker Technology Control Department.

Can I say some shit?

"Aku tertarik dengan penawaran Mr. Parker. Hidupku bakal jauh lebih mewah walaupun aku diperbudak oleh eksperimen. Tapi, aku merasa bahagia sekali. Hey! Impian semua manusia sebagai makhluk super yang mempunyai kekuatan kini kau tinggal jentik jari lalu terwujud! Siapa yang tidak tertarik dengan tawaran beliau? Aku bisa hidup mewah sendiri, bekerja sendiri, memperoleh penghasilan sendiri, tanpa harus menjadi psikolog menyebalkan nan payah itu," Mera berdecih. "Konyol sekali!"

Menyebalkan. Dia sangat menyebalkan bila seperti ini!

"Dan, menangkapmu itu sebuah tawaran yang menggiurkan. Hanya dengan menangkap, melumpuhkan, membunuh, aku bisa mendapatkan milyaran uang dalam sekali jentik. Seluruh penduduk bumi sudah tahu, mereka sudah tahu dan tidak akan MEMBIARKANMU MENGHANCURKAN KAUM KAMI!!!"

Satu pohon lagi menghantam kepalaku. Mera menggerakkannya di udara dengan penuh emosi, sehingga gerakannya kurang terkontrol. Lagi-lagi badanku terasa remuk. Aku berani bertaruh bahwa kini otakku mulai mengusut.

"Mereka semua wajib mempunyai kekuatan, seperti diriku," kudengar sayup-sayup langkah Mera maju selangkah. "Jika mereka menolak, orang-orang tersayangnya bakal menjadi taruhan!"

Aku tidak mampu berkutik. Tubuhku hampir sepenuhnya dihimpit. Mulutku menempel di tanah, aku membayangkan hal menjijikkan bila aku berciuman dengan tanah!

Sky Will EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang