Your Place

8.6K 1K 259
                                        

"Atsushi-kun, awas!" jeritmu saat Akutagawa menyerangnya. Atsushi dengan cepatnya berlindung menggunakan kekuatannya. Dia berlari menyerang Akutagawa dengan berbagai cara. Akutagawa hanya menahan dan sesekali menyerang.

"Akutagawa-kun, aku tidak ingin bertarung denganmu karena itu kumohon pergilah!" kamu berusaha menyuruhnya pergi, tetapi dia melihatmu kesal. "Berisik!" bentaknya dan langsung menyerangmu. Kamu tak sempat berkutik dan Rashomon miliknya menusuk tepat dibagian bahu kananmu. Menyadari hal itu Atsushi melontarkan kembali serangan kepadanya dan langsung ditangkis.

Tiba-tiba terdengar suara tertawa kecil. Matamu berubah menjadi warna merah dan kamu tertawa lepas.

"Hahahahaha," kamu melihat kearah Akutagawa dan langsung menghilang dihadapannya. Kamu sudah berada dibelakang Akutagawa, dia sontak kaget dan menoleh kebelakang.

"Hahahahaha, die!" tiba-tiba ada yang memegang kepalamu dari belakang. "Cukup sampai disitu," ucap seseorang dibelakangmu. Kamu terjatuh dan terbatuk beberapa kali, darah segar mengalir dari mulut dan hidungmu.

"Dazai-san, tolong jangan menggagalkan rencanaku," ucap Akutagawa geram. Dazai terkekeh, "Maaf tapi aku disini untuk menyelamatkan Atsushi-kun bukannya (First Name). Dari awal aku tidak menerimanya diagensi, tetapi Sacchou menginginkannya."

"Da-dazai-san, bagaimana kau bisa mengetahui tempat ini ?" tanyamu dengan suara gemetar. "Sekarang bukan masalah lagi. Berdirilah dan bantu Atsushi-kun berjalan," dia menunjuk Atsushi yang sudah terkapar ditanah. Kamu berusaha berdiri dengan sekuat tenaga lalu menghampiri Atsushi. "Maaf ya, karenaku Atsushi-kun jadi terluka," kamu membantunya berdiri dengan merangkul tangannya disekitar lehermu.

"Baiklah, aku akan mundur kali ini. Tapi, (First Name) yang kau lakukan disini hanya akan membuat semua orang dalam bahaya. Kehadiranmu hanya akan membuat kesengsaraan. Tempatmu di Port Mafia, kau memiliki talenta untuk membunuh, ingat itu," setelah itu Akutagawa menghilang dari hadapan kalian.

Mendengar fakta itu kamu hanya bisa terdiam dan merenung. "Hey, apa yang kau lakukan ? Ayo," ujar Dazai. Kamu kembali sadar ke kenyataan dan langsung berjalan perlahan. Selama perjalanan hanya keheningan yang mengisi atmosfir kalian. Sampai akhirnya Dazai memulai pertanyaan, "(First Name), jawab dengan jujur. Kau memiliki alasan lain untuk menjadi agen ditempatku kan?"

Kamu terdiam, berhenti berjalan dan menjawab, "Keberadaanku ditolak oleh semua orang dan bahkan oleh orang tuaku. Karena kekuatanku semua orang menghindariku dan berkata bahwa aku terkutuk. Aku hanyalah pembunuh, Akutagawa-kun benar. Tetapi aku mau berusaha mengubahnya."

Dazai menoleh kearahmu. Dia dapat melihat tatapanmu yang serius dan juga lembut, "Sama seperti kau yang berusaha mencari tujuan hidupmu didalam dunia yang gelap ini, Dazai-san. Aku juga berusaha untuk hidup didunia penuh cahaya yang dibilang oleh Odasaku." Tatapanmu semakin lembut. Angin sore memainkan surai (H/C) ditemani dengan beberapa daun yang beterbangan.

Mata Dazai tak dapat mengabaikan kekagumannya padamu saat itu. "Ternyata kau tidak berubah sama sekali," ucapnya pelan. Kamu terkekeh dan berjalan kembali. Kali ini Dazai berjalan kearahmu dan menggendong Atsushi sendiri. Kau sedang terluka jadi biar aku saja yang membawanya. "Terima kasih," kamu tersenyum kepadanya. Terdapat rona merah padam diwajah Dazai, tetapi dia mengalihkan pandanganya.

Kalian sampai diagensi sekitar jam 5 sore. Melihat keadaan Atsushi, Kyouka langsung menghampirinya dan bertanya kepadamu tentang keadaannya. Kamu menjelaskan apa yang terjadi dan semua bisa menerimanya. "Kerja bagus, (First Name)!" kata Yosano yang memukul pelan bahu kananmu.

Kamu meringis kesakitan dan berusaha menahan nyeri dibahumu. "Kau terluka ? Kita harus mengobatinya," ucap Yosano. Kamu memaksakan untuk tersenyum, "Lebih baik Yosano-san mengobati Atsushi-kun lebih dulu. Luka ini tidak terlalu parah dan juga aku sudah terbiasa dengan luka seperti ini. Jadi aku bisa mengobatinya sendiri," mendengar pernyataanmu membuat Yosano menghela nafas pendek.

Akhirnya Yosano mengobati Atsushi diruangannya dan terdengar suara teriakan Atsushi berulang kali membuatmu sedikit berkeringat dingin.

"Dazai, kau terbiasa mengobati luka-lukamu kan? Obati luka (First Name)!" perintah Kunikida. Kamu langsung menggoyangkan tanganmu beberapa kali mengisyaratkan agar Dazai tidak melakukannya. "Ah, jangan. Dazai-san pasti lelah karena sudah menggendong Atsushi-kun sampai sini," tolakmu dengan sopan. Tanpa kamu sadari Dazai berjalan kearahmu dan dia menepuk bahumu agak kencang membuat kamu meringis kesakitan.

"Dazai!" tegur Kunikida. Dazai menghela nafas panjang lalu menarik tanganmu keruangan lain.

"Kau merepotkan," Dazai membersihkan lukamu dengan alkohol. "Ya, aku tau itu. Maafkan aku," ucapmu pelan. Kalian berdua terdiam dan tidak berkata apapun.

"Kau tidak bisa mengendalikan kekuatanmu kan?"

"Um, ya, begitulah. Itu hanya saat-saat tertentu saja."

"Oh," jawabnya singkat.

Setelah dia membersihkan luka dibahumu, dia membalutkan perban lalu memegang tangan kananmu. Dia mengelusnya pelan, "Aku menolakmu dan kau tahu itu, tetapi kau masih disini. Ini bukan tempatmu. Kau aneh."

"Ternyata kau sudah berubah ya, Dazai-san."

"Terserah katamu, aku akan kembali ketempat yang lain dan aku akan merahasiakan tentang masa lalumu. Hanya Sacchou yang tahu bukan?"

"Ya, terima kasih atas bantuanmu."

Dazai meninggalkanmu diruangan itu sendiri. "Dasar aneh," gumam Dazai.

"Walaupun tempatku bukan disini, aku juga tidak ingin kembali kemasa kelam itu," kamu menekuk lututmu dan menenggelamkan kepalamu dipahamu.

My Name (Dazai X Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang