Perang Adalah Pembelaan Untuknya

3K 459 168
                                    

Kamu langsung menyerang Castor dengan cepat karena kamu tahu bahwa tubuhmu tidak dapat bertahan lebih lama lagi. Dia cukup pintar untuk mengalihkan konsentrasimu dengan membicarakan orang itu. Kamu mengibaskan katanamu kearah tangannya, tetapi dia dengan mudahnya melompati katanamu.

Kamu juga tidak menyerah, kamu menyerangnya diseluruh tempat, akan tetapi semua itu tidak ada gunanya. Dia memiliki kecepatan dan daya tahan yang sangat hebat bahkan kamu tidak pernah menyangka kalau ada manusia tanpa kekuatan yang dapat bergerak secepat ini.

Dia hanya tertawa mengejekmu selagi kamu berusaha menyerangnya. Kamu geram, sangat geram.

"Apa untungnya jika kau menghancurkan Yokohama ?!" teriakmu selagi beradu tatap.

"Untungnya ? Tentu saja mendapatkan kekuatanmu," ucapnya.

"Omong kosong ! Lalu kenapa dari awal kau berusaha mencari informasi Dazai-san ?!" kamu menyerangnya dan dia menahannya dengan tangan kanannya. Dia tertawa dan menyeringai tepat didepan wajahmu.

"Itu namanya strategi. Dengan mendapatkan segala informasi dari Dazai Osamu maka aku akan dengan mudahnya mengancammu untuk bekerja sama denganku, tetapi kau terlalu membela kebaikan jadi mau tidak mau kau lebih baik mati setelah itu aku dapat mengambil kekuatanmu," Castor mendorongmu hingga membuatmu terpental jauh.

"K-kekuatan macam apa yang k-kau miliki ?" tanyamu terbatuk-batuk. Benturan yang keras membuatmu terluka agak dalam sehingga darah mulai keluar dari mulutmu.

"Bukan kekuatan yang hebat. Aku hanya biasa dipanggil 'Si Pencuri Dari Selatan.' Keren bukan ?"

Kamu tidak menjawabnya dan langsung menyerangnya kembali. Dia sudah beberapa kali menendang dan memukulmu dengan kencang. Kamu sudah mengeluarkan banyak darah dari luka-luka ditubuhmu. Tak luput juga dengan luka-luka sayatan disekitar tangan dan kakimu.

Kamu berusaha berdiri dibantu oleh katanamu, badanmu bergetar dan kamu pikir kamu tidak akan bisa melawannya. Tiba-tiba saja kamu teringat oleh ucapannya saat dulu di Port Mafia.

"Semua orang memiliki kelemahannya. Yang harus kau lakukan adalah tenang lalu mengobservasinya. Jangan lengah !"

Itulah perkataan Dazai saat kamu masih ada di Port Mafia. Kamu menyeringai lalu menarik nafas dalam.

"Cukup mengharukan melihatmu berjuang untuk orang-orang yang tidak pernah menghargaimu. Apa jangan-jangan kau berjuang hanya untuk Dazai ? Untuk dirimu, kah ?"

Kamu menurunkan katanamu, berjalan kearahnya perlahan sembari berkata, "Ya, memang. Aku berjuang demi orang-orang yang bahkan tidak menyadari kehadiranku didunia ini. Lalu apa yang akan kau jawab jika aku memutar balikkan pertanyaan ini kepadamu ?"

"Untuk diriku sendiri tentunya. Dunia itu kejam karena itu aku ingin mereka merasakan apa yang aku rasakan," ucapnya.

Kamu kini tengah berdiri didepannya, dia melihatmu santai.

"Heh, aku selalu mengetahui hal ini. Manusia adalah mahkluk egois dan mereka juga hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi apakah kau tidak bisa memberikan sedikit kasih kepada seseorang yang menurutmu berharga ?"

"Apa yang kau maksud ?"

"Helios. Kau ingat nama itu ?"

Castor membulatkan matanya, dia mendorongmu menjauh.

"Apa yang kau mau dengannya ? Aku tidak peduli juga dengannya !"

"Kalau begitu kenapa kau tergesa-gesa menjawabnya ?"

Castor terdiam dan dia tiba-tiba siap menyerangmu. Kamu meloncat kebelakang dan dengan cepat menahan serangannya.

Kamu menyeringai. Kamu berlari kearahnya lalu mengibaskan katanamu kearahnya, membuat percikan darah mengenai matanya.

Ini kesempatan emas bagimu. Kamu langsung menikam perutnya, tetapi saat kamu akan menyerang dadanya-- dia sudah memegang kepalamu dan melemparmu hingga merobohkan 2 tiang besi.

Badanmu tertusuk oleh besi ringan dan kakimu tertimpa reruntuhan. Kamu membatukkan darah berulang-kali dan kamu meringis kesakitan. Dia datang kepadamu dan menginjak kakimu.

"Kau sudah cukup membuatku marah. Aku hanya membutuhkan kekuatanmu lalu kau hanya perlu mati !" dia menginjaknya semakin keras membuatmu berteriak semakin keras. Bukannya melepaskannya-- dia malah tertawa dan dia mengambil katanamu.

"Sampai jumpa, pendekar kecil," ucapnya sebelum menikamnya kearahmu.

Dazai POV

"Aku harus menyelamatkannya ! Dia akan mati ! Aku tidak mau kehilangannya lagi !" batinku.

Aku siap berdiri dan meloncat, tetapi bayangan hitam telah mendahuluiku.

Back On Normal POV

Kamu menutup matamu erat. Kamu sadar apa yang akan terjadi, akan tetapi semua tidak kamu rasakan. Kamu malah merasakan tetesan cairan hangat diwajahmu.

"K-kau t-tidak apa-apa k-kan ?"

Matamu membulat ketika melihat orang yang melindungimu dari tikaman itu.



















Helios.









Dia menyelamatkanmu. Dia terjatuh dibadanmu-- membuat darah Helios membasahi tubuhmu.

"Tapi kenapa kau-- ?" ucapanmu dipotong olehnya. "Karena aku mengkhawatirkanmu," ucapnya lemah.

Castor menarik katanamu dan dia berjalan kebelakang. Ekspresi takut tergambar diwajahnya.

"Y-yo, Castor. S-sudah lama kita tak berjumpa," ucap Helios yang ada dalam pelukanmu.

"H-helios ! Tapi kenapa ?!"

"Jangan sakiti dia. Dia p-penting bagiku," Helios memohon kepadanya.

"Helios jangan bicara lagi ! Kau kehabisan banyak darah !" ucapmu panik dan air mata mulai mengalir dari matamu.

"K-kau juga kehabisan b-banyak darah," ucap Helios.

"Selesaikan semuanya d-disini, (First Name). Aku senang bisa bertemu denganmu," Helios mengangkat badannya, berusaha mendekatimu dan dia berusaha menciummu, tetapi itu tidak terjadi karena sebelum ia sempat mempertemukan bibir kalian--- dia sudah tidak sadarkan diri.

Matanya tertutup dan dia tersenyum. Kamu tidak merasakan denyut nadinya.







Helios telah tiada.






Kamu tak sanggup melihatnya lagi. Kamu membawanya ketempat cukup aman lalu kamu berjalan kesebuah reruntuhan besar. Kamu memegang batu didepanmu, "Dazai-san, pergilah dari sini dan beritahu kepada semua orang untuk menjauhi gedung ini."

Matamu berubah menjadi semakin merah dan rambutmu berubah menjadi putih bercorak merah darah dibawahnya.


"Aku akan menyelesaikan segalanya disini."






Kenapa Helios harusss matiiii ?????😞😞😞 Len sedih tapi kalo gak nanti gk seruuu 😰. Tapi itulah yang namanya pengorbanan guys.

Stay tune, don't forget to vote comment dan juga follow yaa !!!

My Name (Dazai X Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang