Helios, Dazai dan Gaby

4.5K 644 92
                                    

Sepanjang hari atmosfir di agensi benar-benar hancur karena kalian berdua. Bahkan Kenji-- anggota yang paling polos tersebut dapat menyadarinya. Karena sudah tak kuat akhirnya Atsushi bertanya kepada Dazai, "Dazai-san, apa yang terjadi saat kau berdua dengan (First Name)-san tadi ?"

Dazai menghela nafas, "Aku tidak ingin membicarakannya Atsushi-kun." Atsushi memilih untuk meninggalkan Dazai sendirian untuk sementara.

"Pasti ada yang terjadi," ujar Kunikida.

"Sudah pasti," jawab Yosano dan Ranpo.

Kamu duduk sembari menulis beberapa laporan, tetapi telah beberapa kali kamu menjatuhkan penmu dan bahkan merusak kertasmu. "Ittai !" ringismu saat tanganmu tergores kertas.

"Ada apa, (First Name) ?" tanya Kunikida. "Maaf. Hanya tergores sedikit," kamu tersenyum kepadanya, berusaha agar mereka tidak mengkhawatirkanmu. Yosano segera memberimu hansaplast, "Apa sebaiknya kau pulang saja ? Sepertinya kau tidak terlalu sehat hari ini."

"Tidak apa. Aku sehat kok !" ucapmu sambil menggerakan tanganmu. Walau setiap kali kamu menggerakannya akan terasa nyeri, tetapi kamu tetap melakukan sandiwaramu. Yosano mengangguk pelan dan meninggalkanmu. Kamu tiba-tiba teringat perkataan Dazai yang tadi, kamu meliriknya dan saat manik kalian bertemu kamu langsung memalingkan wajahmu.

"Sepertinya aku akan memberikan laporanku besok. Aku akan pulang untuk sekarang, permisi," kamu segera berjalan keluar agensi tanpa berucap lagi. "Anak itu selalu saja seperti ini. Tidak bisakah dia mempercayai kita sedikit ?" Ranpo bertanya dengan agak kesal. "Ranpo-san, mungkin dia hanya membutuhkan waktu sampai dapat mempercayai kita semua sepenuhnya," Naomi berusaha menenangkan Ranpo.

"Dazai, apa yang sebenarnya terjadi ?" cetus Kunikida.

"Tidak ada," jawabnya malas.

"Terserah kau. Tetapi kuharap kau bisa menyelesaikan masalahmu dengannya secepat mungkin."

"Ya ya ya. Kalau begitu aku akan pergi," Dazai mengambil coatnya lalu pergi.

"Dazai-san, mau kemana ?" tanya Tanizaki. "Entah," Kenji menaikan kedua bahunya.

~~~~~~~~~~~

"Aku bunuh diri dimana ya hari ini~~," Dazai berjalan disekitar kota sambil bersenandu. Dia berjalan hingga dia berhenti didepan supermarket. Dia berpikir sejenak lalu masuk kedalam untuk membeli beberapa makanan.

30 menit berlalu dan sekarang dia telah menuju apartemennya, tetapi yang dia lakukan adalah berjalan hingga ke apartemenmu. Dengan malas dia mengetuk pintu apartemenmu dan tidak ada balasan. Rasa penasaran memenuhi benaknya dan dia membuka pintumu. 'Tidak dikunci ?' batinnya.

Dia semakin penasaran dan saat dia masuk-- sesuai dengan perkataan Atsushi, peralatannya banyak yang rusak dan dipintunya ada pisau yang menancap. Dazai berusaha menggapai pisau itu, tetapi tiba-tiba suara kencang terdengar, "Jangan pegang pisau itu !" Dazai refleks langsung menoleh ke asal suara.

Dia bisa melihatmu menyenderkan badanmu ke tembok sambil memegang lenganmu yang terluka. Mukamu pucat pasi dan badanmu dibasahi keringat dingin. "Memangnya kenapa ?" tanya Dazai yang sekarang sudah menghampirimu. "Itu...... Beracun," jawabmu lemas.

"Dan kau ini kenapa ? Apakah karena jatuh dari tangga bisa membuat kondisimu separah ini ?" tanyanya jahil. Kamu ingin melawannya, tetapi rasa sakit dipunggungmu mulai kembali dan kamu hanya bisa meringis kesakitan. Dazai melihatmu sejenak lalu membantu berjalan hingga kesofa.

"Terima kasih telah membantuku, tetapi sebaiknya kau pulang," ucapmu. "Pulang dan meninggalakan seorang perempuan yang sedang sakit sendirian ? Betapa kejamnya aku~~," balasnya. Kamu sudah tak peduli lagi. Kamu mengistirahatkan badanmu dan matamu, dan kamu pun terlelap.

My Name (Dazai X Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang