Trigger

3.2K 456 28
                                    

Kamu dan Dazai berlari secepat mungkin untuk berkumpul dengan semua anggota.

"Semuanya ! Siap diposisi seperti yang kita bicarakan waktu itu !" perintah Dazai. Semua orang langsung berlari kedepan gedung dan kamu juga langsung mengikuti mereka.

"(First Name), tunggu !" Dazai menarik tanganmu. Matanya melihat lekat padamu.

Senyum manis terukir diwajahmu, "Dazai-san, ittekimasu." Kamu langsung berlari meninggalkan Dazai diagensi.

Baru saja kamu keluar, kamu sudah dihadang oleh beberapa tikus-tikus kecil. Dengan cepat kamu menyerang mereka dengan katana pemberian Sacchou. Setelah pelatihanmu bersama Helios, kamu sudah bisa menggunakan setengah kekuatanmu dengan mudah.

Matamu berubah menjadi merah darah dan juga tenagamu bertambah dua kali lipat. Helios tiba-tiba saja sudah disampingmu dan kamu sempat menyerangnya karena reflek.

"GILA YA ?! Kalau kau terluka lagi gimana ?!" bentakmu.

Helios malah tertawa dan menjawabnya, "Hahaha, jangan bercanda ! Kau pikir aku akan membiarkanmu untuk berperang sendirian ?"

Kamu mendecih kesal. Kalian berlari menyerang beberapa pasukan yang sudah menyebar di Yokohama dan langsung menuju ke tempat tujuanmu, gedung itu, markas Apollo.

Helios memiliki skill bertarung yang tidak kalah denganmu, bedanya dia menggunakan semacam tombak dan kamu menggunakan katana. Sudah lebih dari puluhan pasukan kalian bantai dan sekarang kalian berada diruang bawah tanah gedung itu. Dengan perlahan dan hati-hati kalian menyusup ke gedung itu.

Helios dan kamu berpisah disana, Helios akan melapor bahwa kamu sudah menyusup kedalam gedung dan juga memberikanmu sebuah earings yang dapat dipakai untuk berkomunikasi jarak jauh.

Kamu segera memasang earings itu ditelinga kananmu, menekan bagian tengahnya dan earings itu sudah menyala. Kamu sudah bisa mendengar suara Dazai yang akan menuntunmu hingga ketempat paling atas gedung itu.

Untuk informasi saja, tadi sebelum kalian bisa benar-benar masuk kedalam gedung ini, Tanizaki lah yang menggunakan kekuatannya sehingga kalian bisa masuk dengan mudahnya.

Kini kamu sudah berada dilantai 4 dan tentu saja penjagannya menjadi lebih ketat. Dazai memintamu untuk lebih berhati-hati walaupun dia sudah menghack seluruh kamera CCTV beralarm itu.

Kamu memukul tengkuk leher para penjaga itu hingga mereka tidak sadarkan diri. Tiba-tiba saja pengelihatanmu memburam dan badanmu cukup melemas.

"(First Name) ! Ada apa ?!" tanya Dazai dengan nada  yang cukup tinggi-- khawatir.

"Tidak, maaf. Sepertinya seluruh kekuatanku akan benar-benar terpakai sebentar lagi. Aku tidak bisa menahan setengah kekuatan penuhku lagi," ucapmu sedikit terengah-engah.

"Tunggu, (First Name) ! Jangan lakukan hal yang bodoh ! Kau bisa saja--," ucapan Dazai terputus olehmu saat kamu terkekeh kecil.

"Dazai-san, doakan keselamatanku ya," ucapmu dan kamu langsung mematikan mikrofonmu sehingga Dazai tidak akan bisa mendengar apapun yang kamu lakukan.

"Sial !" umpat Dazai. Dia langsung berlari untuk menemui seseorang yang telah membuat perjanjian dengannya, 'Bertahanlah, (First Name) !'

~~~~~~~~~~~~~~~~

Darah sudah mulai mengalir tak henti dari hidung dan mulutmu. Corruption milikmu aktif.

Kamu cukup terdesak sekarang karena kamu dihadang oleh beberapa orang. Bukannya kamu tidak bisa mengalahkan mereka, tetapi jika kamu melakukan sesuatu yang salah maka kamu bisa saja membunuh mereka secara tak sadarkan diri.

Switch ON. Seluruh badanmu bergerak dengan sendirian, kamu menyerang mereka langsung dengan katana milikmu dan tempat itu sudah menjadi lautan darah. Cipratan darah prajurit-prajurit itu telah membasahi seluruh tubuhmu dan bahkan mengenai matamu. Hal itu tidak membuatmu gentar, melainkan membuatmu semakin terpancing untuk melakukan hal lebih.

Tawa lepas terdengar diseluruh lorong dan seringai tergambar diwajahmu. Kamu masih memiliki kesadaran sedikit, tapi seluruh badanmu sudah tidak bisa kamu kendalikan.

Kamu berada di lantai 10 sekarang dan semua rencana berujung dengan kegagalan. Mengapa ? Seluruh penjaga telah mengetahui keberadaanmu didalam gedung, tetapi semua orang yang mendekatimu pasti akan terluka parah akibat serangan kilatmu.

~~~~~~~~~~~~~~~

Dazai kini sudah menelfon orang itu berulang kali, tetapi belum dijawab sama sekali. Sembari Dazai berlari mengejarmu akhirnya ponselnya terhubung.

"Gawat ! Cepat datang kelokasi yang sudah ku kirim ! Sudah tidak ada waktu !"

Singkat, padat, dan jelas. Pesan itu berakhir begitu saja dalam hitungan detik. Dazai telah sampai didepan gedung itu dan benar saja, suara teriakan para prajurit dan suara tertawa kencang terdengar nyaring dari dalam gedung itu. Dazai menelan ludahnya kasar lalu dia memasuki gedung itu tanpa pikir.

Dazai memperhatikan seluruh lantai dengan seksama. Dari lantai 1 sampai lantai 4 tidak ada sama sekali bercak darah, hanya saja para prajurit sudah tidak sadarkan diri. Di lantai 5 hingga 10, Dazai sudah tidak bisa berkata lagi.

Ini merupakan lautan darah, bahkan baunya sangat menyengat. Muka Dazai memucat ketika dia melihat sesosok perempuan yang ia cintai berdiri dilantai paling atas dan dia sedang berhadapan dengan pemimpin Apollo itu.

Dazai bersembunyi dibelakang runtuhan batuan dan mendengar percakapan kalian.

Bukannya dia takut, tapi dia menunggu waktu yang tepat untuk keluar. Percakapan antara kamu dan pemimpin Apollo itu sangatlah intense.

"(Full Name), mantan eksekutif dari Port Mafia, berumur 21 tahun dan menjadi anggota agensi selama 1 tahun."

"Hoo, kau tahu banyak juga. K, atau harus kupanggil Castor ?" katamu dengan nada mengejek.

"Kau cukup berani untuk seorang wanita. Dan kalau tidak salah, kau itu pernah diselamatkan oleh laki-laki dari Port Mafia itu, ya ?"

"Itu bukan urusanmu kan ?"

"He~ tentu saja. Kalau tidak salah siapa ya ? Sakunosuke Oda ? Malang sekali nasibnya."

"Jangan panggil nama orang itu dengan mulut kotormu itu !" bentakmu dan siap menyerang.

"Memangnya kau bisa mengalahkanku dengan keadaan tubuh seperti itu ? Yang ada kau akan mati seketika ?" dia mengejekmu dengan seringai.

"Lihat saja ! Dan akan kubuat kau menari kata-katamu itu !"

"Kata-kataku ? Ohhhhh, tentang Sakunosuke ?"

Tanpa pikir lagi kamu langsung menyerangnya.

Dan pertempuran yang sebenarnya baru dimulai.

My Name (Dazai X Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang