Malam itu pun berlalu. Kamu sekarang sedang menjalankan tugas dengan Tanizaki, tugas yang tidak terlalu penting. Kamu melakukannya karena seluruh anggota nampak kelelahan sejak tadi pagi. Mereka semua harus membersihkan gedung tinggi yang menjadi medan perang.
Padahal, kamu dan Dazai yang banyak berperan, tetapi entah kenapa merekalah yang kelelahan.
"(Last Name)-san hebat ya. Semua orang sangat kelelahan karena kemarin, tetapi kau masih bersemangat," ujar Tanizaki. Dia telah menguap beberapa kali selama perjalanan. Kamu terkekeh dan berkata, "Hal ini sudah biasa bagiku. Pekerjaan yang biasa kulakukan saat di Port Mafia selalu membuatku pulang larut malam bahkan subuh." Tanizaki mengiyakan perkataanmu dan kalian sampai di semacam tempat penerimaan barang.
Kalian sesegera mungkin mengambil barang yang diminta Kunikida. Sesaat kalian ingin kembali, kalian melihat sosok laki-laki familiar yang sedang bersama seorang perempuan. Siapa lagi kalau bukan dia ? Ya, Dazai Osamu. Dia masih seperti biasa, merayu perempuan dan akhirnya ditolak karena permintaannya yang absurd.
Dazai menyadari kehadiran kalian dan dia menghampirimu. "Ohayou. Apa yang kalian lakukan ?" tanta Dazai dengan senyumannya. Tanizaki menjelaskan tentang pekerjaan kalian untuk mengambil barang milik Kunikida. Seringai licik tergambar diwajah laki-laki itu, dia mengambil barang yang dipegang Tanizaki lalu melakukan sesuatu yang aneh.
Dia mengguncang-guncang kotak tersebut dan membukanya. Ternyata barang tersebut adalah buku novel buatan penulis terkenal. Dazai membuka buku itu lalu menuliskan sesuatu didalamnya. Tanizaki telah mencegahnya, tetapi gagal. Kamu hanya tertawa pelan-- pasrah dengan kelakuannya.
Tiba-tiba saja kamu merasakan hal yang aneh. Kamu melihat kesekelilingmu dan mendapatkan seorang laki-laki yang memperhatikan kalian dari jauh.
"Tanizaki-kun, aku duluan ya ! Ada sesuatu yang harus kulakukan," kamu melambaikan tanganmu dan langsung mengejar lelaki itu. Akhirnya kamu berhenti diujung gang, lelaki itu berhadapan denganmu. "Siapa kau ?" tanyamu mengancam.
"Siapa aku ? Heh, kenapa kau tidak menebaknya saja ?"
Kau sontak kaget ketika dia menurunkan tudungnya.
"K-kau ?! Kau itu ! Siapa............. ?" kamu memiringkan kepalamu-- bingung.
"Dasar sialan ! Apa kau sudah lupa ?!" dia menghentak-hentakkan kakinya karena kesal dan kamu berusaha mengingat siapa dia.
"Kau itu...... Helios, ya ?"
"Kenapa kau bertanya lagi ?! Tentu saja ini aku !" dia memarahimu karena melupakannya. Bagaimana kamu tidak mengenalinya ? Rambutnya yang biasa ditarik kebelakang sekarang diturunkan semua.
"Kau. Terlihat. Jelek," kamu menertawakannya.
Dia mendorongmu ketembok karena kesal, "Aku hanya akan memberitahumu sekali saja, (First Name). Nyawamu benar-benar dalam bahaya sekarang. Setelah misiku gagal karena dirimu, sekarang Apollo telah bersiap melakukan serangan susulan kepadamu. Jika kau terus-terusan ditempat ini maka kau bisa saja mati."
Matamu membesar setelah mendengar pernyataannya. Sedikit ragu dengan ucapannya kamu bertanya, "Kau itu musuh tapi kenapa kau memberitahuku hal ini ? Apa kau berencana mengkhianati Apollo ?"
Dia menyentil dahimu, "Dasar bodoh ! Aku sudah pernah bilang padamu dari awal kalau aku menginginkanmu dan aku tidak sudi kalau Apollo memilikimu sendiri." Kamu ber-oh ria. Helios melihatmu dengan tatapan tajam lalu mendekatkan wajahnya kepadamu.
"Maaf mengganggu tapi bisakah kau tidak memegang yang sudah menjadi milikku ?" tangan besar menarik dan mendorong Helios hingga ia terjatuh.
"Dazai-san ?""Dia itu mau menciummu tadi dan kau akan membiarkannya ?"
Kamu baru menyadari yang Helios tadi akan lakukan dan mukamu memerah. Kamu menutupi mukamu dengan kedua tanganmu. Helios sedikit geram dan berkata, "Apa yang kau mau sekarang, Dazai Osamu ?"
"Membawa kembali gadis ini sebelum diterkam serigala ganas."
"Cih. Jangan bercanda ! Kau hanya akan mempermainkannya kan ? Dasar perayu wanita !"
"Aku serius dengannya," jawab Dazai dengan santainya.
"Kalau begitu buktikan !"
Dazai memegang pipimu dengan tangan kanannya dan tangan kirinya menarik pinggangmu mendekatinya. Kamu merasakan sesuatu yang hangat menyentuh bibirmu, kamu tak bisa berpikir rasional lagi. Dazai, dia baru saja mengambil first kissmu.
Dia menciummu normal, tidak bergairah. Tetapi jangka waktu yang cukup lama membuat seluruh tubuhmu memanas.
Helios nampak tak percaya dan dia meninggalkan kalian berdua. Tiba-tiba saja kamu merasa sangat lemah dan kamu terjatuh. Dazai berjongkok disebelahmu dan tertawa, "Kenapa kau semerah itu ?"
Kamu memukulnya keras dan berkata, "Tadi itu. Kau mengambil first kiss ku." Dazai tak bergeming, dia mengedipkan matanya beberapa kali dan mukanya sedikit memerah. "M-maaf kalau begitu," mendengar permintaan maafnya membuatmu semakin malu.
Kamu berlari sekuat tenaga kembali ke agensi meninggalkan Dazai di gang itu.
"Mou, Dazai-san ! Baka !" batinmu selagi berlari.
Dazai POV
"Lembut dan panas. Aku ingin melakukannya lagi," pikir Dazai selagi memegang bibir bawahnya.
Special aja yang kali ini buat para readers tapi besok atau sabtu janji update lagi. Bye bye !!!! Jangan lupa vota commment dan follow ya !!!
Coba tebak abis ini dazai dan reader bakal gmn dikantorr ??????
KAMU SEDANG MEMBACA
My Name (Dazai X Reader )
Fanfiction(R15+) [HIGH RANK 1# - #bungoustraydogs, #dazaiosamu] Kisah ketika kamu memutuskan untuk berpindah kesisi yang baik karena kematian temanmu, hingga kamu dipertemukan oleh mantan executive dari Port Mafia. . Kamu ditolak olehnya tetapi entah kenapa...