Tertinggal

4.1K 507 68
                                    

Chuuya sadar bahwa kamu kehilangan kesadaran lagi. Dengan lembut dia mengelus kepalamu dan menggendongmu ala bridal style. Dia berencana membawamu ke mobil pribadinya. Akan tetapi, dia malah bertemu dengan orang itu.

"Ya, Chuuya. Tak kusangka ternyata kau itu suka incest," laki-laki itu menghadangnya didepan. Chuuya berusaha tidak menghiraukannya dan berjalan kembali.

"Oi, Dazai. Aku tahu kau sudah mendengar segalanya dari awal dan jika kau berani-beraninya membuat (First Name) kecewa maka aku akan....," belum sempat Chuuya menyelesaikan ucapannya Dazai telah menyela lelaki itu.

"Maka kau akan apa ? Kau akan menjauhinya dariku ? Jangan bercanda, Chuuya. Dia sendiri yang telah menyatakannya padamu, dia memilihku ketimbang dirimu, pendek," ejek Dazai. Chuuya mendecihkan lidahnya-- kesal.

Tanpa membalas ejekannya, Chuuya membawamu kekursi depannya dan medudukanmu. "Kuingatkan padamu, Dazai. Kau bisa saja mempermainkannya sekarang, tapi jika dia sudah menghilang maka aku akan menunggu ekspresi frustasi diwajahmu," Chuuya langsung menyalakan mesin mobilnya dan dengan kecepatan penuh dia membawamu ke apartemennya.

Chuuya segera memanggil dokter di Port Mafia dan juga Anee-san. Beberapa orang tengah ada diapartemennya untuk mengobati luka (First Name).

"Nakahara-san, luka dipunggungnya ?" tanya salah seorang dokter.

"Tak bisa disembuhkan. Prioritaskan mengobati luka yang baru dia dapat dan berikan resep obat yang harus dia minum padaku," setelah itu Chuuya pergi ke HQ Port Mafia untuk melapor.

~~~~~~~~~~~~~~

"Chuuya-kun ? Dia berhasil ?"

"Ya. Bagaimana dengan anak buah Akutagawa ?"

"Kalau Higuchi-kun dia sudah diobati. Penawar yang diambil (First Name)-kun sangat manjur."

"Boss, apa kau bisa menyembuhkan luka dipunggunya ?"

"Hmmm, maaf tapi aku belum bisa. Tenang saja, jika hari itu tiba maka luka itu akan sembuh dengan sendirinya."

"Apa maksudmu, Boss ?"

"Rahasia," ucapnya dengan senyum sinis mlikinya.

Chuuya hanya dapat menghela nafas lalu mengundurkan diri dari hadapannya. Dia kembali lagi ke apartemennya dan semuanya sudah rapi kembali. Adik kesayangannya sudah tertidur lelap dikasurnya dan disebelahnya sudah ada obat dan resep dokter.

"Tak ada harapan bagiku, ya ?" gumamnya dengan senyuman miris. Tiba-tiba kamu membuka matamu dan bertanya dengan suara yang agak kasar, "Harapan apa ?"

"Ti-tidak !" ucapnya spontan. Kamu hanya terkekeh kecil. "Besok aku akan langsung berangkat agar lebih cepat," katamu pelan.

"Kenapa harus buru-buru ? Lukamu belum sembuh sepenuhnya !" tegur Chuuya. Kamu mengambil air disebelahmu dan meminumnya. "Karena aku ingin dia tetap aman di Yokohama. Aku akan mencari segala informasi tentang Apollo yang sedang mengincarku dan dirinya," sekarang kamu mengambil baju kemeja putih dan memakainya.
(Jadi tadi reader gk pake apa-apa selain perban ditubuh ya. Kok jadi ecchi sih #slap)

"Haruskah kau melakukan semua ini untuk Dazai ? Dia tidak layak mendapatkanmu," ucap Chuuya lirih.

"Bukannya itu kebalikannya ? Aku yang tidak layak berada disisinya. Dazai-san layak menerima rasa cinta dari orang yang dia cintai, di kota ini bersama yang lain dan aku akan menjaganya," kamu tersenyum manis kearah Chuuya.

"Dasar bodoh ! Aku benci saat kau mengatakan hal itu !" Chuuya menarik dan menahan pergelangan tanganmu.

"Maaf. Tapi hanya ini yang ku dapat lakukan untuknya. Entah kenapa aku sering merasa tertinggal diagensi," kamu memeluk Chuuya erat.

"Apa maksudmu ?"

"Ketika aku melihat anggota yang lain sedang bercanda ria, aku merasa tertinggal. Rasanya ada yang kurang, kadang aku juga merasa seperti penghalang bagi mereka karena berbagai masalah selalu ada diagensi sejak kedatanganku," pelukanmu semakin erat.

"Kau bukanlah penghalang," ucap Chuuya. "Kau tidak pernah tertinggal, jika memang tempatmu disana maka pertahankan tempatmu itu. Jangan karena hal spele membuatmu patah semangat," kini dia mengelus rambutmu perlahan.

"Arigatou, Chuuya."

Setelah perbincangan hangat kalian, kini kamu kembali tertidur. Mungkin karena luka berat yang kamu terima membuatmu cukup lelah untuk melakukan aktivitas. Chuuya mengambil segelas wine dan meminumnya langsung.

'Sial ! Aku ingin menolongnya, tetapi orang yang bisa mengubahnya hanyalah Dazai. Maafkan aku,' batinnya.

Chuuya melihatmu tertidur nyenyak dikasurnya dan tertegun sejenak. Dia mendekatkan wajahnya kepadamu dan memberimu ciuman singkat dimulutmu, "Jangan tinggalkan aku, (First Name)," rutuk Chuuya. Dia menekuk kedua kakinya sembari menenggelamkan wajahnya dilututnya.

Dia tidak menginginkan ini. Ia tidak ingin kau pergi. Dia tidak mau melepaskanmu. Tetapi mulutnya tak sanggup berkata.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pada pagi harinya kamu tengah bersiap-siap diruang tamu. Ane-san memberikanmu beberapa obat penahan sakit untuk luka dipunggungmu dan beberapa resep dokter. Kamu hanya membawa koper hitam kecil berisikan baju dan senjata. Chuuya yang baru keluar dari kamarnya memberikanmu coat panjang berwarna maroon.

"Apa kau benar akan baik-baik saja ?" kalian berdua sekarang berada disamping pelabuhan. Kamu tertawa dan berkata, "Tenang saja ! Aku ini kuat dan aku yakin akan dapat kembali dalam waktu 2 tahun !"

Chuuya hanya memaksa senyum didepanmu dan dia memelukmu singkat.
"Oh iya. Kalau begitu aku akan mengirimkan salah satu orang untuk menjagamu. Aku yakin dia mau," mata Chuuya selagi mengedipkan salah satu matanya.

"HELIOS !!!!" panggil Chuuya kencang. Kamu sontak kaget karena yang dipanggil adalah Helios. Dalam hitungan detik Helios sudah ada disamping Chuuya. "Aku sudah mengetahuinya dna aku akan ikut denganmu," Helios menggaruk kepala belakangnya yang sebenarnya tidak gatal.

"Hehe, arigatou Helios !" melihat senyummu membuat Helios tersipu malu.

Akhirnya kalian mengakhiri perbincangan kalian dan menaiki salah satu kapal. Chuuya melambaikan tangannya beberapa kali, kamu membalasnya. Hingga kamu menangkap satu sosok lelaki yang berdiri diujung pelabuhan sembari melihatmu, dia tidak tersenyum ataupun mengeluarkan ekspresi apapun.

Kamu hanya melihatnya lirih dan berkata pelan, "Sayonara, Dazai-san."

Orang yang menyadari hal itu langsung meninggalkan pelabuhan dan tidak berbalik.

"Kuharap kau bisa mencari kebahagiaanmu selama hilangnya kehadiranku, Dazai Osamu," batinmu sembari kembali ke deck kapal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kuharap kau bisa mencari kebahagiaanmu selama hilangnya kehadiranku, Dazai Osamu," batinmu sembari kembali ke deck kapal.


Sorry banget kemaren gak update karena hari ini Len UN mat dan abis belajar walau gak bisa akhirnya wkwkkwkw. Sekian ini dulu biar reader ngerti apa yang terjadi sebelum kepergiannya !!!!!

Jangan lupa vote comment dan follow yaaa !!! Stay tuneee ~~~~~

My Name (Dazai X Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang