Perayaan Kelulusan

6.3K 920 427
                                    

"Hoammmm," laki-laki bersurai cokelat itu menguap sembari menahan kantuknya. Dia memandang langit asal mengingat bahwa hari ini mereka akan merayakan kelulusanmu kemarin. Jujur, dia sedikit canggung dengan keberadaanmu diagensi, tetapi memang karena itu sudah menjadi pekerjaannya maka dia harus berjuang.

Dia menghela nafas sebelum memasuki ruangan agensi. Berbagai makanan telah dihidangkan serta kue yang bertuliskan "Omedetou (おめでとう)" sudah ditaruh dimeja panjang. Seluruh anggota agensi telah datang semua terkecuali dirimu. Ranpo terlihat sudah mulai tergiur dengan segala manisan yang disediakan dihadapannya. Tiba-tiba Kunikida berkata, "Semuanya bersiap ! (First Name) sudah didepan gedung !"

Semua orang segera mengambil Confetti Cannons lalu berjalan mendekati pintu. Dazai ? Dia hanya duduk dimejanya dan bahkan tak berniat untuk merayakan kelulusanmu. Kamu membuka pintu perlahan.

Confetti cannon ditembakan hingga berbagai kertas warna-warni berterbangan disekitarmu. "Selamat atas kelulusannya !" ucap mereka serentak. Kamu membelalakan matamu. "Arigatou, minna," ucapmu lembut sambil tersenyum. Mereka semua langsung menyuruhmu menyantap makanan yang sudah disediakan. Yang menarik perhatianmu pertama adalah wine yang sudah disediakan. Kamu memgambil segelas wine lalu meminumnya.

"(First Name), ternyata kau suka wine ya ? Tak kusangka kau menyukainya !" Yosano merangkulmu. Kamu terkekeh, "Ya, begitulah. Kakak laki-lakiku menyukai wine jadinya aku tertular." Semua orang melihatmu bingung, "Kakak laki-laki ? Siapa ?" tanya Kyouka yang berjalan mendekatimu.

"Kalian pasti mengenalinya suatu hari nanti."

Menghiraukan hal itu mereka kembali menikmati waktu mereka. Kamu menyadari bahwa Dazai hanya duduk dengan earphone yang menggantung ditelinganya. Kamu mengambil segelas wine lalu berjalan kearahnya. "Apa ?" tanyanya kasar.

"Dazai-san, apa kau tidak akan makan ?"

"Tidak. Melihatmu entah kenapa membuat nafsu makanku hilang."

Kamu sedikit kecewa dengan perkataannya. Kamu menundukan kepalamu dan terdiam lalu menaruh wine yang kamu ambil disebelahnya. "Kalau begitu silahkan nikmati harimu," kamu pergi meninggalkannya. Dazai mengabaikan perkataanmu dan bahkan memalingkan wajahnya.

"Dazai, kau keterlaluan," ucap Kunikida yang menghampirinya. "Hmph, terserah apa katamu Kunikida-kun. Aku tidak menyukainya," ucap Dazai sambil mengembungkan kedua pipinya. "Huh, kau bersikap seperti anak-anak saja," Kunikida pasrah melihat partnernya lalu akhirnya meninggalkannya juga.

Dazai melirik wine yang tadi kamu bawakan. Dia mengambilnya lalu meminumnya, "Tidak buruk." Dari kejauhan Dazai memperhatikan gerak-gerikmu. Kamu terlihat senang saat berbincang-bincang dengan anggota yang lain hingga manik kalian bertemu. Kamu memalingkan wajahmu-- berusaha menghindari tatapannya. "Dia marah ?" gumam Dazai.

Pesta kalian diadakan hingga petang, Yosano sudah terkapar karena cukup mabuk bersama Kunikida. Kamu mengambil dua buah selimut lalu menaruhnya diatas Kunikida dan Yosano. Kamu tersenyum kearah mereka. Atsushii dan Kyouka tertidur disofa agensi, Kenji pergi menjalankan tugas dengan Ranpo. Dan Dazai juga terlelap. Earphonenya masih memainkan lagu dari ponselnya.

Kamu mengambil jubah yang biasa dipakai Dazai lalu berjalan kearahya. Menyelimuti badannya dengan jubah itu. Kamu duduk sebentar disebelahnya sembari mengelus rambut cokelatnya pelan. Melihat kearah jam kamu langsung berdiri lalu berkata, "Minna, ittekimasu. Dazai-san, ittekimasu," kamu keluar dari agensi tanpa membangunkan mereka.

Kamu berjalan kepinggir sungai-- menikmati tenggelamnya matahari. "Ah, sudah lama aku tidak melihat pemandangan ini," suara yang kamu kenal muncul dibelakanhmu. Sesegera mungkin kamu menoleh dan dia berdiri dengan santainya dihadapanmu. "K-kenapa ka-kau bisa ada d-disini ?"

"Heh, memangnya salah jika seorang kakak ingin menemui adiknya ?"

"Tapi kau-- bagaimana kau bisa menemukanku ?"

"Instict seorang kakak tentunya. Jadi kudengar kau diterima diagensi itu ?"

Kamu tertegun lalu mengangguk takut. "Ya," jawabmu gemetar.

"Apa kau masih mengejar si Dazai itu ?" pertanyaannya kali ini memnuaymu terbeku ditempat. Kamu mulai mengeluarkan keringat dingin dan dengan sisa keberanian didirimu kamu menjawabnya, "Ya, aku masih melakukannya."

Dia mendecihkan lidahnya kesal lalu berjalan mendekatimu. Hingga jarak kalian hanya tinggal 5 cm. Dia mendekatkan wajahnya ke wajahmu.

"(First Name), keluarlah dari agensi aneh itu dan kembalilah ke Port Mafia. Tinggalkan orang-orang itu. Tak terkecuali Dazai," ucapnya mengancam. Badanmu gemetar mendengar ancaman dari orang itu.

"Itu bukan permintaan, (First Name). Itu sebuah perintah. Kembalilah, (First Name)," dia mengulurkan tangannya. Kamu sudah tidak dapat berfikir rasional, tanganmu bergerak sendirinya untuk menerima uluran tangannya.

"Tidak baik jika kau mengancam seorang gadis," tiba-tiba ada orang yang menahan tanganmu untuk menerima uluran tangannya. Kamu mengenal suara ini. Orang itu menarikmu kesisinya lalu menaruh tangannya dipundakmu.

"Chuuya, pulanglah," ucap orang itu. "Dazai !" bentak Chuuya. "Apa yang kau mau ? Kau tidak memiliki urusan dengan (First Name) jadi kau yang harus pergi !" lanjutnya. Dazai tertawa, "Tidak ada urusan ? Kau bodoh ya, pendek ! (First Name) adalah anggota dari agensiku. Jadi aku bertanggung jawab atasnya."

Chuuya menatap Dazai kesal akhirnya Chuuya menyudahi semuanya, "Aku tidak ingin membunuhmu didepan (First Name) tapi ingat jika (First Name) akan kukembalikan ke Port Mafia. Tidak akan kuberikan kesempatan kedua !" Dazai menyeringai mendengarnya.

"Chuuya-nii !" kamu memanggilnya. Dia menoleh kearahmu, "Aku ingin selalu bersamamu, tetapi tetap saja aku tidak bisa. Aku hanya ingin kau tahu satu hal, aku merindukanmu." Mendengar perkataanmu membuat Chuuya membulatkan matanya, "Cih, aku tidak merindukanmu sama sekali."

Itulah kalimat terakhirnya sebelum pergi meninggalkan kalian berdua. Dazai menghela nafas disebelahmu. Tiba-tiba saja kekuatan dikakimu menghilang. "Apa yang kau lakukan ?" tanya Dazai dingin. Kamu menarik nafas beberapa kali, "Kenapa kau ada disini ?"

Dazai memalingkan wajahnya-- melihat kearah sungai. "Memangnya kau pikir aku tidak menyadari jika kau meninggalkan agensi ?" kamu tidak menjawabnya. Kamu masih berusaha berdiri dengan benar, tetapi entah kekuatanmu menghilang kemana sehingga kamu kesusahan untuk berdiri dengan benar. Dazai membiarkanmu berusaha berdiri tanpa membantumu.

"Dazai-san, kau sebaiknya kembali. Ini sudah mau malam," ujarmu yang terduduk kembali karena kakimu masih belum bisa berfungsi dengan baik. "Bodoh," gumam Dazai.

Dazai berdiri membelakangimu lalu dia berjongkok. "Aku akan menggendongmu sampai keagensi," tawarnya. Kamu langsung menolaknya, tetapi Dazai memaksamu hingga akhirnya kamu menerimanya.

"Kau itu adiknya Chuuya kan ?" kamu mengangguk. "Aku sudah bisa menebaknya saat aku melihat matamu. Mata kalian berdua sama," ucapnya. Keheningan menyelimuti kalian berdua. "Dazai-san, aku sudah bisa berjalan," ucapmu mencari alasan agar dia menurunkanmu.

"Berisik. Kau merepotkan," kamu gagal meyakinkannya.

"Kau. Terima kasih. Tadi kau menyelimutiku dengan jubahku kan ? Kau juga menyelimuti Kunikida dan Yosano."

"Um, bukan masalah besar bagiku."

Kali ini rasanya kamu sangat senang mendengar kata-kata itu. Punggung Dazai yang terasa hangat membuatmu mengantuk. Tanpa sadar kamu tertidur dipunggungnya.

Menyadari kamu terlelap dipunggungnya-- Dazai tersenyum lembut.

"Oyasumi, (First Name)," ucap Dazai lembut.

Ittekimasu : Aku pergi.
O

yasumi : Selamat tidur / selamat malam.

A/N !

Wow !! 900-an katanya. Capek sih tapi kalau buat reader apa sih yang nggak ? Seru gak nih chapter kali ini ? Jangan lupa comment + vote dan follow ya !

Hari ini update 2 chapter ! Chapter ini sama omake untuk chapter ini.

My Name (Dazai X Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang