Kalau udah baca wajib Vote dan Komen😉
🌹🌹🌹
Dia Aisyah tengah berdiri dengan tegak tanpa luka ataupun lemas, hanya sedikit pucat dan ada lingkaran besar disekitar bola mata teduhnya. Jadi yang sakit disini bukanlah Aisyah tapi ternyata Aldi, adik istriku Aisyah. Aku sungguh bersyukur ternyata tak terjadi hal-hal yang aku takuti padanya, tapi disini ada ketakutan lain. Aku melihat dimatanya kalau dia sama sekali tak suka akan kehadiranku tapi disisi lain dia juga seperti sangat merindukaku.
"Mas Raihan...?" Ucapnya lirih.
"Ka.. kamu nggak apa-apa sayang...?" Tanyaku lirih.
Aisyah diam tak menanggapi ucapanku, ia membekap mulutnya dengan satu tangannya dan air mata jatuh begitu saja dari mata teduhnya. Begitupun dengan diriku, tanpa sadar aku mengeluarkan air mataku. Aku berjalan berusaha mendekat padanya namun Aisyah malah mundur dan berkata.
"Stop mas..." ucapnya dengan air mata yang sudah mengalir deras dipipi tirusnya. "Jangan mendekat...." lanjutnya dan aku diam menuruti apa katanya.
Tapi secara perlahan Aisyah mundur menjau dariku dan berlari begitu saja dari hadapanku, melihat itu dengan repleks aku berusaha mengejar dia, namun ada sebuah tangan yang mencekal pergelangan tanganku dari arah belakang.
"Biarkan dia pergi dulu Raihan..." ucapnya tegas.
Mendengar itu aku langsung membalikan kepalaku melihat siapa yang telah mencekalku dan membuarkan Aisyah pergi dan saat itulah mataku langsung bersirobek dengan mata Abbi. Aku diam dan menunduk melihat ternyata Abbi lah yang melakukan hal ini padaku. Abbi melepaskan cekalannya ditanganku.
"Biarkan Aisyah sendiri Raihan... dia butuh waktu untuk ketenangannya sendiri... janganlah kamu merusaknya lagi..." ucapnya.
Aku memejamkan mataku saat aku mendengar dan memaknai apa kata-kata Abbi padaku. "Maafin Raihan Abbi... karena Raihan sudah membuat kecewa Aisyah begitupun Abbi dan Ummi..." ucapku akhirnya dengan segala keberanianku.
"Abbi sudah memafkanmu Raihan... sebesar apapun kesalahanmu pada Aisyah... Abbi sudah memafkan kamu Raihan... karena Allah saja kembali memaafkan seorang hambanya yang berbuat dosa... masa Abbi yang hanya manusia biasa dengan sombongnya tak memafkan kesalahan orang lain..." ucap Abbi dan itu sangat membuatku sedikit lega tapi. "Tapi rasa kecewa Abbi padamu masih ada Raihan sebelum kamu bisa memperbaikinya..." lanjutnya.
Aku kembali menunduk mendengar ucapannya. "Raihan janji Abbi Raihan akan memperbaiki semuanya... dan Raihan janji kejadian ini tidak akan pernah terulang lagi..."
"Jangan berjanji Raihan jika kamu tak bisa menepatinya... karena itu hanya akan membuat orang yang kamu janjikan merasakan sakit hati..." ucapnya membuatku semakin malau dan merasa sangat bersalah.
Setelah mengucapkan itu Abbi pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun padaku.
Ummi mendekat padaku dan aku langsung mencium punggung tangannya. "Maafin Raihan Ummi... Raihan tahu kata maaf saja tak mungkin membalikkan keadaan atau memperbaikinya tapi hanya ini yang bisa Raihan lakukan Ummi..." ucapku lirih.
Ummi tersenyum menanggapi ucapnku. "Raihan janji akan lakukan apapun untuk membuat Aisyah kembali pada pelukan Raihan Mii..." ucapku.
Ummi mengusap-ngusap kepalaku dengan sayang. "Lakukanlah Raihan..." ucapnya dan setelah itu dia pergi dari hadapanku.
Seperti tersihir dengan satu ucapan yang Ummi katakan padaku, semangatku memuncak untuk mendapatkan maaf dari istriku.
💐💐💐
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Aisyah (COMPLETED)
Spiritual(Dalam Tahap REVISI) Hati berkata tidak, namun fikiranku berkata iya. Ya Allah hamba hanya ingin kau dekatkan hati hamba dengan seseorang yang melabuhkan cintanya hanya kepada-Mu. Aisyah Ayunindiya ----- Bicara soal hati. Masing-masing terdapat kisa...