Seperti biasa kalau udah baca wajib dan kudu Vote sama Comment ya😉
🌹🌹🌹
Aisyah Pov.
Satu bulan sudah setelah kejadian dimana perut aku kram dan usia kandunganku juga udah menginjak usia ke 14 minggu... yeeey aku bahagia bahkan sangat bahagia menjalani masa trimester pertama kehamilanku. Apa lagi mas Raihan selalu memanjakan aku dengan ini itu dan segala yang aku minta.
Sebenarnya tidak semua yang aku minta adalah keinginan ngidamku, aku hanya ingin mengerjai mas Raihan saja karena dulu dia sudah melakukan hal yang jahat padaku. Ini semua hanya pembalasan kecil dari aku, hmmm tidak dosa kan mengerjai suami sendiri...? Tapi aku melakukan ini karena dia dulu sudah buat aku sakit hati.
Ngidam yang aneh-aneh sudah sering aku minta darinya mulai dari menyuruh mas Raihan manjat pohon kelapa lah, jadi badut lah sampai aku suruh mas Raihan joged didepan semua anggota keluarga juga sudah, haaah aku jahat banget ya tapi mas Raihan tak pernah marah sedikitpun padaku.
Aku fikir karena dia seorang CEO di perusahan arsitek ternama di Indonesia, mas Raihan akan malu dan marah karena aku suruh jadi badut dan dicoret-coret wajahnya didepan karyawannya sendiri. Tapi ternyata dugaanku salah besar karena mas Raihan sama sekali tidak marah dan mempermasalahakan semua itu.
Juga seminggu sudah aku kembali tinggal dirumah aku dan mas Raihan. Awalnya aku nolak untuk kembali kerumah ini tapi entah sihir apa yang mas Raihan berikan padaku sampai-sampai aku mau kembali kerumah ini.
Saat ini aku dan mas Raihan tengah duduk dikursi perpustakaan mini rumah kami. Tidak sebenarnya hanya mas Raihan yang duduk dikursi sementara aku duduk dipaha kekarnya mas Raihan, manja banget ya aku...? Huuh biarlah sama suamiku ini, sudah halal dan menjadi ibadah lagi.
Aku yang terlalu fokus membaca buku tentang panduan ibu hamil dan ibu menyusui tak menyadari kalau sedari tadi mas Raihan terus saja menatapku sembari tersenyum-senyum sendiri.
Menyadari hal itu, aku melirikkan mataku tanpa menyimpan buku yang tengah aku baca melihat dari ekor mataku sedang apa mas Raihan sebenarnya.
"Apa lirik-lirik...?" Tanya mas Raihan karena ternyata dia tahu kalau aku melirikkan mataku ke arahnya.
Aku menghembuskan nafasku lalu menyimpan buku yang tengah aku baca tadi dimeja. "Mas sendiri... kenapa curi-curi foto Aisyah...?" Ucapku balik menanya, karena sebenarnya mas Raihan tak hanya menatapku tapi ternyata ia juga memotretku menggunakan kamera ponselnya.
"Kenapa gak boleh emang kalau mas ambil foto istri mas sendiri... hmmm...?" Tanyanya padaku sembari mencoel daguku.
"Hmmm boleh aja... kenapa nanya... dulu aja waktu mas ambil foto Aisyah saat Aisyah kecil gak ada pake acara nanya segala ko... langsung ambil-ambil aja huuuh..." jawabku.
Mas Raihan terkekeh. "Idih kata siap mas gak izin..."
"Ya kata Aisyah tadi... mas lupa...? Apa gak denger...?" Ucapku polos.
"Kamu tahu gak... kalau waktu itu mas sebenarnya mau izin sesaat sesudah mas ambil foto kamu tapi kamu malah pergi gitu aja... ya gak jadi deh mas izinnya..." ucap mas Raihan.
"Iya tah...?" Tanyaku dan mas Raihan mengangguk mengiyakan.
Aku tersenyum lalu mencium pipi kiri mas Raihan singkat. Mendapat perlakuan seperti itu mas Raihan menatapku. "Terimakasih karena kamu sudah mau memaafkan mas dan memberikan mas kesempatan untuk yang kedua kalinya..."
Aku tersenyum. "Aisyah memaafkan mas karena Allah saja maha pemaaf bagi hambanya masa iya Aisyah yang hanya manusia bisa tidak mau memaafkan manusia lainnya... terus Aisyah memberikan kesempatan kedua lagi untuk mas karena Aisyah tahu semua kejadian kemarin adalah hanya takdir Allah yang harus kita jalani dan ini malah akan semakin memperkuat dan memperkokoh rumah tangga kita mas..." jawabku panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Aisyah (COMPLETED)
Духовные(Dalam Tahap REVISI) Hati berkata tidak, namun fikiranku berkata iya. Ya Allah hamba hanya ingin kau dekatkan hati hamba dengan seseorang yang melabuhkan cintanya hanya kepada-Mu. Aisyah Ayunindiya ----- Bicara soal hati. Masing-masing terdapat kisa...