🌹🌹🌹
Author Pov.
Setelah selesai memasak Aisyah memutuskan untuk menulis dan berkutat di perpustakaan mini yang dibuatkan suaminya. Tapi fikiran Aisyah terus melayang pada kejadian tadi saat bertemu dan berkenalan dengan Adifa yang menurutnya aneh karena dia bisa tahu nama suaminya dan bahkan sampai bisa tahu nama panjangnya.
"Ya Allah jauhkan fikirian-fikiran kotor ini dari dalam fikiranku..." ucap Aisyah saat fikirannya melayang pada hal-hal aneh.
Jari-jemarinya kembali bergerak menekan tiap huruf yang tersedia di laptopnya, menumpahkan ide-ide yang dia miliki pada tulisan blognya.
Tapi lagi-lagi fokus fikirannya kembali hilang dan itu sangat mengganggu pekerjaannya, akhirnya Aisyah menyerah, Aisyah menutup kembali laptopnya. Lalu Aisyah berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah lemari buku-buku novel kesukaannya. Tangannya ia ulurkan untuk mencari judul novel yang serasa pas untuk moodnya saat ini. Namun lagi-lagi Aisyah tak dapat menemukkan novel yang pas untuk moodnya kali ini.
Aisyah kembali menutup lemari yang berisi novelnya, Aisyah membalikkan badannya lalu matanya menatap lurus kedepan tepatnya ke arah meja kerja Raihan. Ada yang menarik perhatian Aisyah dari meja kerja sang suami dan itu membuat kaki Aisyah berjalan mendekat pada meja tersebut karena rasa penasarannya.
"Kotak apa ini...?" Ucapnya sambil mengambil kotak kayu yang sudah lumayan lapuk dimakan usia. "Kenapa aku baru melihatnya...?
Lalu jari-jemari lentik Aisyah mencoba membuka kotak kayu tersebut dan setelah terbuka matanya langsung dapat melihat ada sebuah kalung berbentuk setengah hati berwarna hitam dan sebuah surat.
Aisyah mengambil kalung tersebut dan melihat-lihatnya, lalu setelah itu ia kembali menyimpannya dan mengambil surat yang tadi ada bersama dengan kalung tersebut.
"Lancang tidak ya kalau Aisyah melihat surat ini..." tanyanya pada diri sendiri.
Aisyah diam sambil berfikir lalu setelahnya ia menyimpan kembali surat tersebut dan menutup kotak kayunya kembali. Aisyah pergi menjauh dari perpustakaan mininya, berniat untuk masuk kedalam kamar lalu mandi dan setelahnya ia akan pergi ke kantor sang suami karena jam sudah menunjukkan hampir siang.
Setelah serasa cukup segar Aisyah menyudahi acara mandinya lalu ia mengambil baju syari berwarna navy dengan hijab senada dari dalam lemarinya dan setelahnya ia memoles sedikit bedak dan lipgloss berwarna pink ke bibir pucatnya.
Lalu Aisyah turun dari lantai atas rumahnya menuju lantai bawah rumahnya, namun kakinya berhenti melangkah saat ia sudah sampai dilantai bawah dekat dengan perpustakaan tadi.
Dengan perasaan takut ia berjalan mendekat pada meja kerja Raihan, lalu tangannya terulur mengambil dan membuka kotak kayu berisi surat dan kalung setengah hati tadi.
"Bismillah... maafin Aisyah mas sudah lancang melihat barang-barang pribadi mas Raihan..."
Dengan nafas yang memburu akhirnya Aisyah membuka surat tersebut dan membacanya. Tak ada kata-kata spesial dari surat tersebut, namun Aisyah bisa menilai dari kata-kata dalam surat tersebut kalau orang yang menulisnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Aisyah (COMPLETED)
Espiritual(Dalam Tahap REVISI) Hati berkata tidak, namun fikiranku berkata iya. Ya Allah hamba hanya ingin kau dekatkan hati hamba dengan seseorang yang melabuhkan cintanya hanya kepada-Mu. Aisyah Ayunindiya ----- Bicara soal hati. Masing-masing terdapat kisa...