46. Aisyah~Aku Pamit

63.7K 3.1K 61
                                    

Pembaca yang baik pasti meninggalkan jejak kalau gak Vote ya Komen tapi lebih bagus dan cetar membahan si Voment...!! 😂😂

🌹🌹🌹

Aisyah Pov

Aku akan pergi untuk sedikit memberi ruang pada mlMas Raihan. Memberi ruang untuknya memikirkan apakah aku masih berarti atau tidak dihatinyanya. Ataukah memang aku sudah tak berarti apa-apa dibandingkan dengan dia, perempuan yang disebut Mas Raihan sebagai sahabat masa kecilnya, sahabat yang berubah jadi cinta.

Aku juga akan pergi dengan pamit padanya bukan seperti cerita-cerita novel yang sering ku baca, seorang istri yang kalau ada masalah dengan sang suami terus dia pergi tanpa pamit pada suaminya atau bisa dikatakan kabur. Aku pergi juga bukan untuk meninggalkan sepenuhnya Mas Raihan tapi hanya untuk sekedar memberikan ruang padanya.

Tapi, jika nanti Mas Raihan lebih memilih sahabat yang berubah jadi cintanya, inshaallah dengan hati ikhlas dan ridho aku merelakannya. Aku juga harus bahagia jika melihat orang yang aku cintai, Mas Raihan bahagia meskipun bukan aku yang membuatnya bahagia.

Setelah selesai sarapan aku lebih memilih masuk kedalam kamarku. Tidak bukan kedalam kamarku sebenarnya tapi aku berdiri dan termenung menatap matahari yang mulai meninggi dibalkon atas kamarku dan Mas Raihan.

Aku memejamkan mataku, menghirup dan merasakan segarnya udara pagi ini. Tapi saat aku tengah asyik-asyiknya melakukan aktifitasku, tiba-tiba saja ada yang memelukku dari arah belakang melingkarkan kedua tangan kekarnya diperutku serta kepala yang ia selipkan dicelah tengkukku yang tertutup hijab, juga bibir yang terus menciumi tengkuku.

Aku diam menikmati setiap detik dan menit yang ia lakukan padaku. Mungkin ini yang terakhir kalinya sebelum aku pergi meninggalkannya.

Ciuman ditengkukku semakin brutal, Mas Raihan membalikkan badanku sehingga kini wajah kami sangat dekat seperti Mas Raihan meminta lebih dari ini, aku pun sama sepertinya. Ciuman yang tadinya ditengkuk kini beralih pada mata, pipi, hidung dan bibirku. Tapi tak selang berapa lama, aku melepaskan ciuman tersebut dan lebih memilih membalikkan kembali badanku menatap matahari.

"Kamu kenapa...?" Tanyanya.

Air mataku jatuh tanpa permisi, kenapa...? Dia masih tanya aku kenapa...? Tak sadarkan atau memang dia sudah lupa akan kejadian kemarin sore dan sekarang dia menanyakan aku kenapa...? Kemana hatimu Mas, aku istrimu melihat dengan mataku kepalaku sendiri, suaminya menggendong perempuan lain dan malah mengabaikkan aku istrimu sendiri.

Hatiku menjerit ingin berteriak didepan wajahmu Mas, kalau aku sakit hati dan cemburu, tapi apalah dayaku aku tak bisa melakukan hal itu, kejadian kemarin hanya sebagian belum lagi surat, dairy dan mungkin ada hal-hal lain yang dia sembunyikan tentang cinta dan sahabat masa lalunya.

"Aisyah sayang jawab... ko diam..." ucapnya membuyarkan lamunanku.

Aku mengkrejapkan mataku dan menghapus air mataku. "Kamu nangis...?" Tanyanya, sambil membalikkan badanku mengahadapnya.

Aku tersenyum dan menggeleng tak menjawab setiap ucapannya. Aku melepaskan paksa pelukkannya pada pinggangku dan pergi begitu saja dari hadapannya.

Aku lebih memilih masuk kedalam kamar kembali dan membereskan tas yang akan aku bawa sebentar lagi.

"Itu tas untuk apa..." tanya Mas Raihan setelah masuk dan melihatku dengan tasku.

She's Aisyah (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang