Pembaca yang baik pasti meninggalkan jejak😂 kalau gak vote ya komen tapi lebih bagusnya si Vomentnya😂😂
🌹🌹🌹
Raihan Pov.
Tetesan air hujan membangunkanku dari tidur lelapku, dan ternyata aku masih tidur dirumah pohon ini.
"Asstagfirullah aku ketiduran disini..." ucapku.
Ku rogoh saku celanaku untuk mengambil ponselku. "Ohh ssith... ponselku ketinggalan dikantor..."
Aku turun dengan hati-hati dari rumah pohon ini, hujan turun semakin deras, aku berlari dengan cepat menuju mobilku. Setelah sampai aku langsung melajukkan mobilku pergi dari pohon kenangan ku dengan Adifa ini.
Tak terasa ternyata kini aku sudah sampai didepan rumahku, bukan ini bukan depan rumahku tapi ini didepan rumah Adifa. Aku diam dengan mata yang terus tertuju pada rumah ini, aku meremas dadaku yang tiba-tiba terasa sesak. Aku pikir Adifa belumlah menikah tapi ternyata aku salah Difaku kini sudah mejadi seorang istri dan bahkan kini dia akan menjadi seorang ibu.
Tanganku yang tadi meremas dadaku kini beralih kembali memegangi stir mobil, ku lajukkan mobilku lurus melewati rumahku sendiri bersama istriku Aisyah. Jujur aku ingin menghindar dulu darinya, aku ingin memantapkkan hatiku terlebih dahulu, apakah aku masih mencintai Adifa ataukah cinta itu sudah hilang dan memang hanya untuk istriku Aisyah saja.
"Maafkan mas sayang..." ucapku lirih.
Hujan semakin deras mengguyur membasahi jalan yang ku lewati, sehingga orang-orang kini enggan untuk berkendara, yang sudah terlanjur pun mereka mengurangi laju kendaraannya terkecuali aku, aku seperti orang kesetanan saat mengendarai mobilku karena ku lajukkan mobilku dengan kecepatan yang lumayan tinggi.
30 menit berlalu akhirnya aku sampai juga di apartemenku. Sebuah apartemen yang aku dan Aisyah tempati dulu waktu awal-awal kami menikah.
Aku langsung memarkirkan mobilku ditempat parkiran yang memang sudah disediakan ditempat ini. Setelahnya aku langsung bergegas masuk kedalam lift dan menekan tombol angka lantai kamarku.
Ting.
Suara lift yang menunjukkan bahwa kini aku sudah sampai dilantai tujuanku. Aku langsung keluar menuju apartemen milikku, setelah sampai aku langsung memasukkan pinku pembuka pintu apartemenku.
Tak ada yang berubah dari apartemen kecil ini, semuanya masih tetap sama karena dulu aku dan Aisyah tak membawa barang-barang dari sini, hanya baju-baju kami saja. Aku memejamkan mataku saat otakku mengingat pertama kali aku bertemu dengan istriku Aisyah.
Flashback on
Hari ini aku dan kedua orang tuaku juga kakaku Raina sedang melakukkan perjalanan untuk mengunjugi teman lama kakekku. Sebenarnya aku malas untuk pergi kesana tapi karena ini permintaan kakek jadilah aku tak bisa menolakknya.
1 jam berlalu akhirnya keluarga kami sampai juga ditempat tujuan kami. Rumah sederhana namun terasa sangat nyaman karena dihalaman rumah ini terdapat berbagai macan bunga juga pohon-pohon rindang yang menambah sejuk rumah ini.
Bruk.
Saat aku tengah menilai-nilai rumah ini tiba-tiba saja ada seorang gadis kecil berlari menubruk bundaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Aisyah (COMPLETED)
Espiritual(Dalam Tahap REVISI) Hati berkata tidak, namun fikiranku berkata iya. Ya Allah hamba hanya ingin kau dekatkan hati hamba dengan seseorang yang melabuhkan cintanya hanya kepada-Mu. Aisyah Ayunindiya ----- Bicara soal hati. Masing-masing terdapat kisa...