21. Aisyah~Mas Raihan

53.9K 3K 30
                                    

🌹🌹🌹






Raihan Pov.


Perasaanku mengatakan kalau Aisyah tidak mungkin melakukan itu, lagi pula Zulfan juga sudah menikah. Aku tidak boleh gegabah dengan mempercayai foto tersebut. Yah siang tadi saat aku berada dikantor ada seseorang yang mengirimkan sebuah foto, foto yang memperlihatkan bahwa Aisyah istriku tengah beretemu dengan Zulfan mantan kekasihnya.

Aku akan menunggu Aisyah mengatkannya dulu karena Aisyah memang selalu menceritakan semua kegiatan kesehariannya padaku saat malam hari sebelum tidur.

Malam ini setelah shalat isya dan makan malam aku dan Aisyah tengah berbaring diatas tempat tidur. Tidak sebenarnya yang berbaring hanyalah Aisyah sementara aku tengah melanjutkan pekerjaanku kantorku di laptopku.

"Mas.. udah dong urusan kantornya nanti lagi.. emang kamu nggak cape?" Ucapnya.

"Hmmm.. ntar.."

"Oh iya mas tadi siang banyak banget yang aku kerjakan loh.." ucapnya antusias.

Aku mendengarkannya dan berharap dia menceritakan juga pertemuannya dengan Zulfan.

"Tadi siang tuh ya aku ke rumah Ummi untuk belajar masak Mas.. hmm banyak banget yang Ummi ajarkan dari mulai capcai, sambal petai, semur jengkol, sayur asem, hmm banyak deh Mas.. sampai-sampai Abbi marah Mas karena maskannya kebanyakan tapi aku dan Ummi tidak kehabisan ide kami bagi-bagikan saja pada para tetangga.. itung-itung sedekah aja Mas.." cerocosnya sambil menatap langit-langit dan aku hanya diam menanggapinya, karena bukan cerita itu yang aku tunggu keluar dari mulut manisnya.

"Jadi sekarang aku udah bisa masakin semua makanan kesuakaanmu Mas inshaallah.. hihi.." ucapnya lalu duduk menghadapku dan mengambil laptop dari pangkuanku.

"Aisyah kamu apa-apan si..?" Ucapku.

Aisyah diam mendapat reaksi seperti itu dariku saat laptopku dia ambil. Aisyah hanya menatapku dengan tatapan mata yang sulit aku artikan.

"Maaf..." ucapnya lalu mengembalikan laptopku dan dia kembali berbaring namun sekarang memunggungiku.

Aku menghembuskan nafas kasar, aku mengacak rambutku prustasi. "Aisyah Mas mau tanya..." ucapku akhirnya namun Aisyah hanya diam.

"Aisyah..." ucapku lembut, dia kembali duduk.

"Apa..." ucapnya dengan wajahnya yang ditekut.

"Lihat Mas Aisyah.. kalau Mas mau bicara itu lihat wajah Mas Aisyah jangan menunduk seperti itu.."

Aisyah mendongkakan wajahnya melihatku. Matanya merah, menandakan sebentar lagi ia akan menangis.

"Apa selain belajar memasak sama Ummi kamu melakukan kegiatan lain?" Tanyaku dan Aisyah menggeleng.

"Nggak ketemu teman masa lalu mu..?" Aisyah kembali menggeleng.

Aku menutup mataku, rahangku mengeras, ku jambak rambutku menahan amarah yang mungkin sebentar lagi akan memuncak. "Apakah kamu tadi siang bertemua dengan Zu-"

Tok tok tok.

Ucapanku terpotong oleh ketukan seseorang dari arah pintu kamar kami.

She's Aisyah (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang