44. Aisyah~Maafkan atas Kebodohnku.

51.8K 3K 64
                                    

Pembaca yang baik pasti meninggalkan jejak😂😂 kalau gak vote ya komen tapi lebih bagus dan cetar si Voment...! 😂

🌹🌹🌹

Raihan Pov.

Awalanya tadi malam aku ingin pulang dan meminta maaf pada istriku Aisyah, tapi aku sangat pengecut dan memilih menginap diapartemenku. Aku malu jika aku harus jujur pada Aisyah kalau aku sudah mengkhianati cintanya, menduakan kedudukkanya dihatiku dan menghianati janji suci pernikahan kami.

Aku pengecut bahkan sangat pengecut dari dulu sampai sekaranga ku tidak bisa berbuah dan aku selalu membuatnya menangis atas kebodohanku.

Saat ini dikantorpun aku sama sekali tak berani untuk menghubungi Aisyah, dan dia pun sama sekali tak menghubungiku. Aku sangat takut jika dia sudah mengetahui tentang aku dan Adifa. Kotak kayu yang isinya surat dan kalung pemberian Adifa, tak sengaja aku biarkan begitu saja diatas meja kerjaku karena aku lupa untuk menyembunyikannya dari penglihatan Aisyah.

Aku yakin sekarang kalau Aisyah kini sudah tahu dan membaca surat itu. Tapi apa yang perlu aku khawatirkan dari surat itu, karena isinya pun tak ada yang spesial menurutku.

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, seadri pagi aku sama sekali tak mengerjakan pekerjaan apapun, bahkan sebenarnya ada 3 meeting yang harus aku jalani tapi semuanya aku batalkan karena pikiranku sangat kacau hari ini. Aku melirik jam yang melingkar manis dipergelangan tanganku, 15:49.

"Ya Allah aku telat lagi..." aku langsung berlari dengan cepat menuju parkiran mobil dan setelah sampai aku langsung melajukkan mobilku dengan keceoatan tinggi menuju taman komplek saksi bisu pertemuanku dengan Adifa.

30 menit aku habiskan dalam perjalanan menuju taman komplek. Kini aku sudah sampai ditaman ini, aku langsung keluar dari mobil dengan berlari, aku memutarkan badanku mencari sosok seorang perempuan yang akan aku temui. Aku berhenti mencari setelah aku mendapati seorang perempuan berhijab syar'i tengah duduk menghadap ke arah sebuah rumah pohon, sebuah rumah pohon yang menjadi saksi bisu persahabatan kami.

"Assalamualaikum..." ucapku setelah sampai didekatnya.

"Waalaikumussalam... " jawabnya ketus.

"Maaf... Membuatmu menunggu" ucapku.

"It's oke... udah biasa" jawabnya singkat

Aku diam tak menggubris ucapanya, entahlah tiba-tiba saja emosiku sedikit menaik karena jawaban ketusnya.

"Jadi... kakak mau nanya soal apa padaku...?" tanyanya to the point.

"Emmm... gini fa... aku mau kamu jelasin sesuatu padaku..." ucapku secara perlahan.

"Maksud kakak...?" tanyanya bingung.

"Kenapa dulu loe pergi tanpa pamit difa...?" tanyaku melemah dan terdengar lirih.

Dia diam tak menjawab ucapanku.

"Maksudnya apa sih kak... ?aku gak ngerti deh" ucapnya berdalih.

"Hufttt... Difa gue mau loe jelasin ke gue... kenapa dulu loe pergi tanpa pamit ke gue" ucapku memperjelas ucapanku.

She's Aisyah (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang