“Di dalam surat dikatakan, setelah Jihoon bermain menggantikanku kami kalah dalam pertandingan.” Batin Seongwoo.
“Dikatakan bahwa aku menyesal karena menolak untuk bermain. Apa benar-benar tidak masalah, untuk menolaknya?” Seongwoo berpikir dan gelisah melihat Jihoon mulai bersiap-siap bermain.
“Melarikan diri dari itu, adalah kesalahan!” batin Seongwoo lagi.
“Aku akan memukulnya!” teriakan Seongwoo membuat semua menoleh padanya
“Aku akan melakukannya!”
Seongwoo bersiap-siap di posisinya sebagai pemukul.
Karena gugup bola pertama terlewat padanya. Seongwoo teringat tulisan di suratnya lagi. Seongwoo memfokuskan pandangan matanya pada bola yang dilempar ke arahnya. Seongwoo memukulnya dengan sekuat tenaga dan bola itu melayang sangat tinggi. Seongwoo setengah tak percaya ia sudah melakukannya, ia hanya berdiri mematung di tempatnya.
“Seongwoo Seongwoo! lari! Lari!” teriakan sahabatnya dan teman-temannya membuat Seongwoo tersadar dan ia mulai berlari sekuatnya.
“Aku berhasil! Untuk pertama kalinya!” gumam Seongwoo tersenyum senang
Pertandingan sudah selesai dan Seongwoo berlari ke tempat sahabat-sahabatnya yang sudah menunggunya.
“Untuk diriku yang lemah dan pengecut, aku tidak akan melarikan diri!” batin Seongwoo bahagia.
Wajah Seongwoo berseri-seri penuh senyuman kemenangan.
Minhyun juga tersenyum melihat kegembiraan diwajah cowok manis itu.
Seongwoo berjalan tertatih di halaman sekolah, ia merasakan sakit dikakinya yang sudah ia tahan dari tadi agar teman-temannya tidak mengkawatirkannya.
“Kau tidak apa-apa?” Tanya Minhyun yang tiba-tiba berdiri dibelakangnya.
“Biar aku lihat kakimu. Duduklah disana.“ kata Minhyun lembut menunjuk sebuah bangku di halaman sekolah.
“Aku baik-baik saja” tolak Seongwoo
“Sudahlah cepat kemari” desak Minhyun yang ternyata ditangannya ia membawa kotak P3k. Minhyun berjalan ke sebuah bangku dan menunggu Seongwoo
“Cepat.” Desak Minhyun lagi.
Seongwoo pun menuruti Minhyun. Ia duduk di bangku yang ditunjuk Minhyun. Cowok itu jongkok didepan Seongwoo. Ia memegang telapak kaki Seongwoo yang telanjang dan membersihkan luka di kaki Seongwoo dengan sebuah kapas.
“Sakit” Keluh Seongwoo
“Jika ukuran sepatumu tidak pas kau harusnya mengatakannya.” Kata Minhyun
“Tapi, pertandingan olahraga hanya kali ini saja maka tidak masalah. Mengatakan itu sekarang juga sudah terlambat. Aku akan menahannya.”
“Jika kau selalu menahan sesuatu, maka kau akan melewatkan kesempatan” ucap Minhyun sambil memasang hansaplast dikaki Seongwoo.
“Hal itu tidak masalah bagiku. Selama itu tidak menyebabkan masalah untuk siapapun, tidak ada yang menyadarinya.“
“Aku memperhatikanmu, tahu.” Ucap Minhyun lembut.
Seongwoo terkejut dan memperhatikan Minhyun yang sedang menatapnya dengan tatapan serius.
“Aku khawatir.” Lanjut Minhyun tersenyum. Ia lalu berdiri
“Baik sudah selesai, sampai jumpa”
“Terima kasih” Ucap Seongwoo,
Minhyun berjalan pergi.“Minhyun, kau juga ! “ teriak Seongwoo tiba-tiba. Minhyun berbalik dan menatap Seongwoo.
“Jika kau ingin bermain sepak bola, kau juga harus mengatakannya. Karena aku juga melihatmu, Minhyun aku juga memperhatikanmu!” teriak Seongwoo, Minhyun tersenyum senang mendengarnya.
“Pukulan yang kau lakukan tadi sangat hebat. Aku juga akan bergabung dengan tim sepak bola tahun depan. Aku akan menunjukkan padamu bahwa aku lebih baik daripada Daniel. Jadi lihat aku!” teriak Minhyun.
“Pasti!" sahut Seongwoo tersenyum.
Mereka berdua saling tersenyum sebelum akhirnya Minhyun pergi.
“Hal-hal yang tertulis di surat itu, benar-benar terjadi padaku. Pada hari ini, aku jatuh cinta pada Minhyun. Itu membuatku senang.” Batin Seongwoo.
TBC!!
Vote and comment jangan lupa
![](https://img.wattpad.com/cover/124352044-288-k980387.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ORANGE [OngNielHwang]
FanfictionKisah Seongwoo yang mendapat surat misterius dari dirinya yang ada dimasa depan. Isi surat tersebut mengatakan bahwa Seongwoo yang harus menyelamatkan Minhyun. Main cast: 1.Ong Seongwoo 2.Hwang Minhyun 3.Kang Daniel 4.Ha Sungwoon 5.Park Jihoon BxB a...