Chapter 17

254 40 0
                                        

Festival kembang api masih berlanjut. Seongwoo pergi merayakannya dengan memakai Hanbok berwarna biru muda. Ia janji bersama teman-temannya mengunjungi kuil di kota mereka.

Saat sampai di tempat janjian, Seongwoo hanya melihat Minhyun saja yang langsung melambaikan tangannya begitu melihat Seongwoo. Minhyun juga datang memakai pakaian Hanbok berwarna hitam.

Seongwoo berjalan menghampiri Minhyun yang terus menatapnya

“Dimana yang lainnya?” Tanya Seongwoo

“Ahhhh Daniel dan Guanlin bilang mereka tidak bisa datang, Jihoon juga.” Jawab Minhyun

“Apa Sungwoon juga tidak bisa datang?” Tanya Seongwoo

“Benar”angguk Minhyun.

Seongwoo langsung terlihat grogi karena berarti ia hanya bersama Minhyun saja. Minhyun melihat sikap Seongwoo yang jadi ragu.

“Tidak masalah kalau hanya kita saja, ayo” ajak Minhyun yang mulai berjalan. Seongwoo mengikuti langkah kaki Minhyun.

Minhyun menoleh dan memperhatikan Seongwoo yang berjalan mengikutinya.

“Kau terlihat manis” puji Minhyun melihat Seongwoo.

Cowok manis itu tersipu malu tiba-tiba dipuji Minhyun.

Mereka lalu pergi berdua menikmati festival itu. Mereka bermain lempar bola. Mereka juga membeli Takoyaki yang dimakan dengan es.

“Apa kakimu lelah?” Tanya Minhyun saat melihat Seongwoo terlihat berjalan lambat.

“Yah, sedikit tapi tidak apa-apa” jawab Seongwoo

“Kau mau duduk sebentar?” Tanya Minhyun




...







Mereka berjalan menepi saat rombongan anak kecil berbaris dengan memakai hanbok dan lampion ditangan melewati mereka.

“BonBon, aku juga melakukan itu saat kecil.” Kata Seongwoo,
Minhyun jadi teringat saat masih kecil dan ibunya pernah mengajaknya ke acara seperti ini.

“Minhyun?” panggil Seongwoo saat ia melihat Minhyun melamun

"Minhyun? Ada apa?” Tanya Seongwoo khawatir

Minhyun tersadar dari lamunannya “Ayo” Ajaknya segera

Mereka pergi ke kuil dan berdoa disana.

“Apa yang kau minta?” Tanya Seongwoo

“Bukan apa-apa, jika ini soal harapan, aku ingin memohon pada ibuku. Jika ini Tuhan, aku yakin akan sampai pada ibuku.” Jawab Minhyun

“Apa yang kau katakan padanya?” Tanya Seongwoo

“Itu rahasia” Jawab Minhyun berbalik pergi.

Tapi saat beberapa langkah, tetesan air hujan jatuh ke wajahnya. Dan airmata yang sempat berlinang diwajah Minhyun terhapus dengan tetesan air hujan itu.

Mereka berdua berteduh di depan kuil dalam diam.

“Aku sama sekali tidak bisa mengubah apapun. Aku ingin mendengar dia bercerita tentang ibunya” batin Seongwoo

“Minhyun? Soal ibumu”

“Sudah ku bilang, itu rahasia.” Jawab Minhyun masih tersenyum

“Kalau begitu, soal penyesalanmu, apa itu karena kau tidak bisa menyelamatkan ibumu?” Tanya Seongwoo lagi. Ia ingin membongkar perasaan Minhyun, kesedihannya, penyesalannya sehingga ia mungkin bisa sedikit membantu Minhyun.




TBC!!
Vote and comment jangan lupa

ORANGE [OngNielHwang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang