Minhyun pulang percakapan dirinya dan ibunya dikamar itu.
“Meski ibu bilang itu demi aku. Kenapa kau selalu memutuskan segala sesuatu seenaknya?!” seru Minhyun marah pada ibunya
“Setidaknya sekali saja, tolong bersikaplah layaknya seorang ibu!!”
Ibu Minhyun langsung menangis didepan Minhyun.
“Kenapa kau menangis?!” Minhyun tersadar jika ia sudah marah dengan ibunya. Minhyun jongkok didepan ibunya yang sedang menangis itu “Maaf karena aku berbicara dengan nada tinggi”
“Minhyun? Maafkan aku juga, Minhyun” Isak ibu Minhyun
“Kau tidak perlu minta maaf” Sahut Minhyun memeluk ibunya dengan menyesal.
“Itu salahku, kan? Aku selalu mengganggmu, kan?”
“Itu tidak benar”
“Maafkan aku”
“Itu tidak benar, jangan menangis”
“Maafkan aku, Minhyun, maafkan aku.”
Minhyun berdiri mematung teringat kejadian yang sangat disesalinya sampai sekarang
“Ibu...”
“31 Desember.
Kami mendengar segala hal tentang Minhyun dari neneknya”
Daniel pergi ke rumah Seongwoo pagi-pagi sekali.
“Maaf mengganggu. Belakangan ini, Minhyun tidak ikut latihan klub. Mungkin kau tau sesuatu” Tanya Daniel
Seongwoo terdiam bimbang apa ia harus menceritakan semua pada Daniel.
“Ada apa?” Tanya Daniel curiga melihat Seongwoo tidak menjawabnya dan sikap Seongwoo yang terlihat bingung.
“Ini soal Minhyun, aku ingin meminta pendapatmu tentang sesuatu. Sebuah surat, entah kau percaya atau tidak, aku tidak tau tapi...” kata Seongwoo gugup harus mulai dari mana cerita tentang Minhyun itu.
“Seongwoo, tidak apa-apa. Jangan khawatir” Daniel merogoh saku celananya dan mengambil sebuah surat dari sakunya itu “Aku juga, mendapat suratnya.”
Mereka lalu pergi untuk membicarakan apa yang terjadi disebuah taman kota. Seongwoo mulai membaca surat yang ada ditangan Daniel yang ditulis oleh Daniel sendiri di masa 10 tahun yang akan datang.
“Untuk diriku yang berusia 16 tahun. Bagaimana kabarmu? Saat ini, aku menulis surat untukmu dari masa depan. Untuk dirimu yang berusia 16 tahun. Ada hal penting yang ingin aku minta padamu.
Ku mohon, demi diriku yang sekarang. Aku ingin kau menghapus penyesalan yang kami bawa….”Seongwoo membuka halaman selanjutnya.
“Tapi aku membaca surat ini setelah upacara masuk sekolah. Aku tidak bisa mewujudkannya.” Ucap Daniel pelan.
Seongwoo teringat kejadian saat Minhyun tiba-tiba diterima di klub sepakbola “Itu sebabnya, Minhyun diterima di klub sepak bola? Jadi, kau orang yang membantunya, kan?”
Daniel mengangguk. Seongwoo membuka suratnya lagi.
“Eh? Mana lanjutannya?” Tanya Seongwoo heran melihat surat itu tidak ada halaman selanjutnya.
“Aku meninggalkannya dirumah. Tidak ada sesuatu yang penting didalamnya.” Jawab Daniel “Ayo selamatkan Minhyun, dengan keyakinan yang ini juga bantu aku mewujudkannya” Lanjut Saniel menunjuk pada lembar yang sedang dibawa Seongwoo.
Cowok manis itu lalu membawa tulisan di lembar itu.
TBC!!
Vote and comment jangan lupa

KAMU SEDANG MEMBACA
ORANGE [OngNielHwang]
FanfictionKisah Seongwoo yang mendapat surat misterius dari dirinya yang ada dimasa depan. Isi surat tersebut mengatakan bahwa Seongwoo yang harus menyelamatkan Minhyun. Main cast: 1.Ong Seongwoo 2.Hwang Minhyun 3.Kang Daniel 4.Ha Sungwoon 5.Park Jihoon BxB a...