ORANGE [OngNielHwang]

Chapter 28

Malam harinya Seongwoo membaca surat dari masa depan itu.

31 Desember.

Kami mendengar segala hal tentang Minhyun dari neneknya.

Sebelumnya

21 Desember.
Aku bertengkar dengan Minhyun. Hingga saat terakhir, aku tak bisa mengucapakan permintaan maafku. Dan Minhyun pergi dengan tiba-tiba.

Tanggal 21 Desember, Seongwoo saat berangkat sekolah ia berjanji pada dirinya sendiri jika hari ini ia akan menahan emosinya agar ia tidak bertengkar dengan Minhyun.

“Kau tak boleh bertengkar dengannya” tulisan disurat itu.
Seongwoo melihat Minhyun sedang menerima telpon. Minhyun berbicara dengan neneknya.

Setelah menutup telponnya, Minhyun terlihat melamun sedih bersender di dinding sekolah. Seongwoo segera menghampiri Minhyun.

“Minhyun? Ada apa”

“Kesehatan nenekku memburuk” Jawab Minhyun lirih

“Apa yang terjadi pada nenekmu?”

“Dia sakit, dia harus dibawa ke rumah sakit dan perlu menerima pengobatan lebih lanjut. Jika nenekku meninggal aku akan sendirian”

“Aku yakin dalam surat itu, kami bisa bertemu neneknya. Berarti dia akan tetap ada sampai 10 tahun ke depan!" batin Seongwoo teringat isi suratnya

“Jangan khawatir, aku tahu nenekmu akan baik-baik saja, jadi dia tak akan meninggalkanmu sendirian, aku yakin”

Minhyun melirik Seongwoo dengan sinis. Ia menganggap Seongwoo menganggap enteng masalah neneknya.

“Apa dasar ucapanmu?" kata Minhyun sinis

Seongwok terkejut mendengar nada sinis Minhyun “Minhyun?”

“Dia akan baik-baik saja, dulu waktu dengan ibu juga sama, saat upacara masuk sekolah aku juga berpikir dia akan baik-baik saja. Mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja, seolah kau tahu segalanya! Jangan berkata seperti itu dengan mudahnya!” seru Minhyun marah

Saat melihat wajah Seongwoo yang terkejut, Minhyun tersadar ia sudah salah berbicara.    “Maaf"

Minhyun berjalan meninggalkan Seongwoo.

“Tunggu!” seru Seongwoo

“Jangan ikuti aku!" seru Minhyun tanpa menoleh ke Seongwoo “Maaf, tinggalkan aku sendiri” Kata Minhyun dengan suara pelan.

“Aku tidak bisa mengubahnya!”
Saat sampai dirumah Seongwoo mencoba menghubungi Minhyun tapi Minhyun tidak mengangkat telponnya. Perasaan Seongwoo campur aduk antara bersalah, sedih dan khawatir kondisi Minhyun. Ia berharap Minhyun segera mengangkat telponnya agar ke khawatirannya hilang.

“Minhyun!"

“Minhyun!”

“Minhyun!”

TBC!!
Vote and comment jangan lupa