Chapter 7

326 47 0
                                    

Pada saat istirahat seperti biasa Seongwoo dan sahabatnya kumpul di meja Seongwoo untuk makan bersama.

“Makan makan. Apa yang kalian bawa hari ini?” Tanya Daniel

“Tidak ada untukmu.”jawab Jihoon

Daniel memperhatikan Minhyun yang sedang memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.

“Oh ya Minhyun, aku dengar kau bilang permainan sepak bolaku baguskan?” ucap Daniel berbangga didepan Minhyun.

Tapi saat ia melihat wajah Minhyun bingung, Daniel memastikan apa yang didengarnya dari Seongwoo pada cowok itu “benarkan Seongwoo?”

“Eihh” Seongwoo kaget

“Seong-woo” protes Minhyun sok galak

“Maaf” Ucap Seongwoo bersalah.

“Jangan katakan siapapun.” Ucap Minhyun tersenyum dan menjitak kepala Seongwoo lembut dengan tangannya.

“Dia memanggilku 'Seongwoo' untuk pertama kalinya.” Batin Seongwoo tersipu malu.

Jihoon dan Sungwoon langsung berteriak histeris melihat tingkah Minhyun.

“Apa itu barusan? Minhyun yang kita lihat barusan sangat benarkan kan?”

“Seongwoo jangan beritahu siapapun seperti itu kan? Jangan katakan itu, dan memegang kepala! Ya ampun~~Jantungku berdebar!” ucap Sungwoon memperagakan gaya Minhyun menjitak kepala Seongwoo

Minhyun berbalik untuk pergi ke kantin sekolah.

“Kau tidak bawa bekal untuk hari ini?” Tanya Daniel

“Ibuku tidak memasak.” Jawab Minhyun beranjak pergi.

Jihoon melihat bekal makan siang Seongwoo dan langsung berteriak heboh “Sangat lezat! Lihat! Seongwoo yang membuat semua makanannya.”

Minhyun berbalik dan tertarik dengan ucapan Jihoon. Ia berjalan ke dekat meja Seongwoo dan memperhatikan bekal makan siang yang dibawa cowok uke itu.

“Kalau begitu bagaimana jika lain kali kau membuatkan makanan untukku?”kata Minhyun bercanda.

Seongwoo terkejut tapi ia menjawab “Boleh, aku akan membawanya besok.” (buat gebetan apa yang enggak)

“Tidak kok, aku hanya bercanda.” Sahut Minhyun tersenyum. Ia menoleh pada Daniel dan Guanlin.

“Ayo pergi.”

“Baik! Ayo, Mlmari makan” Sahut Daniel

3 cowok itu lalu pergi ke kantin.



...



Dirumah Seongwoo membaca lagi suratnya.

“Pada akhirnya aku menghentikan niat membuatkan bekal makan siang untuk Minhyun. Jika saat itu aku membuat makanan untuknya. Apakah aku tak akan menyesalinya? Aku ingin membuat bekal makan siang untuk Minhyun.”

Pagi-pagi sekali Seongwoo bangun dan mulai membuat bekal makan siang dengan porsi yang lebih besar dari biasanya, mulai hari ini Seongwoo membuatkan untuk Minhyun juga.

Seongwoo melihat bento yang sudah jadi itu. Ia tersenyum puas melihat hasilnya.

“Aku penasaran apa yang Minhyun pikirkan tentang bento ini? Apakah akan mengganggunya?”

Sampai disekolah Seongwoo bertemu Minhyun di loker ganti sepatu. Tapi saat Seongwoo mau memberikan tas berisi bento itu, Guanlin datang jadi Seongwoo menundanya.

Saat jam istirahat, Seongwoo terus memegangi tas bento itu tapi ia tak punya keberanian memberikannya pada Minhyun.

Padahal sejak tadi sebenarnya Minhyun memperhatikan Seongwoo yang terus memegangi tas bentonya itu.

Pulang sekolah Seongwoo menunggu di halaman. Minhyun melihatnya dan mendekati Seongwoo.

“Ada apa?” Tanya Minhyun yang heran melihat Seongwoo tidak langsung pulang.

“Aku menunggu Jihoon dan Sungwoon.”

“Oh Begitu.” Minhyun melihat Seongwoo yang terus memegangi tas bento itu. “Kau dari tadi terus memegang tas itu. Coba kulihat.” Ucap Minhyun penasaran dan mau meraih tas yang dipegang Seongwoo.

Cowok manis itu segera menarik tasnya agar tidak bisa diambil Minhyun. Minhyun itu kaget dan merasa ia telah ditolak.

“Maaf.” Ucap Minhyun bersalah.







TBC!!
Vote and comment jangan lupa

ORANGE [OngNielHwang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang