ORANGE [OngNielHwang]

Chapter 21

Masa 10 tahun yang akan datang.
Daniel duduk bersimpuh di altar sembayang rumah nenek Minhyun.

“Minhyun, selamat ulang tahun. Janji soal kita akan berkumpul bersama, maaf kami tidak bisa memenuhinya” Ucap Daniel tertunduk.

Ia menoleh pada teman-teman yang duduk dibelakangnya.

Mereka juga masih berkumpul disana untuk merayakan ulang tahun Minhyun

...

14 September.

Hari ini ulang tahun Minhyun.
Daniel menutup mata Minhyun dan membawanya ke ruang kelas mereka.

“Aku tidak bisa melihatnya! Aku takut!” kata Minhyun bercanda.

Daniel mendorong Minhyun maju lagi.

“Ayo! Lebih maju lagi! Satu langkah lagi! Satu lagi.”

“Satu lagi? Baik”

“Siap, ayo!”

Daniel membuka melepaskan tangannya dari mata Minhyun.

“Minhyun! Selamat ulang tahun yang ke-17!” teriak teman-temannya.

Minhyun terkejut ke 5 sahabatnya ada disana. Dipapn tulis tertulis ucapan selamat ulang tahun untuknya. Dan diatas meja terdapat banyak makanan.

“Selamat ulang tahun!” teriak mereka lagi sambil meletuskan confetti ke udara.

“Terima kasih!” ucap Minhyun tersenyum penuh haru.

“Ayo mulai acaranya” seru Daniel

Jihoon dan Sungwoon mengulurkan sebuah bingkisan tipis pada Minhyun.

“Ini, Minhyun! Hadiah dari kami berdua!“

“Tiket untuk menonton konser?” tebak Minhyun melihat bungkusan itu

“Kenapa kau bisa tahu?” gerutu Jihoon gemas

“Terima kasih!” Minhyun tertawa

Guanlin datang dan mengulurkan bungkusan berbentuk kotak pada kakeru.”Minhyun! Ini hadiah dariku, jangan kaget”

“Manga?” tebak Minhyun lagi. Semua tertawa mendengar tebakan Minhyun yang memang benar itu.

“Baguslah kau tau"

“Terima kasih Guanlin”

Daniel tersenyum senang melihat wajah Minhyun yang nampak bahagia itu.

Ia teringat kejadian saat ia kerumah Seongwoo dan memberitahu Swongwoo jika ia juga menerima surat dari masa depan. Saat itu Seongwoo bertanya padanya tentang lembar surat selanjutnya.

Ia berbohong pada Seongwoo dan mengatakan jika ia meninggalkan lanjutan surat itu dirumah padahal sebenarnya ia menyimpannya disaku celananya.

Daniel tidak ingin lanjut surat itu dibaca Seongwol karena membahas tentang cinta ketiganya.

“Diriku saat itu entah kenapa tidak bisa mendukung Seongwoo dan Minhyun setulus hati. Tapi saat Minhyun meninggal, Seongwoo hampir ambruk saat dia menangis. Kenapa aku tidak bisa, merelakan mereka berdua? Aku benar-benar menyesalinya. Tidak bisa melihat sahabat yang aku cintai, mungkin aku merasa sedih, tapi aku masih memiliki sepak bola, tolong demi Seongwoo dan Minhyun aku ingin melihat perasaan yang mereka miliki satu sama lain. Jadi, aku mohon padamu supaya aku bisa melihat Seongwoo dan Minhyun tersenyum 10 tahun dari sekarang dan di masa depan nanti. Kuserahkan mereka berdua padamu”

TBC!!
Vote and comment jangan lupa