Chapter 11

257 45 0
                                    

“Pelajaran ke-4, Aku meminjamkan pensil dan penghapus pada Minhyun karena dia lupa membawa tempat pensil. Saat dia mengembalikannya aku ingin kau melihat ke dalam bungkus penghapus. Untuk mengungkapkan dengan jujur perasaanku sendiri.”

Apa yang terjadi di surat terjadi di kenyataan. Seongwoo meminjamkan pensil dan penghapus pada Minhyun. Jam pelajaran sudah selesai dan Minhyun mengembalikan pensil dan penghapus itu pada Seongwoo.

“Ini benar-benar membantuku.” Kata Minhyun mengulurkan pensil dan penghapus Seongwoo.

Seongwoo menerimanya dan memeganginya terus.

Minhyun melirik ke Seongwoo, ia ingin tau apakah Seongwoo melihat pesan yang di selipkannya di pembungkus penghapus itu.

“Seongwoo waktunya piket.” Seru Jisung pada Seongwoo.

Cowok manis itu baru sadar jika ia tugas piket kebersihan. Seongwoo buru-buru memasukkan pensil dan penghapus itu ke dalam tasnya dan pergi bersama temannya.

Minhyun melihat Seongwoo yang langsung memasukkan penghapus itu ke dalam tasnya dengan rasa kecewa.

Seongwoo membantu teman-temannya membersihkan ruangan kelas dan lorong sekolah. Karena sudah hampir selesai, Seongwoo pamit pada temannya.

Seongwoo masuk kedalam kelas dan langsung melihat penghapusnya. Ternyata benar disana ada selipan pesan dengan tulisan tangan Minhyun.

“Apakah tak apa kalo aku berpacaran dengan Sejeong?”

Minhyun berdiri dan pamit pergi

“Sampai jumpa!”

Seongwoo kaget dan jadi gelisah.

“Jika kau melihat pesan itu mungkin itu akan mengubah masa depan”

Seongwoo teringat tulisan disurat itu. Ia sudah menyadari perasaan cintanya pada Minhyun mana mungkin ia rela Minhyun berpacaran dengan Sejeong.

Seongwoo langsung menyobek bukunya sedikit lalu menulis di kertas itu. Seongwoo pergi membawa kertas itu ke loker Minhyun. Seongwoo berdiri agak lama didepan loker itu sebelum akhirnya ia memasukkan pesannya itu ke loker Minhyun.

Seongwoo pergi ke ruang kelasnya lagi. Ia melihat Daniel, Guanlin, Jihoon, dan Sungwoon sedang berdiri dekat jendela sambil memandang ke bawah.

“Oh, masa muda” Kata Jihoon dan Sungwoon. Mereka melihat Seongwoo yang masuk ke kelas.

“Seongwoo! Cepat kesini!” panggil Jihoon

“Apa?” Tanya Seongwoo berjalan mendekati kedua sahabatnya itu.

“Itu Minhyun, dia dipanggil oleh Sejeong sunbaenim. Mungkin dia ingin menanyakan jawabannya” Kata Jihoon menunjuk ke bawah ke tempat Minhyun dan Sejeong sedang berbicara.

Seongwoo berdebar melihat keduanya sedang berbicara.

Sejeong terlihat meninggalkan Minhyun dengan tersenyum senang.

“Minhyun! Bagaimana?!” teriak Jihoon

Minhyun menoleh ke atas ke teman-temannya yang ada dijendela kelasnya, Minhyun mengangkat tangannya ke atas kepala dan membentuk lingkaran tanda ‘oke’.
Jihoon dan Sungwoon berteriak girang “Selamat ya”

Seongwoo shock dan berjalan lemas ke kursinya. Semua tidak menyadari kecuali Daniel yang memperhatikan perubahan sikap Seongwoo itu.

Seongwoo pulang ke rumahnya dan didalam kamarnya nahopun menangis sedih.

“Maafkan aku, diriku di masa depan. Aku tidak bisa menghapus satu penyesalanmu. Maafkan aku.”




TBC!!
Vote and comment jangan lupa

ORANGE [OngNielHwang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang