ORANGE [OngNielHwang]

Chapter 4

Sejak saat itu, Minhyun tidak datang ke sekolah lagi. Semua heran karena cowok itu tidak masuk sudah sangat lama.

Seongwoo dan sahabatnya juga jadi khawatir.

“Apa yang terjadi pada Minhyun?Sudah berapa lama ya?” Tanya Jihoon

“Kurang lebih 10 hari.” Jawab Daniel

“10 hari kan? kita belum mendengar kabarnya sejak Saat Itu kan?” kata Jihoon

“Ya sejak itu.”

“Harusnya kita aku meminta nomor teleponnya?” sesal Daniel karena ia tidak bisa menghubungi Minhyun untuk bertanya apa yang terjadi dengannya.

“Kita juga ingin melihat bunga sakura dengannya.”

Mereka khawatir mereka nggak akan bertemu Minhyun lagi.

Langkah kaki Seongwoo terhenti “Mungkinkah, surat itu mengatakan sesuatu tentang apa yang terjadi?” batin Seongwoo khawatir.

Sampai dirumahnya Seongwoo membuka kembali surat itu di halaman selanjutnya

“20 April. Pertandingan besar, 2 minggu setelah bertemu Minhyun. Aku diminta menjadi pemukul pada pertandingan softball. Pada waktu itu aku menyesal karena menolak bermain sebagai penyerang. Pada penghujung hari itu juga, aku mulai jatuh cinta pada Minhyun.”

Tanggal 20 April disekolah saat Seongwoo, Jihoon, dan Sungwoon sedang berjalan ke lapangan olahraga, Jihoon melihat Minhyun sedang bermain sepakbola dengan teman-teman lainnya.

“Itu Minhyun!” Jihoon langsung berlari ke lapangan. Sungwoon juga berlari menyusul Jihoon. Seongwoo juga ikut berlari pelan.

“Minhyun apa yang terjadi padamu? Kau menghilang selama 2 minggu!” Tanya Jihoon

“Aku sedang malas.” Jawab Minhyun santai

“Malas?” Jihoon tersenyum mendengar jawaban Minhyun

“Syukurlah kau baik-baik saja.” Kata Sungwoon

“Apa yang kau lakukan selama 2 minggu?” Tanya Jihoon

“Yah banyak.” Jawab Minhyun

“Apa maksudmu 'banyak'?” gerutu Jihoon

Para cowok sedang bertanding dilapangan dan para cewek dipinggir menyaksikan pertandingan itu. Seongwoo melihat Minhyun duduk sendirian sambil melihat pertandingan itu.

Seongwoo berjalan pelan di tempat Minhyun duduk.

“Apa kau istirahat? Apa kau tidak ikut bermain?” Tanya Seongwoo sambil duduk disebelah Minhyun.

“Aku hanya pemain cadangan.” Jawab Minhyun.

“Kenapa?” Tanya Seongwoo.

“Karena aku lama tidak masuk sekolah, dan aku tidak ikut latihan” jawab Minhyun.

Cowok itu memperhatikan tangan Seongwoo yang sedikit mengelus kaki kanannya. Meski gerakan tangan Seongwoo samar tapi Minhyun melihatnya.

“Daniel benar-benar hebat.” Kata Minhyun pelan memperhatikan kembali pertandingan sepakbola itu. Seongwoo bisa membaca ekpresi Minhyun yang ingin sekali bermain sepakbola itu.

Setelah pertandingan sepakbola para cowok selesai, sekarang gantian pertandingan kasti campuran. Kelas Seongwoo nilainya sudah agak tertinggal.

Teman-teman cewek mendekati Seongwoo yang duduk bersama kedua sahabatnya Jihoon dan Sungwoon.

“Ini permintaan kami!Ku mohon bermainlah sebagai pemukul untuk kami” Mohon ketua teman kelasnya pada Seongwoo.

“Itu benar-benar terjadi.” Batin Seongwoo teringat surat itu

“Aku menyesal karena menolak untuk bermain.”

Daniel, Minhyun dan Guanlin berjalan mendekati Seongwoo dan lainnya.

“Mereka kalah” Kata Daniel memperhatikan nilai kasti grup kelas mereka.

“Setelah pukulan berikutnya mereka akan menang” Kata gadis yang meminta Seongwoo bermain

“Menang? Kau serius?”

“Itu mustahil bagiku. Aku mungkin tidak bisa memukulnya, itu sangat cepat.” Kata Daehwi, cowok itu cemas

“Maaf, aku juga payah.” Tolak Seongwoo

“Ku mohon Seongwoo! Kau bermain softball saat SMP kan?”

“Benar benar! Seongwoo kau bisa melakukannya!”

“Ayo kami mohon! Ayolah!”

“Kakimu, sakit kan?” Tanya Minhyun

“Ssongwoo kau terluka?” Tanya Jihoon khawatir

“Kau baik-baik saja?”

“Dimana? Dimana? Biar aku lihat”

“Sebentar saja! Biarkan kami melihatnya!”

Teman-temannya langsung khawatir memperhatikan kaki Seongwoo.

“Tidak aku sungguh tidak apa-apa!”

Jihoon tiba-tiba berdiri dan mengangkat tangannya “Kalau begitu, aku akan memukulnya”

TBC!!
Vote and comment jangan lupa