Simulation 2 - The Dancing Geisha

18 4 0
                                    

Minggu kedua sejak upacara peresmian anggota baru SPASS. Simulasi pertama telah berhasil dilaksanakan, yang meninggalkan tanda tanya besar bagi tiap tim. Minggu ini dilaksanakan simulasi kedua. Erry masih sedikit gugup ketika bertemu David maupun Heather. Kedua rekannya itu masih saja menatapnya dengan tatapan yang sulit ditebak.

"Tim Merah adalah Ernest, Nicole, Jay, Milan, dan Sarah." Lischence membacakan tim selanjutnya yang sekaligus membuyarkan lamunan Erry ketika namanya disebut. Erry melirik Gwen yang berdiri di sampingnya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Gwen. Erry mengangguk.

"Masih terpikir soal simulasi di ngarai?"

"Itu ... aku harus melakukannya." Erry menundukkan wajahnya.

"Hei, kau tak berbuat salah." Gwen merangkul Erry sambil sedikit mengguncangkan bahunya.

Tim dalam setiap simulasi akan selalu diacak. Kali ini Erry mendapat tim baru, yang tentu saja juga akan mengetahui kedoknya nanti. Mereka mulai berpisah menuju bilik masing-masing. Dengan sedikit gugup Erry membiarkan petugas memasang sebuah alat seperti selang kecil—persetan alat apa itu—pada kepalanya, sebagai ganti suntik karena robot mana yang punya aliran darah. Kesadarannya perlahan menghilang, dan ia bangun di tempat lain. Ia bangun paling akhir rupanya.

"Di mana ini?" tanya Sarah sambil mengikat rambutnya. Mereka memandang sekeliling.

Mereka berada di sebuah ruangan serba kayu, sebuah kamar. Satu per satu bangkit dan beranjak keluar. Pintu dibuka, dan mereka telah berhadapan dengan jalanan. Rupanya mereka berada di ruang tamu—ruangan terdepan tempat itu. Suasana saat ini malam. Angin dingin meraba indera mereka perlahan, membuat mereka bergidik. Di sisi kiri pintu tersebut terdapat sebuah bendera dan kotak dengan stampel SI. Mereka menghampirinya. Jay meraih kotak tersebut. Ada dua buah kertas di sana. Jay mengambil kertas teratas, sementara kotak itu ia serahkan pada Nicole.

"Ikuti petanya, temukan tanda merah di antara tanda merah, dan ambil bola emas."

Semua saling pandang begitu Jay selesai membaca. Nicole mengambil kertas yang tersisa di kotak dan membukanya. Sebuah peta yang tak terlalu rumit. Di ujung tempat awal mereka terdapat tanda merah, yang mereka asumsikan sebagai lokasi bola emas. Tiba-tiba dari dalam rumah muncul si robot putih. Ia menyerahkan lima buah benda kecil berbentuk bulat berwarna biru, dengan kaca di tengahnya. Sarah menerimanya ragu.

 Sarah menerimanya ragu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa ini?" tanyanya.

"Gunakan itu untuk menemukan bola emas," jawab robot.

Sarah membaginya pada tiap dari mereka. Awalnya mereka tak tahu bagaimana cara kerjanya.

"Take a peek," ujar robot lagi. Mereka mengintip pada kaca di tengah benda itu, dan segalanya berubah menjadi hitam putih.

"Woah!" seru mereka serentak.

"Senjata kalian ada di laci dan selamat mengikuti simulasi." Robot itu masuk kembali ke dalam. Tim Merah segera mengambil pistol mereka di laci nakas dimana kotak dan bendera SI berada, dan memulai perjalanan.

INTREPID [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang