Venus

16 3 0
                                    

Gaia-18, pukul 08:00 GST
Kantor utama SI

"Pastikan radar pesawat selalu menyala. Paham?"

"Paham, Profesor!"

Erry membuang napas lewat mulutnya, lalu mereka bangkit.

Pakaian dan pin FO sudah mereka kenakan. Perlengkapan sudah siap, pesawat yang diberi nama sesuai nama tim mereka telah siap di garasi. Intrepid-79 baru saja mendapat briefing dari Prof. Richhunter sebelum naik ke pesawat. Semuanya ada di sana. Brandon ada di sana. Pandangan Erry bertemu pria itu. Ia diam di bawah tangga pesawat, kemudian berjalan intens mendekati Brandon dan memeluknya. Brandon balas memeluknya erat.

"I'll wait you here, darling," bisiknya.

Angen mengurungkan niat untuk naik. Ia diam di bawah tangga untuk menunggu Erry. Sementara itu Erry beralih ke Prof. Lischence. Mereka berpelukan erat selama beberapa saat, barulah Erry kembali. Angen naik setelahnya, lalu pintu ditutup.

"Davos, bagaimana di sana?" seru Gwen dari bagian kendali manual pesawat.

"Baik! Akan kututup semua pintu!" balas Davos selaku pilot utama. Paul ada di sana pula sebagai ko-pilot.

"Pintu telah ditutup!"

Mereka semua termasuk Erry pergi ke dek pilot. Di luar nampak anggota BO yang memberi aba-aba. Brandon juga ada di sana. Pandangan Erry lekat menuju pria itu. Perlahan pesawat naik. Semakin tinggi dan semakin tinggi hingga berada di atas garasi, lalu meluncur.

≈≈≈≈≈

Luar angkasa, 2.849 km dari Planet Venus
-13.39059, 506.824807

Kecepatan pesawat diturunkan. Mereka telah sepakat untuk menempuh sepuluh jam perjalanan. Perkiraan waktu mereka tiba di luar planet adalah pukul 18:00, sementara waktu mendarat sekitar 18:30. Kini mereka sibuk menyiapkan mental masing-masing sambil sekali lagi memeriksa persenjataan. Gwen nampak berada di sayap pesawat seorang diri. Erry menghampirinya.

"Hei," sapanya. Gwen mengulas senyum.

"Kau sedang apa?" Erry duduk di hadapan Gwen.

"Berdoa." Gwen mengedik.

"Pada siapa?"

"Pada siapapun yang mendengar."

Erry tersenyum tipis. Gwen nampak menyelesaikan kegiatannya sebelum sepenuhnya mengajak Erry mengobrol.

"Bagaimana rencanamu, Kapten?"

"Biasa saja." Erry terkekeh singkat. "Aku tidak tahu di sana seperti apa. Peta yang kita miliki pun hasil gambaran para tim terdahulu. Lokasi dokumen pun pastinya berubah-ubah."

"Aku tak percaya kita naik pesawat sungguhan sekarang." Gwen menatap ke luar jendela.

"Rasanya lebih mendebarkan daripada saat simulasi, ya?"

"Sangat."

• • •

Di dek pilot Angen seorang diri. Ia lebih senang memandangi angkasa lepas daripada harus berhadapan dengan dinding pesawat. Rasanya hampa dan nyaman. Untuk orang yang menyukai ketenangan seperti dirinya, di tempat ini ia bisa berpikir lebih jernih dan matang. Tiba-tiba speaker berbunyi. Angen menekan tombol di sampingnya lalu memasang headset.

"Pusat kendali UniCheck kepada Intrepid-79, Rosewood di sini," ujar suara di balik benda berbentuk lingkaran tersebut.

Angen menjawab. "Intrepid-79 kepada pusat kendali UniCheck, Teknisi Banesburry di sini."

INTREPID [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang