Return

15 4 0
                                        

Dengan mengendarai mobil dinas milik SI, Erry dan Angen pergi ke Gaia-79. Tak banyak barang yang mereka bawa. Mereka pun tak berpikiran untuk menetap lama—di rumah Angen. Sebelumnya Angen telah menghubungi keluarganya, jadi setibanya di Gaia-79 mereka langsung menuju rumah pria itu. Keluarga Erry dan Angen memang sudah akrab sejak dulu. Terbukti ketika kehadiran mereka, keluarga Angen menyambut Erry layaknya anggota keluarga mereka sendiri.

"Aku tak menyangka kalian bisa berada di organisasi yang sama!" tutur ibu Angen pada Erry. Gadis itu mengangguk.

"Aku juga tak menyangka akan bertemu Angen saat festival malam itu, Nyonya," sahut Erry.

Mereka mengobrol di ruang keluarga. Banyak hal mereka bicarakan, termasuk kehidupan Erry setelah SI membawanya. Hanya saja ia tak menyebutkan bagian 'kematian'nya. Angen pun di sana turut menyimak perjalanan hidup Erry bersama Bowlman. Ia sungguh takjub bahwa gadis itu bisa bertahan sendirian selama ini. Setelah cukup lama mengobrol, Erry memutuskan untuk pergi sementara keluarga Angen istirahat siang. Bersama dengan Angen, Erry berjalan menikmati panorama baru kampung halamannya itu.

"Sudah lebih baik sekarang," tutur Erry sembari lekat memandangi rumah lamanya yang kini telah menjadi milik orang lain.

Angen mengulas senyum tipis. "Aku selalu berharap, ketika bangun di pagi hari, kau dan keluargamu lah yang ada di sana."

Erry diam. Kenangan sepuluh tahun lalu mengguyur dirinya. Ketika ia masih sehat, ketika ia bermain bersama kedua orang tuanya, ketika ia mulai sakit dan badai itu datang ... ketika ia akhirnya berpisah dengan semuanya.

"Ayo pergi. Kurasa aku akan menangis."

Sambil melihat para pekerja yang tengah mempersiapkan dekorasi untuk malam nanti, mereka pergi ke rumah Tn. Eraselook. Banyak anak-anak berlarian di sana, membuat Erry sekali lagi mengingat masa kecilnya. Angen menarik lengannya ketika mereka telah tiba di kediaman pemimpin wilayah mereka itu.

"Hei, ayo masuk," ujarnya. Buyar dengan lamunannya, Erry mengekori Angen.

Tiga ketukan pintu, dan mereka disambut Ny. Eraselook.

"Selamat siang, Ny. Eraselook," sapa Angen ramah.

"Oh, halo, Angen." Wanita itu mengerutkan dahi memandang Erry. "Siapa ini?"

"Halo, Nyonya," ujar Erry sambil tersenyum simpul.

Ny. Eraselook sepertinya telah berhasil menggali memori. "Ernest? Anak Tn. Movielow, kan?"

Erry mengangguk.

"Astaga, sayang! Kau di sini?" Wanita itu memeluk Erry erat. "Oh, aku tak percaya bisa bertemu lagi denganmu! Kau baik-baik saja, kan? Apa mereka memperlakukanmu dengan baik?"

"Aku baik-baik saja, Nyonya." Erry nampak malu.

"Ah, iya, mari masuk. Akan kuberitahu Jonah kalau kalian datang!" Ny. Eraselook menyilakan mereka masuk, lalu pergi setelah mereka duduk. Tak lama tiba Tn. Movielow, yang dengan wajah berbinarnya segera memeluk Erry.

"Sayang, aku senang kau baik-baik saja! Oh, aku sangat mengkhawatirkanmu selama ini."

Erry memeluk pria itu erat. Tiba-tiba saja ia menangis. "Ayah dan ibu ... "

"Erry, maafkan aku karena tak memberitahumu segera. Kau masih sakit dan tidak mungkin bagiku untuk memberitahumu hal itu," sahut Tn. Eraselook.

"Bagaimana Bowlman?"

Erry melepas pelukannya, lantas segera mengusap pipinya. Ia mengangguk. "Aku hidup dengan baik bersama mereka."

"Syukurlah." Tn. Eraselook mengusap rambut Erry pelan. "Maafkan aku."

INTREPID [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang