--10

9.7K 1.2K 88
                                    

Not plagiarism







Enjoy~








Yoongi menatap seluruh isi kamarnya yang sudah sangat rapi; sebagian pakaiannya sudah ia masukan kedalam koper, buku-buku pelajaran pun sudah ia masukan ke dalam kardus, semua pernak-pernik kumamon dimasukkan ke dalam kardus, koleksi sneakers miliknya pun sudah ia bereskan.

Yoongi menghela nafas lelah, ia menyeka keringat di keningnya menggunakan punggung tangan. Suara pintu yang dibuka mengalihkan perhatiannya dari tumpukan kardus di tengah-tengah kamar. Chaerin dan Luhan berjalan menghampiri Yoongi dengan tiga kaleng cola yang dipegang mereka.

"Akhirnya selesai juga. Hhh.... kumamon mu itu membuatku lelah Yoongie" keluh Chaerin.

"Kau berlebihan noona" dengus Yoongi.

Luhan tertawa melihat kedua anaknnya itu, ia menenggak colanya tanpa melepas pandangan dari Yoongi. Merasa ditatap sedari tadi, pun Yoongi balas menatap netra Luhan.

"Waeyo eomma?" tanya Yoongi

"Aku hanya tidak menyangka bahwa kau sudah bukan 'Yoongieku' lagi mulai esok" lirih Luhan.

Yoongi tertegun. Ia baru sadar kalau esok ia sudah akan menyandang marga 'Park' didepan namanya. Ia sudah tidak akan tinggal disini lagi. Tidak akan satu meja makan lagi dengan ayahnya yang dingin dan noonanya yang cerewet.

"U-ughh..."

Yoongi menerjang tubuh Luhan. Memeluk namja cantik itu dengan sangat erat, tak lama setelahnya isakan kecil pun terdengar. Luhan terkekeh pelan, kedua lengannya bergerak membalas pelukan Yoongi.

"Aigoo..."

Luhan mengusap punggung sempit Yoongi. Chaerin merangkak mendekati ibu dan adiknya itu, pun ia ikut memeluk Yoongi dari belakang. Kini, Yoongi dihimpit oleh Luhan dan Chaerin.

"Kau tahu? Eomma juga sangat berat melepas masa muda eomma yang menyenangkan karena harus menikah dengan Sehun dulu. Tapi, setidaknya setelah menikah eomma berteman baik dengan Sehun kemudian kami berpacaran. Sungguh konyol bukan? Kami sudah menikah tapi berpacaran sebagai fase mengenal diri masing-masing" tutur Luhan

"Hidup dibawah atap yang sama dengannya selama kurang lebih  20 tahun, selama itu pula aku terbiasa dengan dingin dan kakunya namja itu. Aku menerima semua sifatnya dan mencoba mengerti, karena tak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Ketika aku memiliki mu Chaerin-ah, aku sangat bahagia dan merasa beruntung dengan keistimewaan tubuhku. Ditambah dengan datangnya Yoongi sepulung tahun kemudian menambah lengkap hidupku" ujar Luhan.

Chaerin terdiam mendengarkan, begitu juga dengan Yoongi yang isakannya mulai mereda.

"Tetapi, kebahagiaanku berakhir dengan datangnya 'yeoja' itu ditengah-tengah istanaku. Merusak segalanya. Menghancurkan keluargaku. Hanya sebentar memang kedatangannya, tapi berhasil membuatku dan Sehun berakhir di meja hijau pengadilan." tambah Luhan.

Chaerin dan Yoongi masih terdiam, mendengarkan dengan baik tiap kalimat yang keluar dari mulut ibu mereka. Luhan melepas pelukannya, ia tersenyum hangat hingga matanya menyipit.

"Mari kita hentikan kesedihan ini. Sekarang, ayo kita makan siang lalu bersenang-senang." seru Luhan.

"Neeee~!" seru Yoongi.

Yoongi melenggang pergi memasuki kamar mandi sedangkan Luhan dan Chaerin berjalan menuruni tangga menuju dapur. Namja cantik itu meraih apron hitam yang tergantung disamping kulkas, jemari lentiknya meraih sebilah pisau setelah mencuci kedua tangannya.

Married?! (Minyoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang