Ada yg kangen?
Yoongi mengusak surai hitamnya dengan handuk kecil. Ia menatap Jimin yang masih mendengkur dan berjelajah dalam mimpi.
Menggantung handuk tadi di gantungannya lalu berjalan keluar kamar. Menuju dapur.Memakai sebuah apron dan mulai memasak sarapan untuk ia dan Jimin. Sembari menunggu nasi dan supnya matang, Yoongi kembali ke kamar. Membangunkan Jimin. Ia mengguncang pelan bahu Jimin.
"Hyung! Ireona"
Jimin bergumam. Namja itu menyibak selimut yang masih menggelungnya, mengusap wajahnya, lalu menatap Yoongi yang tengah melihat ponsel.
"Selamat pagi" sapa Jimin dengan suara serak khas bangun tidur.
"Selamat pagi juga" balas Yoongi.
'Astaga, suaranya seksi!!' batin Yoongi.
Jimin melangkah memasuki kamar mandi, meninggalkan Yoongi yang mulai membereskan kamar; melipat selimut, menata bantal, mematikan lampu, membuka jendela. Yoongi mendekati lemari, membuka pintunya lalu mengambil setelan kantoran untuk Jimin. Meletakkannya diatas ranjang, pun Yoongi kembali ke dapur.
Jimin menunduk, tangan kanannya mengusak surai abunya dengan handuk. Setelah dirasa rambutnya sudah agak kering Jimin mendongak. Berjalan mendekati pakaian miliknya yang sudah disiapkan oleh Yoongi.
Jimin menatap pantulan dirinya di cermin meja rias sembari memakai dasi. Menata rambutnya serapi mungkin, menyemprotkan parfum, dan memakai jam tangannya. Ia berjalan keluar kamar dengan tangan kanan yang memegang jasnya.
Menghampiri Yoongi yang sedang membuat susu. Tangan kirinya terulur untuk menepuk pucuk kepala Yoongi, membuat si empunya mendongak menatap Jimin. Melemparkan tatapan bingung yang menggemaskan.
"Dimana kopiku?" tanya Jimin setelah menurunkan tangannya.
"I-itu" Yoongi menunjuk cangkir putih yang berisi kopi diatas meja.
Jimin bergumam terima kasih, ia duduk disalah satu kursi yang ada. Meraih cangkir kopinya dan mulai meminumnya, pun dengan Yoongi yang juga meminum susu berperisa pisang. Susu dan kopi habis. Kini pasangan baru itu melahap sarapan mereka dengan tanpa suara, hanya dentingan alat makan yang terdengar.
Sarapan selesai. Yoongi berjalan cepat menuju kamar dan kembali setelah memakai hoodie navy over size serta menggandong tasnya. Namja manis itu berjalan keluar rumah, menyusul Jimim yang sudah duduk dibelakang kemudi. Memanaskan mobil.
Segera Yoongi duduk disamping Jimin. Memakai seatbelt dengan benar dan menyamankan dirinya. Jimin segera melajukan mobil mahalnya membelah jalanan pagi kota Seoul. Ketika akan memindahkan perseneling Jimin tak sengaja melihat jemari Yoongi dan tak mendapati cincin pernikahan mereka disana.
"Kemana cincinmu?" tanya Jimin.
"Ah! Ada. Tidak kupakai di jari, kujadikan bandul kalung" jawab Yoongi.
"Kenapa?"
"Hanya sedikit yang tahu tentang pernikahanku. Bagaimana jika mereka yang tidak tahu melihat cincinku?" Yoongi menarik keluar kalungnya.
Jimin bergumam saja. Ia melirik cincin bertabur berlian yang kuni tergantung di leher Yoongi. Kembali ia menatap jalanan di depan sana, tanpa berbicara lagi.
Mobil Jimin berhenti tepat di depan gerbang sekolah Yoongi, namja manis itu melepas seatbeltnya kemudian turun dari mobil."Aku pergi sekolah dulu" ucap Yoongi.
"Hn" Jimin mengangguk.
"Hati-hati.." Yoongi menutup pintu mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married?! (Minyoon)
FanfictionRank #1-Minga Min Yoongi, namja manis berumur 17 tahun yang harus melanjutkan kehidupan sekolahnya dengan status sebagai 'Istri' dari seorang pengusaha tampan hasil perjodohan sang Noona. Cover by kak @gimmeshu kalo ada chap yg ilang berarti di pri...