--29

9.2K 1K 189
                                    

Aku lgi di jogja loh 😆 ayok mitup :v








"APA?!"

"Wae? Yoongi kan anakku juga" Sehun lirik Jimin lewat ujung mata.

"Tapi aku--"

"Tak ada tapi tapian. Jim, aku ini hanya meminjam Yoongi sampai ia lahiran bukan membawanya kabur." potong Sehun.

"Tch" Jimin berdecih. Dalam kepalanya penuh dengan bayangan hari membosankan yang akan ia lewati tanpa Yoongi jika manisnya itu setuju ikut bersama Sehun dan Luhan.

"Biarkan Yoongi ikut. Ia hanya pergi ke rumah orangtuanya bukan meninggalkanmu, Jim." Taehyung menyodorkan kaleng bir baru.

Jimin terdiam. Matanya lurus menatap Yoongi tapi tangannya menerima bir dari Taehyung.
Sehun beranjak, ia mendekati Yoongi yang sedang dikelilingi manusia manis di sana.

"Yoongie, kau ikut kita ke rumah ya?" Sehun menepuk pucuk kepala Yoongi.

"Iya, ikutlah."

"T-tapi Jimin-hyung.."

"Jimin-ah, biarkan Yoongie ikut kami. Ibumu baru saja mengirimiku pesan kalau ia tak bisa mengurus Yoongi karena pergi ke Italy." Luhan berucap seolah mengerti isi kepala Jimin.

Jimin bangkit. Buang rokok serta birnya yang masih setengah. Si tampan itu mendekati Yoongi, lalu berjongkok di dekat kaki bengkak manisnya.

"Kau mau ikut appa dan eomma?" tanya Jimin lembut.

"Eungh~ apa..boleh?" kedua mata Yoongi mengerjap lucu.

"Jika kau ingin maka pergilah, aku akan datang sesekali nanti." ujar Jimin.

"Benarkah?! Yeaaay." Yoongi memeluk Jimin erat, tak bertahan lama sebab Jimin melepaskan pelukan mereka dengan alasan tak ingin anak mereka terhimpit lebih lama.

Luhan tersenyum lebar, ia memeluk Yoongi dari samping. Kepalanya penuh dengan agenda dadakan tentang kegiatan yang akan ia lakukan bersama Yoongi nanti. Jimin berdiri, ia melangkah menaiki tangga menuju kamar.

Jimin mengambil; beberapa piyama, sweater serta kemeja over size, celana longgar, celana dalam segitiga dengan renda di pinggang, beberpa choker, sandal serta beberapa pasang kaus kaki berenda warna biru.
Itu semua Jimin masukkan ke dalam tas jinjing berwarna hitam miliknya.

Oh, apa Jimin belum cerita? Semenjak hamil, Yoongi sering memakai choker serta kaus kaki berenda sebelum ia tidur. Dan Jimin yang harus memakaikannya. Jika siang, terkadang Yoongi akan memakai kemeja over size yang menerawang ditambah choker dan kaki telanjang sebab ia tak pakai celana. Hanya celana dalam segitiga dengan renda dipinggang yang akan terlihat jika Yoongi menungging.

Jimin harus ekstra menahan diri untuk tidak membanting Yoongi ke ranjang dan menggagahinya sampai tak bisa jalan.
Si tampan ini terkadang harus bersolo ria di dalam kamar mandi karena tidak mau menyetubuhi Yoongi yang sedang hamil besar. Takut, katanya.

Jimin kembali ke ruang santai, ia meletakkan tas jinjing tadi didekat kaki sofa sedang dirinya duduk di atas karpet. Memijat kaki bengkak Yoongi pelan.

"Tapi, Hyung. Jika aku menginap dirumah Appa, kau tidak bisa mengelus baby.."

"Kau bisa meminta Chaerin untuk mengelus perutmu sebelum tidur." Jimin mengecup lutut Yoongi.

Mereka merasa hanya ada mereka diruangan itu. Mengabaikan eksistensi manusia lain di sana dan seenaknya mengumbar kemesraan.

"Sial aku iri. Tae-Hyuuuung~" Jungkook berlari menghampiri Taehyung yang masih menyesap rokok diluar.

Married?! (Minyoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang