--28

10.6K 1.1K 199
                                    

Jimin buka lowongan kerja buat tukang cuci piring, ada yangminat? 

:")

Typo bertebaran, gaes.







Yoongi berguling di atas ranjang, bosan. Selimut jatuh ke lantai, ulahnya. Melirik malas dari balik bantal guling pada jam dinding yang menujukan puku 11. Lapar melanda, tapi rindunya pada Jimin lebih besar dari rasa laparnya.

"Ayo kita bertemu daddy!" Yoongi usap perutnya sembari beringsut turun dari ranjang.

Langkahnya setengah diseret menuju kamar mandi. Mandi, sebab ia belum mandi dari pagi. Malas, terlalu lelah untuk melangkah katanya. Kemeja putih ditambah sweater biru, skinny jeans biru, serta sepasang sneakers putih jadi pilihan Yoongi. Kesimpulan; manis.

Yoongi keluar rumah, tersenyum manis pada sang supir yang ternyata sedang mengobrol dengan tukang kebun lalu meminta namja paruh baya itu mengantarnya ke kantor Jimin. Mobil siap, lantas Yoongi naik. Duduk manis tatap pemandangan jalanan sekitar sembari elus sayang perutnya. Mobil berhenti di sebuah restoran, Yoongi pinta supirnya pesankan dua porsi jjajamyeong.

Para pegawai tentu mengenal siapa namja manis yang kini tengah berjalan sembari menebar senyuman. Istri Big boss. Mereka yang pernah menyukai Jimin tentu sedikit kesal melihat Yoongi, tapi memilih untuk mengalah karena sadar diri. Yoongi sudah sah milik Jimin, begitupun sebaliknya.

"DADDY JIMIN~!"

Oh, Jimin selalu suka panggilan itu. Apalagi jika Yoongi memanggilnya seperti itu saat sesi panas mereka.

Otak cabul.

Salahkan saja Kim Taehyung, yang mungkin saja kini tengah dirundung sedih karena kelinci buntalnya yang suka uang itu semakin sibuk.

JImin lempar senyum tipis, tangannya terjulur peluk pinggang Yoongi. Si manis terkekeh ketika Jimin mengusal di perut buncitnya.

"Ada apa kemari?"

"Baby ingin bertemu daddnya~"

"Kalau mommy-nya?"

"Mommy-nya juga hehe"

Jimin gemas. Yoongi yang tengah hamil menjadi sangat manja. Tadi pagi saja Yoongi baru melepaskan JImin ketika jam menunjukkan pukul 8, itu juga setelah setela Jimin melontarkan segala bujuk rayu tentang bonek kumamon baru.

Yoongi naik ke pangkuan Jimin. Mengalungkan kedua lengannya dileher kokoh itu, menggesekkan hidungnya di kulit leher Jimin. Pun dengan Jimin yang mengelus punggung Yoongi dan sesekali menghirup aroma shampoo yang menguar dari surai blonde itu.

Masih dalam posisi yang sama. Bahkan sampai sekertaris JImin; Seulgi berjalan masuk membawa berkas-berkas yang harus Jimin baca dan tanda tangan. Jimin putar kursi berodanya, sedikit mundur agar punggung Yoongi tak terbentur ujung meja. Si manis yang mengusal seperti anak kucing dalam pangkuan Jimin itu tentu tahu kalau seseorang beru saja masukke dalam ruangan ini, tapi ia tak peduli.

Kesal, itu yang merayapi hati Seulgi. Sebagai salah satu dari wanita dalam kantor megah ini yang juga menaruh hati pada Jimin, ia sungguh sakit melihat pemandangan di depannya. Jimin yang ia incar sejak lama kini malah berpelukan degan namja yang sialnya Seulgi akui memiliki paras indah meski namja. Sebagai asisten terpercaya yang bahkan sudah bekerja dengan Jimin semenjak namja itu masih menetap di Los Angeles, ia pasti menaruh hati pada Jimin.

Terlalu fokus meratapi hatinya yang perlahan sakit dengan kenyataan kalau Jimin sudah bukan pria lajang lagi sampai tak sadar kalau Jimin sudah selesai memeriksa berkas yang dibawanya.

"Permisi, daepyo-nim ... Nyonya Park... " Seulgi berlalu setelah menyunggingkan senyuman tipis yang sangat kentara tak relanya saat menyebut 'Nyonya Park'.

Married?! (Minyoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang