F

4.1K 516 89
                                    

Park Jihoon
Lai Guanlin

Special PanWink

Forever and Ever
I Promise You..

"Hhh..."

Guanlin menghela nafasnya frustasi lalu melemparkan ponselnya ke atas tempat tidur.

Ia lelah..

Bukan mengenai jadwalnya yang padat sebagai idol yang menguras fisik, tapi batinnya juga lelah.

Lelah diperlakukan tak adil oleh agensi yang mendebutkannya sendiri.

Guanlin tak habis pikir, bisa-bisanya agensi sementara nya ini menolak tawaran dari Hunan TV yang merupakan second most watched channel di China hanya karena mereka hanya mengundangnya seorang diri.

Memangnya kenapa jika Guanlin mendapatkan job individu ? Kenapa para hyung nya boleh sementara ia tidak ?

Bukankah ia di debutkan memang untuk di promosikan ?

Menyebalkan sekali.

"Masih kepikiran tentang tawaran itu ?" Suara Jihoon mengintrupsi Guanlin.

Pria jangkung yang tadi sedang membaringkan dirinya kini mengubah posisinya menjadi duduk. Menatap gerak-gerik Jihoon yang menyimpan buah-buahan yang sudah di potong kecil-kecil diatas nakas dekat tempat tidur Guanlin. Kemudian yang lebih tua duduk disamping Guanlin.

"Aku harap aku bisa mendapatkannya hyung." Keluh Guanlin.

Jihoon mengusap punggung Guanlin lembut. Pria ini biasanya tak pernah menunjukan kesedihannya pada siapapun termasuk Jihoon. Mungkin Guanlin sudah mencapai di titik lelahnya untuk berpura-pura tegar.

"Kenapa agensi memperlakukan aku dan Daehwi berbeda tidak seperti pada kau dan hyung yang lain ?" Tanya Guanlin.

Pertanyaan yang tentu saja tak bisa Jihoon jawab karena ia pun tak mengerti dengan sistem kerja agensi sementara mereka.

"Aku masih diam saat Sport Seoul tidak memberiku kesempatan untuk melengkapi mindmap nya dengan alasan bahasa Korea ku yang buruk, aku masih diam saat Hanjin memposting foto Wanna One di Instagram dengan memotong bagianku, aku masih diam saat syuting Sugar Man mereka memintaku untuk diam di backstage. Aku masih diam meski aku tak tau apa alasan mereka sehingga melakukan hal seperti itu padaku." Guanlin mengambil jeda.

"Apa kali ini aku harus diam juga, hyung ?" Tanya Guanlin pada Jihoon yang sedari tadi mendengarkan keluhan Guanlin dengan seksama.

"Aku tidak bisa menjawabnya Lin, tapi aku mengerti jika aku berada di posisimu." Balas Jihoon.

Guanlin menggeleng lemah. "Kau tidak akan mengerti rasanya hyung. Kau, Daniel hyung, Seungwoo hyung, kalian anak emas."

"Tidak begitu Guanlin, kita ini Wanna One. Kita semua satu. Tidak ada yang namanya anak emas." Sergah Jihoon.

"Mereka memprioritaskan kalian karena kalian selalu dibanjiri tawaran pekerjaan. Sementara aku, mereka mungkin tak ingin repot-repot mempromosikanku."

Rumit | Maknae Line [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang