Ku pernah merasa sakit, tapi tak pernah sesakit ini..
❌ ❌ ❌ ❌
Tak ada percakapan yang berarti diantara Daehwi dan Jinyoung setelah Daehwi mengutarakan semua isi hatinya. Kini pemuda manis itu tengah mengobati luka disudut bibir Jinyoung akibat tamparan keras Jihoon yang membuat sudut bibir itu sedikit terluka.
Meski begitu, bukan berarti Daehwi menarik kembali kata-katanya. Hanya saja ia berpikir, melepaskan bukan berarti berhenti untuk peduli. Jadi, meskipun ia akan menghilangkan perasaannya pada Jinyoung, bukan berarti Daehwi tak peduli lagi pada Jinyoung.
Bagaimanapun juga Daehwi akan menyukai Jinyoung sebagai hyung favoritenya. Bukan menyukai dalam hal lain lagi.
"Apa masih perih ?" Tanya Daehwi setelah mengoleskan alkohol disudut bibir Jinyoung.
"Ya.. lumayan." Jawab Jinyoung yang masih merasakan denyutan di sudut bibirnya.
Daehwi tersenyum tipis kemudian membereskan P3K yang ia gunakan dan mengembalikan ketempatnya.
"Hyung akan meminta maaf pada Jihoonie hyung kan ?" Tanya Daehwi lagi.
"Tidak.." Jinyoung merasa sedikit resah. "Aku.. merasa tak pantas berbicara dengannya lagi." Ucapnya sembari menunduk.
Daehwi kembali mengambil tempat disamping Jinyoung lalu mengusap-usap punggung sempit milik pria berwajah mungil itu.
"Suasana akan menjadi canggung jika kalian tak berbaikan." Tutur Daehwi.
"Apalagi kalian menjadi partner satu unit di comeback nanti. Dan juga dengan Guanlin.. kalian bertiga sedang kacau saat ini dan harus segera di selesaikan." Lanjutnya.
Tak ada tanggapan dari Jinyoung yang hanya menunduk menatap jemarinya diatas meja.
"Hwi-ya.." Panggil Jinyoung. Daehwi mendeham sebagai responnya.
Kepala Jinyoung mendongkak kemudian menatap Daehwi tepat di mata indahnya.
"Apakah aku akan kehilangan kalian berdua karena kebodohanku ?" Tanyanya sendu.
Awalnya Daehwi sedikit terkejut dengan pertanyaan Jinyoung namun detik berikutnya ia menunjukkan senyuman tipisnya.
"Kau tak akan kehilanganku hyung. Aku tetap berada disisimu, sebagai adikmu." Jawab Daehwi yang entah kenapa senyuman manis nya malah membuat hati Jinyoung terasa ngilu.
"Bencilah padaku Hwi.. sikapmu yang seperti ini membuatku merasa seperti pria yang jahat."
"Sampai kapanpun aku tak bisa membencimu hyung. Sedari awal sebelum perasaan ini berubah, aku sudah menyukaimu sebagai hyung favorite ku. Jadi aku tak mungkin bisa membencimu."
"Hwi-ya.. seandainya aku bisa membalas perasaanmu." Lirih Jinyoung tanpa berani menatap Daehwi.
"Bukankah aku sudah pernah mengatakannya ? Aku tak pernah berharap kau membalas perasaanku. Hanya saja, jika perasaanku ini membebanimu dan membuatmu merasa bersalah maka aku akan mencoba menghapusnya." Tutur Daehwi.
Tangan mungil nya terulur untuk menggenggam tangan besar Jinyoung yang bergetar lalu mengusapnya lembut.
"Sedari awal, perasaanku ini murni dan tulus tanpa mengharapkan imbalan." Daehwi mengambil jeda saat mata Jinyoung beradu dengan manik matanya. "Setelah ini, kumohon hyung.. berbahagialah. Karena kau bisa mencintai orang lain tanpa harus terhalangi oleh rasa bersalahmu padaku. Eum ?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit | Maknae Line [END]
Fanfiction[END] Cinta itu kayak rumus fisika, walaupun rumit tapi selalu ada cara buat nyelesein nya. Tapi gimana cara selesein nya kalo nyatanya Daehwi suka Jinyoung, Jinyoung suka Jihoon, Jihoon suka Woojin, Woojin suka Daehwi dan Guanlin terjebak diantara...