Ada aku disini, kenapa kau mencari dia yang disana ?
💕 💕 💕 💕 💕 💕
"Hyung, kau lihat Jinyoungie hyungie ?" Tanya Daehwi.
Woojin yang serius dengan stik playstation ditangannya hanya menggeleng tanpa menoleh kepada lawan bicaranya membuat Daehwi mendengus. Pemuda mungil itu menghempaskan bokongnya di sofa tepat disamping Woojin.
"Bibir mu bisa panjang, Hwi-ya." Woojin melirik Daehwi melalui ekor matanya dan terlihat sedang mengkerucutkan bibirnya.
"Aku bosan hyung. Ditambah Jinyoungie hyungie tiba-tiba menghilang."
"Mungkin dia sedang ke agensi. Memangnya apa lagi yang bisa kita lakukan selain mendekam di dorm atau pergi ke agensi ?"
Daehwi menghela nafasnya. Pasalnya Jinyoung tidak membalas pesannya dan mengangkat panggilannya. Setidaknya kirimkan sebuah pesan saja yang memberitahukan bahwa hyung kesayangannya itu baik-baik saja dan sedang berada dimana.
Meski Daehwi tau yang bisa dilakukan idol seperti mereka ketika keluar dari 'kandang' hanyalah pergi ke agensi atau ke tempat syuting. Sejak Wanna One terkenal, aktivitas para member diluar pekerjaan menjadi sangat terbatas.
Keluar selangkah dari dorm saja bisa-bisa mereka di kerubungin oleh banyak orang.
"Lagipula memangnya kau tidak bosan seharian, setiap hari bersama Jinyoung ?" Tanya Woojin yang tangannya masih sibuk dengan kegiatan bermain game.
"Tentu saja tidak akan. Jinyoung dan Daehwi kan sudah satu paket. Mereka sulit dipisahkan."
Bukan Daehwi yang menjawab melainkan Jihoon yang baru keluar dari dapur dengan satu cup ramyeon di tangan kanan dan sebotol cola di tangan kiri. Kemudian ia duduk di bagian kosong di sisi Woojin.
"Hyungie kau akan bertambah lebar jika tidak mengatur pola makanmu." Komentar Daehwi. Pasalnya sejam yang lalu Jihoon baru saja menghabiskan seporsi burger yang dikirimkan oleh manajer mereka.
"Nah, dengarkan kata adikku. Park Jeojang !" Tambah Woojin.
Jihoon mendengus. Di ambilnya sesumpit ramyeon kemudian di masukkan paksa kedalam mulut Woojin. Membuat pemuda yang tengah serius bermain game itu mau tak mau menelan ramyeon itu sambil menggerutu. Sementara Daehwi tertawa renyah menyaksikan kekonyolan kedua hyung nya yang seumuran ini.
"Oh, Jinyoungie mengirim pesan padaku. Dia bertanya apa ada yang mau menitip sesuatu sebelum dia kembali ke dorm ?" Jihoon berkata sembari membaca sebuah pesan di ponselnya.
Daehwi terdiam. Woojin melirik Daehwi melalui ekor matanya lagi. Sebuah helaan nafas pelan keluar dari mulut Woojin.
"Memangnya dia dimana ?" Tanya Woojin seolah-olah mewakili apa yang ingin ditanyakan oleh Daehwi.
"Dari gedung C9. Tadi sebelum berangkat dia memberitahuku." Jawab Jihoon. "Akan kuminta dia untuk membelikan teoppoki dan odeng. Kalian ingin apa ?" Jihoon bertanya tanpa menyadari raut wajah Daehwi dan Woojin yang berubah.
"Aku tidak." Kata Woojin, dibalas dengusan kasar oleh Jihoon.
"Kau mau apa, Hwi-ya ?"
Daehwi menatap Jihoon lalu tersenyum. Kepalanya ia gelengkan pelan.
"Tak usah hyung aku tidak lapar." Jawabnya. Ponsel ditangannya dia genggam erat.
"Kalian benar-benar tidak suka makan ya ?" Cibir Jihoon kemudian melanjutkan acara makannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit | Maknae Line [END]
Fanfiction[END] Cinta itu kayak rumus fisika, walaupun rumit tapi selalu ada cara buat nyelesein nya. Tapi gimana cara selesein nya kalo nyatanya Daehwi suka Jinyoung, Jinyoung suka Jihoon, Jihoon suka Woojin, Woojin suka Daehwi dan Guanlin terjebak diantara...