I

4.1K 521 93
                                    

Inti dari setiap hubungan adalah sebuah perasaan..

💠 💠 💠

"YAK PARK WOOJIN !"

Pagi itu dorm yang ditempati Wanna One sudah ramai di penuhi teriakan Jihoon dan tawa menggelegar Woojin yang tengah berlarian mengelilingi ruangan karena Jihoon mengejarnya.

Tadi Woojin membangunkan Jihoon dengan cara yang sangat ekstrim. Mengangkat badan besar Jihoon dari kasur kemudian menjatuhkannya di lantai menimbulkan bunyi 'gedebuk' yang cukup keras. Tentu saja membuat seluruh tubuh Jihoon seperti remuk.

"JANGAN LARI PARK-SIALAN-WOOJIN !" Teriak Jihoon lagi. Nafasnya sudah terengah-engah.

"Hei gembul, itu bagus untukmu olahraga di pagi hari." Ledek Woojin yang sudah berhenti berlari karena Jihoon sudah tak mengejarnya lagi dan kini sudah tergeletak tak berdaya di sofa.

"Sialan !" Umpat Jihoon disisa tenaganya.

Masa bodo dengan balas dendam, ia akan membogem Woojin saat pria bergingsul itu lengah nanti.

"Nih."

Woojin melemparkan sebotol air mineral dari pintu dapur dan mendarat dengan tepat diatas perut Jihoon.

"Kau senang sekali sih melakukan penganiayaan padaku !" Jihoon mendengus.

Mengubah posisinya menjadi duduk kemudian membuka tutup botol itu. Pipinya sedikit menghangat saat tau Woojin sudah lebih dulu melonggarkan tutup botol itu sebelum melemparkan kepadanya.

Woojin yang juga tengah menenggak air dari botol menatap Jihoon dengan senyuman gingsul nya.

"Karena kau terlihat menggemaskan saat sedang marah." Ucap Woojin.

"YAK !" Teriak Jihoon, ia memalingkan wajahnya agar Woojin tak melihat wajahnya yang memerah karena malu.

Sumpah, Jihoon bertanya-tanya apakah Woojin semalam salah makan atau bagaimana. Saat terbangun di mobil semalam ia mendapati jacket Woojin menutupi tubuhnya dan sekarang Woojin menggombalinya.

Jihoon hanya takut Woojin telah menenggak racun tikus dan masa hidupnya tak lama lagi makanya pria berkulit tan itu bersikap manis. Meski menyebalkannya lebih mendominasi seperti biasa.

"Aku bisa melihat wajahmu yang memerah, Hoon." Woojin tergelak.

Kemudian ia meringis saat mendapatkan geplakan pedas di punggungnya.

Itu Jisung yang baru bangun tidur dengan wajah mengerikan karena tidurnya terganggu oleh tawa keras Woojin dan teriakan Jihoon.

"Tidak bisakah kalian mengawali hari dengan normal ? Berisik sekali." Jisung mendengus, mengambil botol ditangan Woojin kemudian menenggaknya.

"Hyung kita berangkat ke Chile jam berapa ?" Tanya Jihoon.

"Mungkin sekitar jam sepuluh dari dorm." Jisung mencoba mengingat-ingat. "Sudahlah sekarang kalian bersiap, aku akan memesan beberapa makanan untuk sarapan." Suruh Jisung.

Dan beberapa saat kemudian kembali terdengar keributan dari mereka berdua karena berebut kamar mandi.

Jisung hanya menggeleng pelan, padahal kamar mandi di dorm mereka ada dua. Tetap saja 2Park itu saling berebutan.

Rumit | Maknae Line [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang