11

2K 186 2
                                    

Seoul, 07 Februari 2018

Kediaman Namjin.

Pagi ini sepasang suami istri yang baru menikah itu sedang melaksanakan sarapan bersama di meja makan.

Keadaan di sana hening, dan hanya ada suara sendok yang beradu dengan piring, sejak kejadian semalam mereka diam tanpa ada yang mengatakan satu kata pun.

'apa dia masih marah padaku?'-batin namjoon.

Sarapan namjoon sudah habis sedangkan milik seokjin baru ia makan sedikit karena tidak memiliki nafsu makan.

Namjoon memperhatikan seokjin yang memakan nasi gorengnya tanpa nafsu.

"Ekhm...aku sudah selesai sarapan, aku berangkat bekerja dulu"

Namjoon tak bergerak dari posisinya untuk melihat reaksi yang di berikan jin kepadanya.

Tapi setelah menunggu selama 2 menit jin sama sekali tak menghiraukan ucapan namjoon dan tetap melanjutkan menghabiskan sarapannya.

'apa dia tidak mendengar ucapanku?'-batin namjoon.

"Jin-"

Belum sempat namjoon selesai bicara jin sudah berdiri dari posisi duduknya dan langsung berjalan menuju kamar tanpa mengucapkan sesuatu.

"Hufttt...aku kan belum selesai bicara"ucap namjoon sambil mengusap wajahnya kasar.

Namjoon pun langsung berjalan mengambil tas kerjanya dan memakai jas warna hitam miliknya, setelah rapi ia pun berjalan ke arah mobil dan langsung masuk ke mobil dengan supir yang sudah siap mengantarkannya.



"Argh....kenapa banyak sekali berkasnya?!"kesal namjoon sambil mengusak rambutnya kasar.

Chanyeol yang memperhatikan sikap namjoon yang sedikit aneh pun mengerutkan keningnya bingung.

'sikapnya aneh sekali '-batin Chanyeol.

"Kau kenapa Joon?apa ada masalah?"

"Gwaenchana Hyung"jawab namjoon sambil terus menandatangani berkas-berkas penting di atas meja kerjanya.

"Don't lie, I know you have problem"

Namjoon menghela nafas lelah, ia tau jika dirinya memang tak pernah bisa berbohong di hadapan namja yang ia anggap sebagai kakak nya ini.

"Aku dan jin bertengkar semalam, bahkan jin menangis. Lalu pagi tadi dia sama sekali tak bicara padaku, jangankan bicara melirikku saja tidak"jelas namjoon dengan wajah gusar dan lelahnya setelah selesai menandatangani berkasnya.

Chanyeol menghela nafasnya, ia tau jika namjoon memiliki masalah berat saat ini. Meskipun namjoon berusaha keras untuk berbohong padanya maka Chanyeol pasti tau jika namjoon sedang berbohong.

"Memangnya apa yang kalian pertengkarkan?"tanya Chanyeol.

"Sebenarnya yang memulai pertengkaran kami adalah aku, aku memarahinya karena ia pulang jam 7 malam"

"Jam 7? Memang dia pergi kemana?dan apa dia sudah meminta izin padamu?"

"Dia sudah meminta izin padaku, dan dia pergi ke rumah jungkook"

"Kau sudah tau jika dia pergi ke rumah jungkook, dan kenapa kau harus marah?bukankah kau sudah berjanji jika kau tak akan menyakitinya hingga ia menangis?lagipula, mungkin dengan dia mulai kembali berkumpul dengan sahabat-sahabatnya mampu membuatnya perlahan kembali seperti dulu"

Namjoon diam.

Ia masih mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Chanyeol, apa yang di katakan Chanyeol semuanya benar. Jika ia memang ingin jin kembali mengapa tak ia biarkan jin pergi berkumpul dengan temannya dan malah membentaknya? Bukankah ia sendiri juga sudah berjanji akan menjaga jin,membuatnya kembali seperti dulu,dan tak akan membuatnya menangis?.

"Kau benar Hyung, aku salah lalu apa yang harus kulakukan?aku tak ingin ia seperti orang bisu jika bersamaku"

"Tentu saja minta maaf padanya"

"Tapi, aku takut jin tak akan memafkanku"

"Kalau begitu coba kau fikirkan sesuatu agar jin mau memaafkan mu"

"Baiklah, akan kufikirkan caranya. Terimakasih Hyung, kau yang terbaik"ucap namjoon dengan senyum dimple nya.

"Tentu, kau kan dongsaengku"



"Kira-kira jin suka bunga apa?"gumam namjoon sambil melihat bunga-bunga yang di pajang di toko bunga pinggir jalan.

Namjoon sudah selesai dengan pekerjaannya sejak 30 menit lalu,tapi ia tak langsung pulang karena memikirkan cara apa yang akan ia gunakan untuk mendapatkan maaf dari seokjin.

Dan saat ia melintasi jalan menuju rumahnya, ia melihat toko bunga. Dan ia pun segera turun dari mobil mewahnya untuk membeli bunga, karena ia berfikir bahwa mungkin seokjin akan memaafkannya jika ia memberikannya bunga.

"Dulu jin suka bunga mawar, apa sekarang ia masih menyukainya?"gumam namjoon sambil melihat bunga mawar yang indah.

"Selamat sore tuan, ada yang bisa saya bantu?"tanya seorang yeoja yang merupakan pegawai di toko itu.

"Ah ya, sebenarnya aku sedang bingung memilih bunga apa yang cocok untukku beri pada istriku"

"Untuk istri Anda?apa istri Anda ulang tahun atau kalian merayakan anniversary?"

"Tidak keduanya, sebenarnya aku ingin memberinya bunga sebagai tanda permintaan maaf ku"

"Kalau begitu saya sarankan agar Anda memberikan istri Anda bunga Lily putih saja, sebagai permintaan maaf sekaligus sebagai lambang cinta Anda pada istri Anda"

"Kalau begitu tolong beri aku satu buket bunga lily, dan tolong hias dengan indah"

"Baik, tunggu sebentar"

Sang pegawai toko bunga itu pun pergi kembali masuk ke dalam toko itu untuk mulai menghias bunga pesanan namjoon.

"Semoga jin menyukainya"gumam namjoon sambil tersenyum.

Saat namjoon tengah asyik memandangi foto jin yang berada di galeri hp nya, ada seorang yeoja muda yang cantik nan anggun memanggilnya.

"Namjoon oppa!"

~I HATE LOVE~

Bunga lily putih mengandung makna ketulusan,kemuliaan,pengabdian,rasa simpatik,dan kehidupan baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bunga lily putih mengandung makna ketulusan,kemuliaan,pengabdian,rasa simpatik,dan kehidupan baru.

Bunga lily juga bisa menjadi lambang permintaan maaf sekaligus sebagai rasa tulus yang kita rasakan untuk pasangan kita.

DONT FORGET TO VOTE BTS!!!

👉https://kpoparazzi.com/awards/2018/


#TBC.

I Hate Love [Namjin] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang