🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻
Dua bulan kemudian setelah pernikahan
Seorang wanita menggunakan dress ketat berwarna hitam diatas lutut. Membungkus dengan sempurna tubuh indah miliknya. Dress tanpa lengan, dengan bagian dadanya yang terbuka sehingga menampakkan dengan jelas belahan dadanya. Pria mana yang tidak tertarik dengannya? Bahkan setiap orang yang melihatnya akan berpikir dua kali untuk mengabaikannya. Rambut panjang yang bergelombang, bergerak kesana-kemari akibat tubuhnya yang berjalan dengan sedikit tergesa. Wanita itu begitu bersemangat berjalan diatas lantai, diiringi dengan irama ketukan sentuhan antara stiletto miliknya dengan lantai berwarna putih bersih. Ia berjalan melewati lorong untuk sampai disebuah ruangan dan bertemu dengan pujaan hatinya. Beruntung meja sekretaris yang biasanya selalu menahannya untuk tidak masuk ke dalam ruangan pria pujaannya, kini kosong. Entah kemana perginya sekretaris menyebalkan itu. Wajahnya begitu sumringah saat senyap-senyap ia mendengar suara barithon dari ruangan yang kini berada di hadapannya. Terukir sebuah senyuman licik dari wajah wanita itu saat mengetahui bahwa pintunya tidak tertutup rapat. Ada sedikit celah yang memungkinkan wanita itu melihat keadaan di dalam ruangan tersebut. Ada dua pria, sepertinya mereka sedang membicarakan hal penting. Wanita itu memutuskan untuk tetap berdiri sejenak, mendengarkan apa yang dibicarakan oleh kedua pria yang memiliki hubungan darah itu.
**********
"Aku belum siap untuk berkata jujur padanya." Pria dengan kemeja putih yang melekat erat di tubuhnya, membungkus tubuh kekarnya dengan lengan kemeja yang di gulung setengah dan dua kancing bagian atasnya terbuka, cukup menjelaskan bahwa pria itu sedang kacau.
"Kuatkan dirimu. Jika memang dia adalah cinta sejatimu, apapun dan bagaimanapun permasalahan yang kalian hadapi, kalian akan tetap menemukan jalan keluar dan kembali bersama." Pria yang duduk di sofa panjang berwarna hitam dengan gelas yang berisi sampanye mencoba menenangkan.
"Kau tidak mengerti posisiku." Devian mendesah berat.
"Maka, ceritakan sekarang. Dengan begitu, bebanmu sedikit berkurang. Ingat, setelah kepulanganmu membuat Devian junior, kau akan segera menceritakannya padaku. Tanpa kurang satu fakta pun." Davin terus menyesap sampanye nya. Dasar sampanye lover.
"Tidak cukupkah berkas yang sudah ku kirim?"
"Oh ayolah, Dev. Aku ingin secara detail. Sudah cukup semua rencana ini tertunda selama dua bulan karena aku harus pergi ke New York."
"Ya ya baiklah. Apa kau membawa berkas itu?"
Davin hanya mengangguk sambil mengacungkan berkas yang sudah di keluarkan dari tasnya.
"Apa kau ingat saat aku kembali dari Australia? Saat itu usiaku masih dua puluh tiga tahun. Yang pertama kali ku temui adalah si jalang Rachel. Dan pasti kau masih ingat saat si jalang itu menikmati percintaannya dengan seorang pria yang ternyata adalah kakak dari Clara. Mantan partner sex ku." Davin tidak menjawab, ia hanya menganggukkan kepalanya. Ekspresinya kini berubah menjadi serius. Kedua tangannya ia silangkan di depan dadanya. "Emosiku saat itu benar-benar tidak bisa ditahan. Dan saat itu pula, saat dimana sebuah fakta terkuak mengenai perselingkuhan Rachel, saat itu pula kedua orang tua Esther meninggal. Ya, aku. Akulah penyebab Joseph meninggal. dan secara tidak langsung, aku pula yang menyebabkan Riana meninggal."
Joseph dan Riana? itukah nama orang tua Esther? Davin sedikit mengingat nama itu, lalu ia membuka berkas yang tadi di simpan di atas meja di hadapannya. Mengecek beberapa biodata mengenai Joseph dan Riana. 'Ya benar, itu adalah nama kedua orang tua Esther' batin Davin berucap. "Tunggu- tunggu. Jadi maksudmu adalah, saat kau memutuskan untuk pergi dari apartemen Rachel, kau pergi dalam keadaan emosi yang mengambil alih seluruh tubuhmu?" Davin menautkan kedua alisnya. Beberapa kerutan di dahinya terpancar jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIAN & ESTHER
RomanceWARNING 21+ TAMAT Jangan coba-coba membaca kalau belum cukup umur. Tapi kalau penasaran, terserah hehe. I love you guys don't forget, vote and comment ❤ Follow ig: @arashka16 Aku sudah berkomitmen untuk tidak memiliki hubungan serius dengan perempua...