18.KECELAKAAN(revisi)

1.3K 39 0
                                    

Assalamualaikum
Happy reading

***

Author POV

Leefatunnisa,kandungannya saat ini sudah memasuki akhir bulan ke delapan.Leefa sungguh tak sabar ingin menyambut kehadiran bayinya.

Tentang rasa sakit yang tak bisa di pungkiri. Leefa masih selalu cemburu melihat suaminya dekat dengan calon istrinya. Bila tidak ada ikhlas yang ada di hatinya. Mungkin imanpun akan runtuh di hati Leefa.

Jika ini takdir yang memang Allah gariskan untuk Leefa. Leefa Ikhlas.

Anissa sekarang lebih sering mengunjungi rumah Ibu Ghibran.Terkadang, jika datang kemari. Anissa selalu membelikan sesuatu untuk calon bayi Leefa.

Leefa dan Anissa semakin dekat.Terkadang Anissa juga terlihat peduli dengan Leefa dan kandungannya. Belakangan ini Leefa sering mengalami kontraksi.

Hari ini hari dimana menuju seminggu lagi pernikahan Ghibran dan Anissa.Anissa meminta Leefa untuk mengantarnya memilih heels untuk pernikahan Anissa nanti.

Dengan kemurahan hati Leefa. Leefa mengantar Anissa. Mereka pergi menggunakan taksi. Anissa meminta Leefa untuk mengantarnya. Karena Ghibran tak bisa mengantarnya.

Leefa dan Anissa sampai di pusat perbelanjaan besar di kota ini. Leefa menemani Anissa untuk memilih heels yang di sukainya.Sambil menunggu Anissa memilih heels. Kebetulan di samping toko shoes shop itu terdapat toko perlengkapan bayi. Leefa memasuki toko bayi tersebut.

Leefa melihat ada kaus kaki bayi yang sangat mungil. Dan itu terlihat sangat lucu di mata Leefa.

Akhirnya Leefa membeli beberapa pasang kaus kaki bayi yang warnanya di dominasi oleh warna pink.

"Sudah dapat heels nya Mba?"tanya Leefa seraya menghampiri Anissa

"Sudah. Coba lihat menurut kamu bagus enggak?"Anissa menunjukan heels berwana senada dengan kulit nya dan hak nya tidak terlalu tinggi. Dikarenakan Anissa memang sudah tinggi.

"Kamu haus gak?"tanya Anissa

"Enggak Mba. Kebetulan tadi Leefa bawa air putih dari rumah"

"ohh..., yaudah kalo begitu gimana kalo kita langsung pulang aja?"Leefa mengangguk.

"Ayo Mba"

Sudah setengah jam berlalu.Leefa dan Anissa belum menemukan taksi.

"Mana ya taksi, biasanya jam segini Banyak"Gumam Anissa.

Leefa tiba-tiba dihinggapi perasaan tidak enak.Leefa merasa takut kelihangan bayinya. Entah kenapa Leefa_Arghhh...

Leefa mencoba menenangkan diri. Mengelus perutnya sendiri.

Anissa memperhatikan gerak-gerik Leefa. "Leefa are you ok? Apa perut kamu sakit lagi?"Leefa menggeleng.

"Bayiku menendang Mba"Anissa hanya membalas dengan senyum.

Leefa Melihat Anissa merogoh handphone nya.

"Aku mau menelfon Ghibran"

KESEMPATAN TERAKHIR(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang